16. Ke Puncak

6.1K 325 3
                                    

Tandai kalau ada typo, jangan lupa vote dan komentar 🌻

Pagi-pagi sekali Nevan digemparkan dengan Airin yang tiba-tiba menangis, tentu saja dirinya dibuat bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali Nevan digemparkan dengan Airin yang tiba-tiba menangis, tentu saja dirinya dibuat bingung. Nevan tidak tahu kenapa Airin bisa menangis, sebab ia merasa bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan apapun. Tadi saja mereka sholat subuh berjamaah, tapi saat dirinya selesai berolahraga di ruang gym khusus di rumah Allen, ia mendapati istrinya menangis.

"Airin, lo kenapa nangis? Ada yang sakit? Atau ada yang jahatin lo? Hari ini kita 'kan mau ke puncak." Berbagai pertanyaan Nevan lontarkan, tapi sedari tadi Airin tak menjawab atau mengucapkan satu patah pun.

Menghela nafasnya, lalu duduk di samping Airin. "Kalau ada apa-apa bilang, jangan disembunyiin. Gue sebagai suami berhak tahu, antara suami istri nggak ada yang namanya privasi."

Dengan kesal Airin menyodorkan ponsel milik Nevan kepada pemiliknya. "Ada foto cewek lain di galeri Kak Nevan, Kak Nevan pasti selingkuh! Katanya semalam Airin milik Kak Nevan, tapi semua itu bohong!"

Nevan mengambil ponselnya, membuka galerinya yang hanya ada beberapa foto. Itu juga dipenuhi dengan wajah Airin yang ia ambil diam-diam, kemudian ia tersadar, ada foto Kakak perempuannya di galeri. Apa karena itu Airin menangis dan mengira dirinya selingkuh?

"Maksud lo foto perempuan ini?" tanya Nevan seraya menunjukkan foto Meisha.

Airin menganggukkan kepalanya tanpa ragu, bersidekap kesal dan enggan menatap Nevan. "Enggak sangka Kak Mevan selingkuh sama asistennya Kak Al," ujarnya.

Mendengar itu Nevan terheran, maksudnya apa? Ini foto Kakaknya yang sudah meninggal dunia, bagaimana bisa Airin mengatakan bahwa itu adalah asistennya Allen. Lalu, sejak kapan Allen memiliki asisten? Kenapa Nevan tak tahu?

"Asisten?" beonya.

"Iya! Itu asistennya Kak Al, tiap pagi suka ke sini bikin sarapan buat Kak Al," jawabnya dengan judes.

"Ta-tapi, ini foto kakak gue yang udah meninggal," tutur Nevan.

Airin menatap suaminya dengan kerutan dahi. "Kak Nevan apaan, sih? Jelas-jelas itu asistennya Kak Al, Airin nggak mungkin salah lihat. Mata Airin masih bagus."

"Terus sekarang dia di mana? Ada ke sini?" tanyanya dan hal itu membuat Airin makin bad mood.

Dengan malas perempuan itu menjawab. "Barusan udah pergi ke kantor sama Kak Al."

Nevan menghela nafasnya panjang. Ia percaya dengan apa yang Airin bilang, karena tidak mungkin istrinya berbohong. Tapi, bagaimana bisa semirip itu?

"Muka Kak Nevan cemberut pas tahu dia udah pergi, kecewa banget pasti karena selingkuhannya malah selingkuh sama Kakak iparnya," sarkas Airin dengan pedas. Sejak kapan juga Airin bisa mengatakan kata-kata seperti itu, pasti ini gara-gara bergaul dengan Citra.

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang