04. Basecamp

8.1K 419 9
                                    

Cerita ini fiksi dan jika menemukan kesamaan cerita, nama tokoh, dan sebagainya itu adalah bentuk ketidaksengajaan. Mohon untuk jangan memplagiat, menyebarkan cerita tanpa izin atau menyebarkan cerita tanpa mencantumkan nama penulis. Ingat! Ini hanyalah cerita fiksi, jangan sampai terbawa perasaan ke dunia nyata.

Sebagai bentuk dukungan kalian bisa meninggalkan vote dan juga komentar.

Sebagai bentuk dukungan kalian bisa meninggalkan vote dan juga komentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, jadi ini ceweknya."

Airin yang sedang mencuci tangannya di toilet mendongak, menatap di pantulan cermin ada tiga siswi di belakangnya. Ia berbalik, menatap ketiganya dengan bingung.

"Ada apa, ya?" tanyanya dengan raut keheranan.

Cewek yang berdiri di tengah-tengah bersidekap, ia adalah Ilona. "Lumayan, sih, tapi masih jauh dibandingkan gue."

"Lo murid baru udah berani-beraninya deket-deket sama calon pacarnya gue. Caper banget minta makan bareng di kantin, minta disuapin juga lagi. Manja banget jadi cewek!" lanjutnya.

Airin yang awalnya tak paham dengan arah pembicaraan Ilona, kini ia mengerti bahwa yang Ilona maksud adalah Nevan.

"Ini peringatan pertama buat lo, kalau gue lihat lo deket-deket sama calon pacar gue lagi. Enggak akan segan gue main tangan sama lo, inget itu!" sarkasnya yang kemudian pergi dari sana meninggalkan Airin.

"Salah Airin apa?" gumamnya seraya menggaruk belakang kepalanya.

"Cantik-cantik tapi galak, kayak Airin dong, udah cantik baik lagi," sambungnya.

•°•°•

Nevan menunggu dengan sabar kedatangan Airin di parkiran, gadis itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Padahal bel pulang sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu.

"Aduh, lama banget, sih! Ini kulit gue nanti bisa-bisa gosong, percuma pake skincare setiap lima waktu wajib."

"Buset, fardhu ain," sahut Reval yang membalas protesan Davian.

Ngomong-ngomong, soal Davian. Laki-laki itu sudah tidak pundung lagi, katanya mah IU nggak usah sama laki-laki ambekan nanti kelihatan nggak maco sama manly.

"Bro, biar gue masuk TV sama terkenal itu gimana, ya? Muka gue lumayan buat jadi idol, siapa tahu kalau gue jadi artis bisa pedekate sama IU," kata Davian meminta saran.

"Kalau lo mau terkenal gampang, sih, caranya," balas Zean.

"Gimana?" tanya Davian dengan antusias.

"Bunuh orang di depan kantor polisi, dijamin seratus persen lo bakalan jadi terkenal."

"Jancok!"

"Tolol!

"Bego!"

"Enggak ada otak!"

[V] NEVAN X.C || MY SWEET HUSBAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang