Previously on The Ugly Truth...
Tiba-tiba...
"Bareng gue yo, Na." Terdengar suara cowok yang Anna kenali. Anna pun menoleh mencari asal suara tersebut. Mata Anna pun langsung melebar saat mengetahui siapa yang sudah berdiri di belakangnya. Ia benar-benar kaget. Hampir saja, ia ngompol di celana ketika mengetahui siapa yang tiba-tiba nongol.
"Heh? Kafka?!"
----------------------------------------------------------------------
Biasakan ngevote dulu ya :)
please, jangan jadi silent readers
Silahkan tinggalkan vomment
happy reading all!----------------------------------------------------------------------
Anna hanya melongo melihat Kafka. Ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu Kafka di tempat ini. Ya walaupun tempat umum, Anna tidak pernah terpikir akan bertemu Kafka. Disini. Hari ini. Sekarang.
"Hai..." sapa Kafka seperti biasanya. Namun ada yang berbeda dari wajahnya kali ini. Entah karena apa, menurut Anna wajah Kafka menjadi lebih segar dan... bahagia?
"Hey... hai juga hehe" jawab Anna dengan kikuk.
"Jadi... lo mau ke starbucks? Sendirian?" Tanya Kafka dengan dahi berkerut penuh dengan tanda tanya *maksudnya apa*
"Iya... eh engga kok gue nunggu mama gue jemput hehe..." jawab Anna masih dengan sedikit kikuk. Anna menggunakan alasan itu agar terlihat tidak begitu... apa ya kata-kata yang pas...mengenaskan? Hehe, maklumlah jomblo akut soalnya(?)
"Oh, em... gue temenin yok? Kebetulan, gue belom sarapan nih" kata Kafka sambil mengelus-elus perutnya itu.
"Ya...." Anna berhenti sejenak, terlihat ia seolah-olah sedang berpikir. Padahal mah sebenarnya ia sedang menetralkan perasaannya a.k.a hatinya yang sedang loncat-loncat kegirangan.
"...boleh deh, yuk!" Lanjut Anna dengan senyuman lebar.
"Sini, gue bawain tas lo, lo keluarin aja dompet sama hape lo, kasian lo keliatan keberatan gitu bawanya hahahaha" ujar Kafka sambil tertawa.
***
"Duduk disini aja yok, Na. Tuh bawahnya ada stop contact-nya. Siapa tau, entar lo mau nge-charger kan..." Kata Kafka sambil menunjuk sebuah stop contact di bawah meja tersebut.
"Oh... oke..." jawab Anna sangat pelan namun masih dapat didengar oleh Kafka.
"Lo tunggu sini aja, biar gue pesenin. Lo mau beli apa?" Tanya Kafka sambil menaruh tas gym milik Anna.
"Caramel Frappucino pake whipped cream dan caramel sauce. Ice-nya dikit aja." Kata Anna dengan cepat.
"Siap, princess. Apa lagi pesanannya?" Tanya Kafka dengan sangat manis, seolah-olah dialah pelayannya.
"Apa lagi ya..." gumam Anna sambil memandang daftar menu dari tempat duduknya sekarang.
"Makanan?" Tanya Kafka sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Makanannya samain kayak lo aja."
"Wah, maaf, princess. Di sini nggak jualan makanan kayak saya. Maksudnya, di sini nggak jualan makanan semanis saya hehehe..." goda Kafka sambil tertawa.
"Idih hahahaha yaudah nggak usah pesenin makanan deh kalo gitu mah," kata Anna sambil berpura-pura memalingkan wajahnya dari Kafka.
"Yah, princess-nya ngambek... jangan ngambek dong, nih saya pesenin yang semanis saya deh hihi," goda Kafka lagi sambil memainkan alisnya (dinaik-turunin gitu loh, ya... you know lah...)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly Truth
Teen FictionSebenernya, happy ending itu ada beneran gak sih? Apa karma benar - benar nyata? Apa kehidupan yang di novel - novel itu beneran ada? Yang selalu berakhir bahagia tanpa masalah? Yang dapat menjalani hidupnya tanpa beban? Jujur aja, gue belom tau gim...