Boleh minta vote dan comments-nya nggak, kakak-kakak? Hihihi, thanks before :)
----------------------------------------------------------------------
"Godain cewe-cewe yang disana, yuk," ajak Oliver dengan cengiran lebar di wajahnya.
Gue menoleh ke dua orang cewe yang duduk nggak jauh dari meja gue dan Oliver. Mereka berdua natap gue dengan tatapan sinis, seolah-olah mereka bisa ngebunuh gue.
"Males," kata gue dengan entengnya lalu melanjutkan acara makan gue yang sempat tertunda.
"Hish, lu tau ngga sih mereka berdua itu siapanya gue?" Tanya Oliver.
"Lah, mana gue tau. Peduli aja kagak," jawab gue sambil ngunyah.
"Mereka mantan-mantan gue waktu kelas 9 dan kelas 10," jawab Oliver sambil melotot. Gue langsung menoleh ke arah meja dua cewe tadi.
"Terus emang kenapa kalo mereka mantan lu?" Tanya gue.
Oliver nyengir.
"Gue mau manas-manasin mereka," jawab Oliver yang sampe sekarang masih nyengir.
Mata gue membulat. "Ngapain?" Tanya gue lagi.
"Mereka dulu suka manas-manasin gue waktu gue masih suka sama mereka. Jadi, sekarang gue mau balas dendam HAHAHAHAHA," jawab Oliver sambil ketawa ala-ala devil yang ada di film animasi disney Princess.
"Lagian, sekarang pasti mereka ngiranya lo pacar gue hahahaha," lanjut Oliver.
"HA? Kenapa gitu?" Tanya gue dengan alis bertaut.
Oliver menunjuk mereka dengan dagunya sambil berkata, "Liat aja noh, mereka melototin lu mulu."
Gue nengok.
Eh, bener.
Gue dipelototin sama tuh dua kunyuk.
"Gimana?" Tanya Oliver.
"Fine. Apa rencana lo?" Tanya gue dengan menaikan satu alis.
Oliver tersenyum sambil menjawab, "Lo suapin gue, gue suapin lo. Terus kalo mereka belom pergi juga, lo minum es teh manis barengan sama gue. Jadi, gelasnya sama tapi sedotannya beda. Terus minumnya barengan. Ngerti kan?"
"Dih. Kalo kayak gitu mah ogah banget," kata gue marah-marah.
"Hmmm, kalo lo ngga mau sih ya.....gampang...." Oliver berhenti sejenak sambil ngelirik gue. Gue cuma melototin doang.
"Gampang tinggal gue pulang. Mampus lo sendirian disini sampe malem. Ngga bisa pulang, HAHAHAHA," lanjut Oliver menyelesaikan kalimatnya.
Gue noleh lagi; penasaran sama apa yang lagi dilakukan dua kunyuk mantannya si Oliver ini. Dan dugaan gue bener, mereka masih melototin gue.
Sebenernya, kalo dipikir-pikir, seru juga ya kayaknya ngeliat tuh dua kunyuk kesel. Ya lagian, mau ngga mau gue harus ngelakuin ini kan. Daripada ditinggal Oliver. Dasar kampretos tuh kunyuk jelek.
Gue langsung aja senyum ke arah Oliver dan langsung nyuapin dia. Cacat banget dah keliatannya. Tapi ngakak. Muka gue sampe udah merah. Bukan merah gara-gara malu, tapi merah gara-gara nahan ketawa.
Adegan suap-menyuap udah berlangsung kira-kira dua menit. Kedengerannya sih bentar, tapi menurut gue, rasanya udah kayak dua puluh tahun. Sampe-sampe, gue ngerasa tumbuh uban di poni gue.
Mereka masih ngga pergi-pergi juga. Padahal muka mereka berdua udah keliatan kesel banget. Sabodo teuing.
Gue noleh ke arah mereka lagi. Sedangkan Oliver malah nyodorin es teh manisnya. Gue sama Oliver akhirnya melaksanakan rencana terakhir kita; yaitu minum es teh manis bareng.
Pas gue baru minum beberapa teguk, gue ngeliat Oliver deket banget. Tapi anehnya, Oliver minum sambil ngelirik-lirik dua mantannya tadi. Bahkan, Oliver sempet ngedipin sebelah matanya ke arah mereka berdua. Eyesex lagi.
Beberapa detik kemudian, gue denger suara nyaring perempuan. Gue yakin, suara itu berasal dari salah satu mantan Oliver.
"Ayo ah, gue mau cabut sekarang. Udah ngga betah lama-lama disini. Bu, ini uangnya ya, kembaliannya ambil aja," kata salah satu mantan Oliver lalu mereka berdua pergi.
Gue sama Oliver langsung reflek ketawa terbahak-bahak. Ngga kuat nahan ketawa lagi seriusan.
Sampe tiga menit gue sama Oliver ketawa terus non-stop. Sampe akhirnya kita berdua berhenti ketawa gara-gara sakit perut kebanyakan ketawa.
Di mobil, gue ngantuk banget.
Terakhir yang gue inget gue denger seseorang bilang, "Gue mau lo jauhin Kafka itu. Ngga usah kontak-kontakan lagi. Gue ngga mau adek gue disakitin sama cowok sebrengsek dia."
Lalu semuanya menjadi gelap dan sunyi senyap.
----------------------------------------------------------------------
Halo, readers.
Jadi, chapter 19 ini dibagi menjadi dua bagian ya; yaitu chapter 19.1 dan 19.2.
Dua-duanya berhubungan gitu. Cuman, pas itu wattpad aku error lagi. Kayaknya nulis 2000 kata atau lebih nggak bisa ya :( sampe akhirnya ilang malahan.
Jadi, akhirnya aku mutusin chapter 19 dibagi menjadi dua bagian aja. HEHEHE.
Anyway, terima kasih atas vote dan comments-nya ya.
GBU always O:)
Xoxo,
Abandonednutella
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly Truth
Novela JuvenilSebenernya, happy ending itu ada beneran gak sih? Apa karma benar - benar nyata? Apa kehidupan yang di novel - novel itu beneran ada? Yang selalu berakhir bahagia tanpa masalah? Yang dapat menjalani hidupnya tanpa beban? Jujur aja, gue belom tau gim...