Previously on The Ugly Truth...
Mata Anna mengikuti arah tunjukkan dagu Tante Tiara. Saat matanya sudah sampai di orang yang dimaksud Tante Tiara, matanya langsung melebar. Dengan susah payah, Anna menelan minumannya itu.
Eh, itu kan anak cowok yang tadi gue marah-marahin di gym. Si cowok brengsek itu. Huft.
----------------------------------------------------------------------
Biasakan ngevote dulu ya :)
please, jangan jadi silent readers
Silahkan tinggalkan vomment
happy reading all!----------------------------------------------------------------------
Anna's P.O.V
Gila, dunia emang sempit banget. Jakarta yang seluas ini aja, aku bisa ketemu Kafka di mall yang sama. Belom lagi sekarang. Baru tadi marah-marah ke anak cowok itu, tiba-tiba ketemu lagi. Mana emaknya sahabat mama. Makin sempit aja dunia.
"Kamu kelas berapa, Arianna?" Tanya Tante Tiara yang langsung membuyarkan lamunanku.
"Masih kelas 8, tan. Hehehe," jawabku sambil memandang tante Tiara. Namun aku penasaran, kira-kira tuh anak cowo kelas berapa ya. Tinggi banget buset. Udah SMA kali ya.
"Namanya Kemal, kelas 9, jaraknya deket juga ya sama kamu." Ucap tante Tiara sambil melihat ke arah cowok itu, yang bernama Kemal, seakan-akan Tante Tiara dapat membaca pikiranku. Eh, atau jangan-jangan, Tante Tiara itu cenayang? O'ow.
Lah, gini deh, ya, kalau otak udah kebanyakan ngelamun jadi suka keluyuran kemana-mana.
Eh, tapi kok, perasaan aku aneh, ya? Oh iya, nasibnya Kafka gimana? Aku langsung menoleh ke arah meja Kafka yang nggak begitu jauh. Saat aku menoleh, ternyata Kafka masih menatapku sambil tersenyum, lalu ia pamit pulang namun tanpa suara. Hanya isyarat. Aku pun hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Aduh, Anna. Teman kamu itu loh ya. Udah tau ada mama kok mau pulang main ngacir aja sih. Nggak diajarin sopan santun ya. Siapa sih namanya?" Tanya mamaku sambil menatap kepergian Kafka.
"Kafka mam," jawabku dengan malas.
"Kemal, Ini nih anaknya temen mama. Sini, kenalan dong. Namanya Arianna," suara teriakan Tante Tiara yang cetar membahana itu terdengar di seluruh ruangan. Dan jangan lupakan, kalau sekarang kami sedang berada di Starbucks. Memalukan sekali! Orang-orang langsung mengalihkan perhatiannya kepada aku, mama, dan Tante Tiara. Sedangkan, anak cowo itu, si Kemal, yang dipanggil, dia malah tetap memainkan game-nya dan menjawab tante Tiara hanya dengan anggukan acuh tak acuh.
"Hih, emang ya, anak cowok itu kok lebih susah diaturnya. Eh, Arianna, kamu sekolah dimana?" Tanya Tante Tiara.
"Cheyenne Middle School, tan." Ucapku sambil tersenyum.
Tante Tiara pun senyumannya semakin melebar. "Wah, seriusan kamu? Kemal juga sekolah disitu loh. Kok kalian nggak saling kenal ya..."
Yaiyalah, tan. Anak tante kan ngegame mulu. Palingan juga anak kuper, culun, dan idiot.
"Kemal, ini anaknya temen mama satu sekolahan loh sama kamu. Siapa tau kamu kenal kan..." kata Tante Tiara sambil menatap Kemal.
Kemal yang diajak ngobrol malah tetep asik main game dan hanya menjawab Tante Tiara dengan anggukan. Lagi.
Sumpah ni anak dinginnya nggak ketulungan. Eh, tapi lumayan cakep juga mukanya hehehehehe lah kok aku jadi ganjen gini sih-_-
***
Kiw. Sekarang hari Minggu!!! Harinya untuk bersantai-santai dulu dong. Sayangnya, hari libur aku dirusak oleh semacam hal bernama Les Privat. Menjijikan sekali. Mana ada sih, orang mau les di hari Minggu?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly Truth
JugendliteraturSebenernya, happy ending itu ada beneran gak sih? Apa karma benar - benar nyata? Apa kehidupan yang di novel - novel itu beneran ada? Yang selalu berakhir bahagia tanpa masalah? Yang dapat menjalani hidupnya tanpa beban? Jujur aja, gue belom tau gim...