32

555 28 3
                                    

Update lageeee!!! Cepet kan? Me mau cepet-cepet nyelesaiin UT dan langsung lanjut ke project selanjutnya wkwk

Ok langsung cus saja yash! Jangan lupa untuk vote dan commentnya!^^

~third person POV~

Dua bulan kemudian...

Anna berjalan menyusuri trotoar bersama Naira menuju ke SMA Angkasa--SMA tetangga CHS. Sekarang tanggal 1 April dan mereka mau......april mop? No way.

Mau MODUS hahaha.

SMA Angkasa memang terkenal akan siswa-siswanya yang bersekolah rata-rata memiliki wajah yang bisa dibilang ganteng. Apalagi tes untuk masuk ke sekolah itu juga sulit dan biaya perbulannya tidak dapat dibilang murah.

Jadi ya, orang-orang beranggapan bahwa siswa-siswa yang bersekolah disana adalah cowok-cowok cakep yang tajir dan pinter.

Termasuk Anna dan Naira.

Dua jam berada di SMA Angkasa bersama Naira, sepupu Naira, dan teman-teman sepupu Naira memang sangat menyenangkan. Asik dan seru. Apalagi bisa sambil ngecengin cogan. Gak usah jauh-jauh, temen-temen sepupunya Naira juga udah cakep-cakep.

Sejak insiden tentang dompet itu memang Anna gak pernah lagi chat-an sama Kemal, termasuk pas ValDay. Dia gak yakin kalo kado yang pas itu adalah kado dari Kemal. Sejak insiden itu juga, Anna selalu menyibukkan dirinya. Entah dengan pergi ke salon, shopping, belajar atau sekedar pergi ke SMA Angkasa untuk nyari cogan.

Hal itu ia lakukan demi melupakan satu makhluk jahanam yang ia kenal--Kemal.

Setelah dari SMA Angkasa, Naira dan Anna menyempatkan diri untuk pergi ke mall sebentar dan langsung memasuki kedai kopi di mall tersebut--Starbucks.

"Nai, gue yang pesenin aja deh, lo yang kayak biasanya kan?" Tanya Anna sambil mengeluarkan dompet, hape, dan kartu Starbucksnya dari tasnya. Naira hanya mengangguk sambil masih asik bermain hape.

Anna segera menuju ke arah antrian. Menjelang sore, Starbucks memang akan semakin ramai. Maka ia cepat-cepat mengantri.

Ia berjalan kearah paling belakang antrian, di belakang seorang cowok dengan jaket abu-abunya. Anna awalnya tidak begitu peduli dan hanya terus memainkan hapenya selama antri. Namun tiba-tiba ada LINE masuk dari Naira.

Anna lalu menoleh kearah meja Naira dengan tatapan bingung dan belum membuka chat dari Naira itu.

Naira menatap Anna dengan pandangan horor. Matanya melotot ke arah Anna. Lalu ia menyuruh Anna untuk langsung mengecek LINE-nya tanpa bersuara. Anna lalu melakukannya.

Naira : BAD NEWS BRUH :O

Naira : LIAT DEPAN LO.

Naira : DEPAN LO KEMAL!

Naira : TIATI SAYANG!!!

Mata Anna hampir keluar karena kaget. Ia lalu melihat orang depannya itu. Dan baru menyadari saat beberapa detik mengamati orang depannya itu dan benar orang itu adalah Kemal.

Namun tiba-tiba, Kemal yang sedang ia amati itu menoleh ke belakang dan terlihatlah Anna. Anna sangat kaget saat melihat wajah Kemal yang tiba-tiba menoleh. Saking kagetnya, handphone, dompet dan kartu yang ia pegang sampai terjatuh semua.

"Eh aduh, maap," ujar Kemal terburu-buru sambil mengambilkan barang-barang Anna yang terjatuh. Mungkin ia pikir, ia telah menyenggol Anna dengan kencang sampai-sampai semua barang yang dipegang Anna terjatuh semua.

Anna saking syoknya sampai terbengong-bengong saat Kemal memberikan barang-barangnya. Karena Anna tak kunjung mengambilnya, Kemal lalu mendadah-dadahi wajah Anna.

The Ugly TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang