Sebenernya, happy ending itu ada beneran gak sih? Apa karma benar - benar nyata? Apa kehidupan yang di novel - novel itu beneran ada? Yang selalu berakhir bahagia tanpa masalah? Yang dapat menjalani hidupnya tanpa beban?
Jujur aja, gue belom tau gim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemal
##########
Anna berjalan dengan pelan melewati lorong-lorong kelas dua belas sambil menunduk. Ia hanya tidak berani bila harus bertatap mata dengan Kemal.
Selama Anna berjalan menuju kelasnya, ia tahu kalau ia kini sedang menjadi pusat perhatian.
Bagaimana tidak, ia kini memakai rok berwarna soft pink yang terlihat sangat halus yang dilengkapi dengan atasan tanpa lengan yang pas dengan tubuhnya dan sepasang heels berwarna pink juga.
Sungguh, ia sebenarnya malu sekali harus memakai baju ini. Namun apa boleh buat, hanya baju ini yang sesuai dengan dress code.
Anna hanya menghela napas sampai akhirnya ia sampai di kelasnya dan bertemu dengan Naira.
"Anna! Lama banget sih lo datengnya? Udah gue tungguin daritadi tau gak sih!" Omel Naira.
"Emangnya ada apaan?"
"Liat nih!" Tunjuk Naira ke arah mejanya. Ada sebuah kamera SLR hitam yang masih terlihat baru terdapat di atas mejanya.
"Punya lo tuh?" Tanya Anna.
"Yoi, bokap gue baru beliin semalem," jawab Naira dengan antusias.
"Oh, yaa selamat yak akhirnya kesampean punya kamera sendiri, lumayan gak ada yang minjem-minjem kamera gue terus deh..." jawab anna sambil nyengir.
"Hehehehe, lo gak bawa kamera?" Tanya Naira sambil memperhatikan Anna.
"Ya menurut lo aja sih, Nai, kamera muat di tas ini?" Jawab anna balik dengan pertanyaan sambil menunjukan hand bag nya yang berbentuk seperti dompet.
"Hehehehe enggak... ah elo kenapa gak bawa sih, padahal tadinya gue mau ajak hunting foto kakak kelas cogan bareng," ujar Naira sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hush, mau dikemanain atuh Calvinnya? Ntar ada yang ngambil loh..." goda Anna.
"Udah deh, gak usah sok sok ngambek begitu, langsung ke hall aja yuk, acaranya udah mau mulai tuh," ajak Anna sambil menarik Naira keluar kelas.
Sesampainya di hall, mata Anna langsung menatap bayangan seorang lelaki dengan balutan kemeja berwarna biru muda sedang memunggunginya. Ia tahu persis siapa lelaki itu.
Kemal Zachary.
Cowok yang udah bikin dia jatuh cinta untuk dua tahun lebih ini. Cowok yang tidak memedulikan keberadaannya. Cowok dingin yang sulit dijangkau. Cowok yang sebentar lagi akan melanjutkan pendidikannya entah dimana. Mungkin di negeri tulip, mengingat cita-citanya yang ingin bersekolah tekhnik.
Bagaimana Anna tahu? Oh, percayalah, terlalu banyak hal tentang Kemal yang sudah ia ketahui. Mungkin kalau diadakan lomba, ia akan menjadi pemenang juara pertamanya.
