21

635 35 4
                                    

Jangan lupa untuk memberikan vote beserta commentsnya ya!
Happy reading xx

---------------------------------------------------------

Anna's P.O.V

Rumah gue akhir-akhir ini sepi banget. Oliver mulai sibuk sama tugas-tugas kuliahnya dan mama menemani papa yang sedang tugas di Bandung. Sedangkan gue disini, berjuang sendirian menempuh Ujian Sekolah dan Tes Masuk SMA.

Bukannya di support atau diapain kek, ini malah di tinggal sendirian di rumah. Nggak sendirian juga sih, tapi ya intinya gitu deh ya.

***

Kemaren adalah hari terakhir Ujian Nasional uwo. Which mean, gue udah bebas sekarang. Dan baidewey, seminggu yang lalu tes hasil penerimaan SMA udah keluar. And yes, gue keterima di CHS (Cheyenne High School) dengan nilai rata-rata tiap pelajarannya 8,93. Yah, not badlah ya...

Anyway, gue suka bingung sama sekolahan gue. Jelas-jelas Ujian Nasional dan Ujian Sekolah udah lewat. Sekarang cuma tinggal nunggu hasilnya aja. Tapi kenapa harus masuk terus setiap hari? Padahal gue udah bikin rencana yang sangat mengasyikan untuk liburan gue....bobok.

And now, here I am. Gue sedang duduk manis di salah satu bangku di kelas gue. Lebih tepatnya, gue duduk di pojokan belakang biar punggung gue bisa nempel ke dinding sambil baca novel dan mendengarkan musik. Sebentar-sebentar ngecek sosial media dulu bolehlah ya.

Nggak lama bel tanda masuk berbunyi, dan wali kelas gue datang dengan cantiknya. Padahal mah cowok #plak.

"Alat elektronik dikumpulkan!" Teriaknya dari depan kelas.

"Kan udah nggak ada pelajaran pak?" Sahut gue dengan kencang yang langsung mendapat pelototan indah dari wali kelas gue.

"Aturan ya tetap aturan. Kumpulkan sekarang dan sehabis itu langsung ke auka atas untuk latihan perpisahan nanti," ujarnya lalu pergi dari kelas gue.

Kali ini, angkatan gue kebagian mainin angklung. Jadi setiap anak pegang angklung sendiri-sendiri gitulah pokoknya. Kita semua harus latihan setiap hari. Kayak jam buat belajar gitu, kita pakai buat latihan biar kompak.

***

Gue berjalan ke arah kantin bersama Widya. Dia lagi curhat gitu. Katanya mah dia suka sama Matthew tapi sayangnya Matthew sukanya sama Chloe. Tapi hubungan mereka bener-bener aneh. Putus-nyambung mulu. Kira-kira udah 2 kali mereka putus nyambung. Dan baru kemarin, Matthew ngatain Chloe itu "b*tch".

Ya gitu deh, awalnya mah sayang-sayangan, akhirannya monyet-monyetan atau anjing-anjingan.
Jadi mulai sekarang, status resmi Matthew itu single loh, ada yang mau?

Tapi...jangan deh, entar Widya mewek lah ya. Dan sebenarnya, mantannya Widya itu udah meninggal gara-gara kanker otak. Serem ya. Widya bilang Matthew mirip sama mantannya itu, makanya dia suka. Ya gue sih, ngebantu-bantu ajalah ya, kan beramal itu baik.

Sayangnya, kali ini saya tidak bisa memastikan seratus persen Widya dan Matthew akan bersatu. Why? karena diliat dari mantan-mantannya Matthew aja gayanya udah beda banget sama Widya. Mereka semacam cewek-cewek yang hobinya ke mall terus buat belanja gitulah ya, hm termasuk gue? Bisa jadi.
Tapi kalo Widya itu semacam cewek yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan atau toko buku.

Back to story. Gue sekarang udah ada di kantin sambil pesen pempek karena lagi malas makan nasi. Sekarang sih, bukan jamnya istirahat SMP tapi SMA dan SD udah pulang karena lagi UKK.

Sepiring pempek pun udah ada di tangan gue. Tapi waktu pas gue nengok ke arah tempaf duduk di kantin, itu penuh semua, termasuk tempat yang jadi langganan gue itu dipakai sama seseorang.

Nggak penuh-penuh banget sih, tapi setiap meja ada orangnya, entah sendirilah, berdualah, bertigalah atau rame-ramelah.

"Wid, tempat yang biasa aja yok," gue mengajak pergi ke salah satu meja pojok yang memang biasa dipakai gue dan teman-teman gue lainnya. Biasanya sih setiap kali kita istirahat, tuh meja pasti seakan-akan udah dibooking. Kosong dan bersih.

Tapi sekarang, ada seorang cowok SMA culun lagi makan bekalnya dengan kotak bekal yang berwarna kuning sambil duduk di tempat yang biasa gue pakai. Dan lebih parahnya lagi dia sendirian.

Gue langsung aja duduk di depannya tanpa basa-basi nanya ada orangnya apa enggak. Mulut gue terlalu mager.

Widya duduk di sebelah gue. Jadi posisinya itu depan gue si anak culun tadi dan sebelah gue Widya. Fix, entah kenapa sekarang gue berasa menjadi salah satu anak culun juga duduk disini :")

Baru gue mau makan, tiba-tiba si anak culun depan gue langsung berdiri dan pergi. Mungkin dia merasa nggak nyaman gara-gara ada dua adek kelas cewek yang nggak tau diri lagi ngeliatin gerak-geriknya (?) Jadi akhirnya dia memutuskan untuk pulang? Semoga deh ya.

Eh, nggak lama gue berbahagia karena tuh cowok culun pergi, taunya dia balik lagi ke meja gue sambil membawa sebotol teh sosro.

Kampret.

Gue pikir tuh anak pergi.

Haish.

Dia dengan santai duduk di depan gue lagi sambil melanjutkan aktivitas makannya yang sempat tertunda.

Gue dengan tololnya cuman bengong sambil menatap orang yang ada di depan gue terus.

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Tiba-tiba tuh anak culun mendongakan kepalanya dan ya, mata gue dan matanya bertemu. Gue tatap-tatapan kira-kira hampir 50 detik mungkin? Entahlah, gue nggak ngitung soalnya.

Mendadak mata gue melebar saat detik-detik terakhir adegan beratatap-tatap ria. Gue baru inget dia itu siapa. Ada sedikit senyuman aneh terlihat di bibirnya saat melihat ekspresi kaget gue yang epic.

"Anjas, jerapah teh tinggi banget ya, Wid!" Kata gue sontak ke arah Widya yang sedang makan.

Tolol.

Satu kata itu yang terlewat di otak gue saat gue mengeluarkan kalimat reflek tadi.

Sumpah ya, gue bener-bener nggak ngira kalau itu Kemal...

:O

Demi apapun, satu menit dia terlihat culun abis, tapi menit berikutnya dia jadi.......ganteng, eh?

Wait, what?

Ganteng?

No, fucking way-_-

---------------------------------------------

Horey, Anna bertemu Kemal lagi uwo
Anyway, maafkan atas chapter yang pendek ini dan waktu update yang lama(?) *kalimat macam apa ini*

Yaudahlah, intinya gitu deh ya...
Segitu dulu, see you all on next chapter!
And thx for giving vomments! ;)

Xoxo,
Abandonednutella

The Ugly TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang