Sebenernya, happy ending itu ada beneran gak sih? Apa karma benar - benar nyata? Apa kehidupan yang di novel - novel itu beneran ada? Yang selalu berakhir bahagia tanpa masalah? Yang dapat menjalani hidupnya tanpa beban?
Jujur aja, gue belom tau gim...
Setelah memasuki rumah, gue langsung menarik tangan Anna menuju ke kamar gue sedangkan nyokap gue sendiri balik lagi ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.
Setelah sampai di kamar, gue langsung menghempaskan tubuh ke atas kasur yang empuk. Memejamkan mata beberapa detik sambil menghirup napas dengan pelan. Gue lirik ke arah Anna yang barusan bergumam kecil.
"Bentar ya, gue ngantuk banget. Mau merem lima menit aja. Kalo udah lima menit, bangunin ya."
***
Third person POV
Anna menoleh kesana-kemari saat melihat Kemal tertidur. Bingung mau melakukan apa hingga akhirnya ia berjalan pelan ke arah meja belajar di pojok ruangan yang telah rapih.
Anna hanya terpaku menatap figura yang ada di sana. Foto seorang anak kecil dengan kedua orang tua dan kakak perempuannya. Anak itu adalah Kemal.
Ya, Kemal. Lelaki yang telah bertahun-tahun membawa hatinya namun tak pernah dimilikinya. Lelaki yang sebenarnya selalu dekat namun terasa sangat jauh.
Lelaki yang sebentar lagi akan pergi meninggalkannya jauh. Benar-benar jauh.
Anna menitikkan air matanya. Cinta yang telah lama ditunggu akhirnya datang dengan sempurna seperti pada dongeng-dongeng. Namun, bedanya kali ini kisahnya langsung berakhir dengan sedih.
Beberapa menit anna berdiri dengan air mata mengucur sampai akhirnya ia tersadar dan mengusap matanya dengan kasar. Kemudian ia menoleh ke arah Kemal yang telah tidur dengan pulas.
Anna tersenyum. Ya, kali ini ia yakin akan melepas lelaki ini. Lelaki yang membawa cinta pertamanya menjadi sebuah perjalanan berliku yang penuh dengan tanjakkan.
Namun, satu permintaannya. Ia benar-benar ingin melakukan ini dari dulu. Dengan pelan, ia melangkahkan kakinya perlahan ke arah Kemal yang masih tertidur pulas.
Didekatkannya wajahnya ke hadapan Kemal. Anna menatapnya dalam kemudian ia mengecup pipi Kemal perlahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Kemal yang telah mandi dan berganti baju. Beberapa tetes air masih terlihat di rambutnya yang basah.
Kemal berjalan ke arah Anna dan tersenyum lalu menggandeng tangannya menuju keluar.
****
Perjalanan menuju ke arah bandara terasa sangat cepat, padahal yang dilakukan Anna hanya merenung sambil sesekali ikut tertawa menanggapi percakapan keluarga Kemal, yaitu kakak dan ibunya.
Kini mobil ditumpangi telah sampai di tempat parkiran. Milla--kakak perempuan Kemal, Tiara--ibu Kemal segera keluar dari mobil dan membuka bagasi. Membantu Kemal membawa kopernya. Anna hanya berdiri di belakang mereka berdua sambil meremas kedua tangannya.