08

96 25 0
                                    

Shuyang membuka lokernya dan tidak menemukan sticky note biru itu lagi bahkan saat dia mencarinya di sela sela barang barangnya juga tak ada.

"Tumben sekali tidak ada sticky note dari orang itu, apa dia tidak masuk hari ini?"pikir Shuyang lalu menutup pintu lokernya dengan lesu.

"Selamat pagi!"sapa Linma dan Jiankai.

"Oh iya, selamat pagi"balas Shuyang kurang semangat.

"Ada apa dengan mu? Tidak biasanya kau lesu seperti itu"ucap Jiankai heran.

"Tidak ada, hanya saja mood ku sedang buruk hari ini"balas Shuyang tersenyum canggung.

"Begitu, Eh? Gantungan itu milikmu?"tanya Jiankai menunjuk gantungan domba di tas ransel Shuyang.

"Ada apa dengan itu?"tanya Linma bingung dengan teman nya itu.

Jiankai tidak sengaja menatap seseorang yang memberikan gekstur untuk tidak membocorkan siapa orang dibalik gantungan kunci itu.

"Ah tidak, aku hanya pernah melihatnya dibawa oleh seseorang"bohong Jiankai mengedipkan matanya dan dibalas acungan jempol dari orang di belakang Shuyang dan Linma.

"Apa kau tahu siapa orang itu?"tanya Linma menatap Jiankai.

"Sayang nya tidak, aku sepertinya asing dengan orang itu tapi aku rasa dia seangkatan dengan kita"ucap Jiankai.

"Darimana kau tahu jika dia dari angkatan yang sama dengan kita?"tanya Linma curiga.

"Warna dasi yang dipakainya berawarna merah seperti kita, sedangkan jika dia berada di kelas tujuh pasti warna dasinya biru dan warna hijau untuk angkatan kelas sembilan"jelas Jiankai.

"Apa kau tahu ciri ciri orang itu?"tanya Shuyang.

"Hm, kalau tidak salah dia memakai kalung berinisial 'N' dan juga dia memiliki tahi lalat di samping mata sebelah kana nya"ucap Jiankai.

"Apa hanya itu? Banyak sekali murid yang memiliki tahi lalat di bagian matanya"sahut Linma.

"Tapi hanya itu yang bisa kulihat waktu itu"balas Jiankai.

"Tapi tetap sa–"

"Cukup cukup!"potong Shuyang melerai perdebatan kedua teman nya itu.
"Informasi ini sudah cukup untuk aku mencari orang ini, dan Jiankai terima kasih"sambung Shuyang.

"Tidak masalah, jika kau perlu bantuan ku untuk mencari nya langsung bilang padaku"balas Jiankai.

"Baiklah"ucap Shuyang tersenyum.

"Tapikan–"

"Diamlah, ayo masuk kelas lima menit lagi bel masuk berbunyi"suruh Shuyang.

Linma mendengus pasrah mendengar perkataan Shuyang.

"Baiklah kalau begitu aku pergi ke kelasku dahulu, sampai jumpa lagi"ucap Jiankai.

"Sampai jumpa lagi"balas Shuyang dan Linma.

Jiankai langsung masuk ke kelasnya yang tepat berada dibelakangnya.

"Apa kau yakin akan mencari orang itu?"tanya Linma.

"Tentu saja, kita bicarakan itu nanti ayo masuk ke kelas"ucap Shuyang lalu berbalik namun sialnya tiba tiba saja ia tidak sengaja menabrak seseorang menyebabkan buku buku di tangan orang itu.

Buru buru Shuyang membantu memungut buku buku di bawah kakinya.

"Maaf, aku tidak sengaja menabrak mu"sesal Shuyang memberikan buku ditangan nya.

"Tidak masalah, terima kasih sudah membantu mengambilnya"

Shuyang langsung mendongak begitu mendengar suara lembut seorang gadis di hadapan nya. Ia melihat Xiona mengambil buku di tangan nya sambil tersenyum kecil.

"Aku permisi terlebih dahulu"ucap Xiona lalu beranjak pergi dari hadapan nya.

"Wah, Shuyang.."

Shuyang langsung melihat kearah Linma yang terlihat seperti kagum menatap kepergian Xiona.

"Aku tidak menyangka akan melihat gadis itu tersenyum seperti tadi, ini pertama kalinya aku melihat dia tersenyum seperti itu!!"girang Linma.

"Kau keren bisa membuatnya tersenyum seperti tadi!!"ucap Linma sekali lagi.
"Hei, Shuyang kau mendengarkan ku atau tidak?"

Merasa tidak mendapat balasan dari lawan bicara nya Linma langsung melihat kearah Shuyang yang diam termenung memikirkan sesuatu.

"Hei..!"sentak Linma membuat Shuyang tersadar dan melihat kearahnya.
"Dari tadi rupanya kau sama sekali tidak mendengarkan ucapan ku ya?"

"Ah iya maaf, aku sedang memikirkan sesuatu. Memang apa yang kau ucapkan?"tanya Shuyang.

"Bukan apa apa, memang apa yang sedang kau pikirkan?"balas Linma.

"Kalung.."

"Kalung? Memang ada apa dengan kalung?"bingung Linma.

"Aku tidak sengaja melihat kalung Xiona yang sangat mirip dengan yang di sebutkan Jiankai sebelumnya"ucap Shuyang serius.

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang