34

54 21 0
                                    

"Aku sudah selesai"ucap Xiona menjinjing bahan yang di perlukan nya.

"Cepat sekali, kau membeli apa saja memangnya?"tanya Jiankai menatap teman nya itu.

"Entahlah, aku hanya mengambil semua barang yang di sebutkan dalam daftar pemberian Kak Enshuo"ucap Xiona.

"Hm, baiklah. Aku juga sudah selesai, ayo pergi ke tempat Shuyang dan Linma"ucap Jiankai. Xiona mengangguk dan berjalan lebih dulu dari Jiankai sambil menjinjing belanjaan nya.

🥀🥀🥀

Shuyang memilihkan benda benda miliknya dan Linma, sementara Linma sedang melihat lihat barang barang disana.

Kenapa Shuyang yang membereskan daftar milik Linma? Alasan nya cukup sepele, yaitu agar Linma tidak asal memilih dan membeli hal hal yang tidak penting untuk acara kemah nanti.

"Kenapa kau yang mencarikan barang milik Linma?"tanya Xiona tiba tiba muncul di sebelah nya Shuyang.

"Sengaja, jika aku biarkan dia yang memilih bisa saja dia mengambil semua barang di hadapan nya"ucap Shuyang tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Lihat saja, nanti juga dia akan membawa banyak barang saat membayar di kasir"sambungnya.

"Aku baru tau jika Linma begitu"sahut Xiona.

"Aku sudah mengenalnya bahkan sebelum kami bisa berjalan"ucap Shuyang.

"Pantas saja kalian sangat dekat, jika orang lain yang tak mengenal kalian mungkin menganggap kalian sebagai saudara padahal sebenarnya bukan"ucap Xiona.

"Kau benar, sudah sejak kecil banyak sekali orang yang menganggap kami seperti itu"balas Shuyang menoleh kearah Xiona.

"Ayo, aku sudah selesai"sambung nya.

Xiona mengangguk dan berjalan beriringan dengan Shuyang. Shuyang menoleh kearah Xiona memperhatikan gadis itu dari atas sampai bawah.

Xiona langsung menoleh kearah nya sembari memasang wajah bingung.
"Apa ada masalah?"

Shuyang menggeleng kan kepala nya sambil tersenyum kecil.
"Tidak ada, oh iya mana barang belanjaan mu?"tanya nya.

"Jiankai yang membawanya"balas Xiona tersenyum kecil.

"Oh, begitu"gumam Shuyang di balas anggukan kepala dari Xiona.

Shuyang merasa sedikit aneh dengan perlakuan Jiankai pada Xiona yang menunjuk kan perlakuan tidak seperti seorang sahabat pada umum nya melainkan seperti seorang yang sedang jatuh cinta.

Shuyang langsung menatap Xiona lagi sebentar.

Xiona memang cantik dan cerdas, tak heran jika banyak yang menyukai nya. Tapi apa harus Jiankai? Tapi sepertinya Xiona juga tidak menyadari nya.
Batin Shuyang.

"Ada apa?"tanya Xiona.

Shuyang menggeleng kan kepala nya.
"Tidak ada, maaf membuat mu risih"balas nya.

"Em, oke"

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang