09

84 24 0
                                    

"Kalau begitu pasti Xiona yang setiap hari memberikan sticky note itu!!"ucap Linma setengah berteriak membuat murid murid yang sedang berada di koridor menoleh kearah mereka berdua.

Shuyang langsung menahan malu karena ulah teman nya ini.
"Dasar bodoh, kenapa kau berteriak seperti tadi?!"kesal Shuyang menginjak kaki Linma lalu pergi meninggalkan laki laki itu.

Linma langsung meringis kesakitan dan berlari kecil menahan sakit menyusul Shuyang.

"Hei..! Ren Shuyang, aku belum selesai berbicara!!"panggil Linma tidak di pedulikan Shuyang.
"Ren Shuyang!!"

"Acuhkan dia Shuyang, anggap saja angin lalu"gumam Shuyang lalu masuk kedalam kelasnya.

Sementara itu di kelas 2-B, Kelas Jiankai dan Xiona.

Jiankai langsung menghampiri meja Xiona dan duduk di bangku kosong sebelah gadis itu.

"Ada apa?"tanya Xiona tanpa melihat kearah Jiankai.

"Kau secret admire yang sedang dicari Shuyang dan Linma kan?"tanya Jiankai dengan nada berbisik agar tidak ada yang mendengarkan pembicaraan mereka.

Xiona langsung menutup buku yang di bacanya dan melihat kearah Jiankai.
"Kalau memang benar kenapa?"

Jiankai langsung menyandarkan punggungnya di penyangga kursi dibelakangnya sambil melipat tangan.
"Yah, tidak ada masalah bagiku"balasnya.

"Kau sudah tau kan, kalau begitu tutup mulutmu itu dan jangan ikut campur"ucap Xiona membuka bukunya.

"Kalau itu sepertinya tidak bisa.."ucap Jiankai membuat pergerakan Xiona berhenti dan menatap Jiankai tajam.
"... Shuyang adalah temanku dan aku akan membantunya mencari orang di balik sticky note itu, yang berarti..."

Jiankai mendekatkan wajah nya kearah Xiona.
"Aku adalah musuh mu dan rahasia mu sekarang ada di tangan ku"bisik nya sambil tersenyum miring.

"Yah, aku bisa saja menyembunyikan nya dan berpura-pura tidak tau, tapi kau harus memenuhi syarat yang aku ajukan bagaimana?"

"Apa syarat itu?"

"Biarkan aku mendapat peringkat satu di ujian selanjutnya"

Xiona langsung membulatkan matanya, ia tahu jika Jiankai dengan nya adalah rival yang sama sama ingin mendapatkan posisi pertama di kelas, tapi karena Xiona yang memang termasuk anak ambisius ia selalu unggul satu atau tiga poin diatas Jiankai.

"Bagaimana? Apa kau setuju dengan persyaratan ku? Yah kalau kau tidak mau aku akan menunjuk kan rekaman suara di ponselku pada Shuyang dan Linma"ucap Jiankai menunjuk kan rekaman suara yang entah dia ambil sejak kapan.

"Baiklah, aku setuju tapi hapus rekaman itu dan jangan ikut campur urusan ku"ucap Xiona pasrah.

"Baiklah, aku akan menghapusnya dan tidak akan ikut campur"balas Jiankai menghapus rekaman suara yang baru di ambilnya.
"Sudahkan?"ucapnya sambil menunjukan ponselnya yang sudah tidak ada rekaman sebelumnya.

"Hm, sana pergi ke tempatmu"usir Xiona.

"Iya iya, begitu saja kesal"ucap Jiankai langsung kabur ketempat duduknya karena Xiona sudah bersiap untuk melemparnya dengan buku paket tebal nya.

"Dasar sialan"umpat Xiona lalu kembali membaca bukunya.

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang