15

68 19 0
                                    

KRINGGGG!!

Xiona menghelai nafas lega dan segera berjalan ke tepi lapangan, tubuhnya benar benar lengket karena keringat yang membanjiri tubuhnya bahkan sebagian rambut hitam nya lepek sebab terkena keringat.

"DORRR!"

Xiona menatap datar Jiankai yang berusaha mengejutkan nya dari belakang. Saat melihat kebelakang Jiankai, Xiona melihat Shuyang dan Linma.

"Apa?"tanya Xiona malas.

Raut wajah Jiankai langsung berubah masam karena aksinya gagal membuat teman dekat sekaligus rivalnya itu terkejut akibat ulahnya, ia kira Xiona akan terkaget kaget seperti ekspetasi nya.

"Aku kira kau akan terkejut"ucap Jiankai.

"Belajar lagi saja kau dari kakak ku, dia sudah ahli membuat jantungku jatuh ke lambung"sahut Xiona.

"Yayayaya, eh kau dihukum karena ketahuan Pak Bambam kan?"tanya Jiankai penasaran karena ini pertama kalinya Xiona dihukum karena terlambat, padahal biasanya gadis itu bisa lolos dari penjagaan Pak Bambam.

Xiona menggelengkan kepalanya, ia langsung berdiri dan mengambil tas biru nya.
"Tidak, jalan tikus masih aman tenang saja"ucap Xiona.

Xiona langsung melirik kearah Linma yang bernafas lega.
"Kau pasti senang kan karena jalan masuk mu masih aman"ucap Xiona pada Linma.

Dengan bodohnya Linma malah celingukan lalu menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah polosnya.
"E-eh? Aku?"tanya Linma.

"Iyalah, memang siapa lagi anak dari kelas 2-A yang sering terlambat masuk jika bukan kau, Li Linma"sahut Xiona memutar bola matanya malas.

"Ah, i-itu–"

"Nana!!"

Keempat remaja itu langsung melihat kearah seorang laki laki yang berlari kearah Xiona.

"Ehh, kak Mingrui!!"kaget Jiankai. Gou Mingrui langsung melihat kearah Jiankai sambil merangkul Xiona yang lebih pendek darinya.

"Oh, Jiankai..bagaimana kabarmu?"sapa Mingrui.

"Baik baik, sejak kapan kakak sekolah disini?"tanya Jiankai.

"Baru tadi pagi. Oh, aku pinjam Xiona nya terlebih dahulu"ucap Mingrui.

"Silahkan, tidak usah di kembalikan juga tidak apa apa"sahut Jiankai langsung dihadiahi tatapan tajam setajam silet dari Xiona.

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa lagi"ucap Mingrui langsung menarik tangan Xiona menjauh dari mereka.

Sementara itu Shuyang terus menerus menatap kepergian Mingrui dan Xiona dengan tatapan mata yang sulit untuk diartikan.

"Jiankai, laki laki itu siapa Xiona?"tanya Linma penasaran. Shuyang langsung menatap Jiankai penasaran.

Jiankai melihat kearah Shuyang sekilas lalu tersenyum miring.
"Ah, laki laki itu calon suami Xiona"ucap nya tanpa beban.

Linma dan Shuyang langsung membulatkan mata terkejut.
"APAA?!"

Berdoa saja semoga Xiona tidak mendengar nya, jika itu sampai terjadi mungkin Jiankai akan benar benar menyesal setelah mengucapkan kata kata itu, bahkan di hadapan laki laki yang disukai gadis itu.

Semoga Xiona tidak mendengarnya, jika perkataan ku ini sampai di telinganya maka habislah aku.
Batin Jiankai.

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang