"Bandara?"bingung Xiona.
"Iya, tunggu disini jangan kemana mana, akan sangat menyulitkan jika kau hilang di kerumunan orang orang di bandara"ucap Xinlong melepaskan selt bet dan keluar dari mobil meninggalkan Xiona didalam mobil sendirian.
"KAK TITIP BAKSO DISANA YA!!"teriak Xiona membuka kaca mobil di sebelahnya.
Xinlong langsung berbalik dan mengacungkan jempolnya sebelum hilang di kerumunan orang orang.
Xiona langsung menaikan lagi jendela mobil dan langsung melangkah kearah belakang mobil lalu mengambil novel yang di tinggalkan nya tadi pagi di belakang bagasi.
Xiona langsung membaca novel bergenre thriller-mysteri di tangan nya sembari menunggu Xinlong yang pastinya akan menghabiskan waktu cukup lama.
TING! TING! TING! TING!
"Berisik!"kesal Xiona lalu meraih tas ransel milik Xinlong di sampingnya.
Ia langsung mengambil ponsel milik kakaknya dan melihat siapa yang mengirimkan spam chat, beruntung nya Xinlong tidak pernah mengganti password ponselnya membuat Xiona bisa dengan leluasa membukanya.
"Kak Zeyu? Apa aku harus panggil ulang?"gumam Xiona saat melihat empat notifikasi panggilan tak terjawab dari Zeyu.
DRRTTTTT!
Xiona langsung menjawab panggilan dari Zeyu.
[".." : italic tebal ucapan orang di telepon. "..." : tulisan biasa Xiona ya. Oke, back to cerita]
"Kenapa lama sekali mengangkat panggilan dariku?!"
"Maaf maaf, memangnya ada apa?"
"Bawakan dompetku kemari, aku lupa membawanya. Jangan lupa kunci mobil tolong bawakan juga"
"Iya iya, aku kesana sekarang. Dasar pengganggu!"
Xiona langsung mematikan panggilan dari Xinlong secara sepihak dan kembali melangkah kedepan kemudi lalu mengambil kunci mobil. Ia langsung keluar dari mobil sambil membawa tas milik Xinlong.
"Dasar Xinlong, bisa bisanya dia melupakan barang berharga seperti ini"gumam Xiona kesal bahkan sampai menyebut nama kakaknya langsung.
Xiona langsung celingukan mencari penampakan kakak nya di tengah tengah keramaian. Beruntung ia memiliki mata setajam elang jadi Xiona bisa menemukan kakaknya bersama dengan empat orang berdiri di depan pintu masuk bandara.
"Nih ambil"tanpa aba aba Xiona langsung melempar tas milik Xinlong.
"Terima kasih adik ku yang manis"ucap Xinlong dibalas deheman Xiona.
"Kunci mobil mana, Na?"tanya Xinlong. Xiona langsung merogoh saku seragam nya dan memberikan kunci nya pada Xinlong.
Tiba tiba saja ada seorang memeluk Xiona dari samping. Xiona sendiri hanya pasrah menerima pelukan itu, karena mau ditolak bagaimana pun juga tidak bisa sebab orang yang memeluknya adalah Yu Zeyu, sahabat kakak nya yang sudah dianggap kakak olehnya yang dulu tinggal di seberang rumahnya sebelum pindah ke luar kota karena tugas orang tuanya.
"Huhuhu, Nana kangen"ucap Zeyu memeluk leher Xiona yang lebih pendek darinya.
"Aku juga kangen kak Zeyu"balas Xiona dengan senyum terpaksa.
"Lepaskan Zey, Xiona susah bernafas jika kau memeluknya seperti itu!"tegur Hanyu yang juga merupakan sahabat Xinlong.
Jadi dulu sebelum pindah bibi Ryujin (ibu zeyu) menyuruh sahabat anaknya untuk ikut bersama mereka karena permintaan Zeyu, tapi karena saat itu Xinlong hanya tinggal berdua saja dengan Xiona sebab kedua orang tuanya yang berpisah, langsung menolak dengan alasan masih merawat Xiona yang saat itu masih berada di kelas lima sekolah dasar.
"Huhuhu, tidak mau aku masih ingin memeluk bayi kecil ku!!"tolak Zeyu malah mempererat pelukannya dileher Xiona.
"Uhuk..k-kak!"
"Zeyu, cepat lepaskan! Wajah Xiona sudah pucat!!"tegur Hanyu langsung memukul tangan Zeyu.
Barulah Xiona bisa bernafas lega, bahkan pelukan Zeyu tadi benar benar kencang sampai membuat lehernya sakit dan mungkin saja sampai memerah.
"Lihatlah ini, sekarang bayi kecilku sudah tumbuh sangat besar!!"ucap Zeyu sambil mencubit pipi Xiona gemas.
"Berhenti memanggilku bayi kak Zeyu, aku sudah remaja sekarang. Lagipula kau dan aku hanya berbeda dua tahun"ucap Xiona.
"Baiklah baiklah"balas Zeyu.
"Kak Zeyu kenapa kembali? Bukan nya tugas paman dan bibi belum selesai?"tanya Xiona.
"Tentu saja karena aku merindukan mu, sudah empat tahun aku tidak bertemu dengan mu, aku kan mau melihat adik kecil ini tumbuh bukan hanya lewat foto yang Xinlong selalu kirimkan"jelas Zeyu.
"Oh, jadi karena itu kau selalu meminta foto ku atau mengambil ponselku diam diam saat aku tertidur"ucap Xiona menatap malas kakaknya yang sedang tersenyum tanpa dosa.
"Tapikan bibi tidak akan semudah itu memberikan izin kak Zeyu untuk kembali"ucap Xiona menatap heran Zeyu.
"Itu karena dia sampai melakukan aksi mogok makan selama tiga hari karena tidak diberi izin bibi Ryujin"ucap Mingrui angkat bicara.
"Bahkan dia sampai mengancam akan terjun dari balkon kamarnya jika tak diberi izin"sahut Zihao dibalas anggukan kepala Mingrui.
"Jadi karena khawatir bibi Ryujin terpaksa memberikan nya izin untuk kembali ke kota ini jika dia berhasil mendapat nilai bagus saat ujian dua minggu yang lalu"ucap Mingrui.
"Yah, siapa sangka dia akan berhasil mendapat nilai bagus, bahkan dia bisa meningkatkan peringkatnya yang awalnya selalu mendapat peringkat 7 naik ke peringkat 1"sahut Hanyu ikut bercerita.
"Kau benar benar gila Yu Zeyu"ucap Xinlong.
"Habisnya aku kan ingin bertemu Nana jadi apapun akan ku lakukan, lagipula aku juga ingin mengurus Nana yang suka bermain air sampai demam seperti dulu"balas Zeyu mengusap rambut Xiona.
"Aku sekarang tidak suka bermain air"balas Xiona malas dan disambut gelak tawa dari kelima laki laki di depan nya.
"Itukan sekarang Nana sayang, dulu kan kau sering bermain air dengan Gougou sampai lupa waktu dan selalu demam tinggi selepas bermain air"gemas Zeyu.
"Udah udah, ayo pulang sebelum makin sore"ucap Xinlong.
"Biar aku saja yang menyetir mobil nya"sahut Hanyu.
"Benarkah? Tapi apa kau masih ingat jalan ke komplek rumah kita"balas Xinlong.
"Tentu saja, berikan kunci mobil nya"ucap Hanyu. Xinlong akhirnya menyerahkan kunci mobilnya pada Hanyu dengan perasaan sedikit tidak enak.
"Tenang saja kita tidak akan tersesat"ucap Hanyu meyakinkan Xinlong.
Justru ucapan mu membuatku semakin tidak tenang.
Batin Xinlong.Xiona yang tahu akan kekhawatiran Xinlong langsung menggenggam tangan yang lebih tua agar merasa lebih baik sedikit.
Xinlong langsung menatap Xiona, adiknya itu lantas mengangguk kan kepala membuatnya menghelai nafas pasrah.
Berdoa saja semoga mereka sampai dengan selamat tanpa ada luka sedikitpun pada tubuhnya dan dijauhkan dari ruangan serba putih dengan tangan berinfus serta alat alat medis lain nya hanya karena Hanyu yang mengemudi mobil.
.. .. .. ..
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠
FanfictionTiba tiba saja Shuyang mendapatkan sebuah sticky note dan beberapa hadiah kecil dari seseorang yang tidak diketahui nya, bahkan orang itu seakan tau apa saja yang terjadi pada Shuyang, membuat Shuyang menjadi penasaran dan berencana mencari identita...