19

61 21 0
                                    

Xiona keluar dari kamar dengan pakaian rapi, ia langsung bergegas menuju ruang tamu.

"Kak!! Ayo pergi!!"ucap Xiona begitu sampai di ruang tamu. Semuanya langsung menatap Xiona dan tertawa melihat penampilan nya.

"Hahahahaha"

Xiona mengerutkan kening bingung.
"Kalian kenapa sih?"tanya nya.

Xinlong langsung mengusap air matanya.
"Haha, anak paud mana ini?"ucap Xinlong sambil menunjuk Xiona. Yang lain justru semakin terbahak karena ucapan Xinlong.

Bagaimana tidak Xiona saja memakai Hoodie pink berbentuk kelinci, rok putih, serta boots berwarna pink berhias gantungan boneka kelinci, dengan rambut kuncir dua beserta baret pink lucu diatas kepalanya.

Salahkan Zeyu, karena ia yang bersikeras memaksa Xiona untuk memakai semua ini.

"YAKK!!! KENAPA KALIAN MENERTAWAI KU?!!!"teriak Xiona kesal bersiap melempar guci besar di sampingnya.

Senyap. Yang lain langsung berhenti tertawa sebab Xiona bisa saja melemparkan guci itu pada mereka semua.

"H-hei, masa udah cantik begini marah marah sih?? Nanti cantik nya hilang loh"ucap Zihao yang langsung dihadiahi tatapan tajam Xiona.

Sepertinya aku salah bicara dan membuatnya semakin marah.
Batin Zihao.

"Xiona, kau mau pergi sekarang?"tanya Mingrui mengalihkan pembicaraan.

Diam diam Zihao bernafas lega dan berterima kasih pada Mingrui karena menyelamatkan nya dari amukan gadis bermarga He itu.

"Iya, ayo pergi sebelum makin sore!!"ucap Xiona.

"Sebentar, aku ambil jaket dulu"ucap Mingrui beranjak ke kamarnya setelah mendapat anggukan dari Xiona.

"Nana, sini bentar deh"panggil Zeyu menepuk sofa tempat Mingrui tadi.

Xiona langsung menghampiri Zeyu dan duduk di sebelahnya. Zeyu langsung merapihkan poni rambut Xiona yang agak berantakan.

"Nah, sempurna!"ucap Zeyu puas. Xiona sendiri sedikit risih karena poninya selalu menusuk matanya.

"Pakai ini untuk menghalangi poninya"ucap Hanyu menyodorkan sebuah kacamata pada Zeyu.

"Eh, kebetulan! Terima kasih kak!!"ucap Zeyu mengambil kacamata nya lalu memakaikan nya pada Xiona.

Dan, Gocha!!

Penampilan Xiona berubah menjadi lebih imut dari sebelumnya.

"IMUTNYAAA!!"

Xinlong langsung mencubit pipi Xiona gemas.

"Aduh, gemesin banget!! Wajib di telan sih ini"ucap Xinlong langsung mendapat pukulan bantal sofa.

Xiona menatap datar Xinlong sambil mengelus pipinya yang nyeri akibat ulah kakaknya itu.

"Penampilan nya saja imut, kelakuan nya tetap saja menyebalkan"ucap Xinlong.

"Apa? Gak terima, hm?"ucap Xiona sambil tersenyum manis tapi tidak dengan tatapannya yang tajam.

"Ayo pergi"ucap Mingrui dari belakang sofa yang diduduki Hanyu.

"Ayo kak!!"balas Xiona langsung berdiri sampai tidak sengaja menendang Xinlong yang kebetulan duduk di bawah sofa tempatnya duduk, Xinlong langsung menggelinding terhantuk kaki meja.

"Kau tidak apa apa, long?"tanya Zihao menahan tawanya.

"Ugh, punggungku sakit. Dasar adik kurang ajar"ucap Xinlong menatap datar Xiona.

Xiona sendiri malah mengejek Xinlong dengan menjulurkan lidahnya.

"Ugh.."

"Udah udah, ayo pergi"ucap Zeyu menarik tangan Xiona keluar agar tidak menimbulkan kekacauan dengan Xinlong.

"Aku berangkat ya kak"pamit Mingrui.

"Iya, hati hati kalian bertiga"ucap Hanyu. Mingrui mengangguk lalu menyusul Zeyu dan Xiona yang berjalan lebih dahulu ke halte bis depan perumahan mereka.

Dilain tempat Jiankai, Shuyang dan Linma sudah berada di mall. Mereka sedang berada di Gramedia mencari cari buku, lebih tepatnya Shuyang dan Linma saja sedangkan Jiankai lebih memilih menunggu sambil memakan camilan yang ia beli sebelumnya.

Karena bosan terus menerus hanya melihat orang yang berlalu lalang, Jiankai memilih untuk mengirimkan pesan pada Xiona sekalian mengganggu gadis itu.

—————

You: Na, kau dimana?
You: He Xionananana!!

Xiona bocah🐰: Apasih? Ganggu banget😒😒

You: Kau dimana?

Xiona bocah🐰: Kepo banget bocah😒😒

You: Tinggal jawab apa susahnya sih😑😑

Xiona bocah🐰: Di jalan mau ke mall bareng kak Zeyu sama Kak Mingrui.
Xiona bocah🐰: Puas kau?😒😒

You: Yeuh, ikut ikut ke mall😏
You: Bilang aja mau ketemu sama Shuyang, pakai bilangnya mau cari gitar lagi.

Xiona bocah🐰: Sok tau deh bocah😑😑
Xiona bocah🐰: Aku emang mau cari gitar buat nepatin janji ke pak Jae ya😑😑
Xiona bocah🐰: Udah dulu, mau turun di halte.
Xiona bocah🐰: Byee, jangan chat chat lagi kalau gak penting.

You: Yayayaya.
You: Bye bocah kelinci🤣🤣

Xiona bocah🐰: Bocah ngeselin kau Jiankai 😑🖕

You:🤣🤣🤣🤣

—————

Jiankai tertawa melihat setiap balasan chat dari Xiona sampai tidak menyadari Shuyang dan Linma yang sudah berdiri di sampingnya.

"Kau menertawai apa?"tanya Linma.

Jiankai langsung mematikan ponselnya dan memasukannya ke saku celana nya.
"Oh, bukan apa apa. Kalian sudah selesai?"tanya nya.

Linma menatap aneh Jiankai sebentar lalu menganggukkan kepalanya.

"Langsung pulang?"tanya Shuyang.

"Ay-"

"Bagaimana kalau ke tempat makan dulu?!"ucap Jiankai memotong perkataan Linma. Linma sendiri langsung menatap datar Jiankai karena sudah memotong perkataan nya.

"Ayo, kebetulan aku juga sudah lapar"balas Shuyang menyetujui.

"Aku ikut kalian"balas Linma pasrah.

"Baiklah, biar aku yang memilih tempatnya kali ini"ucap Jiankai semangat.

"Baiklah"ucap Shuyang dibalas anggukan dari Linma.

Jiankai langsung berjalan lebih dulu dari Shuyang dan Linma sambil tersenyum riang sampai membuat Shuyang dan Linma kebingungan dengan tingkahnya.

Sebenarnya tujuan aslinya adalah mencegah Shuyang kembali dan mempertemukan nya dengan Xiona.

Yahh, walau sering sekali bertengkar, Jiankai dan Xiona sebenarnya sangat dekat satu sama lain sebab pernah bersekolah di TK dan SD yang sama, bahkan sampai mereka berdua beranjak remaja pasti selalu di pertemukan di sekolah dan kelas yang sama sebagai rival untuk memperebutkan peringkat pertama.

Xiona harus mengucapkan terima kasih kepadaku nanti karena sudah mencegah Shuyang kembali dan mempertemukan mereka.
Batin Jiankai berbangga diri.

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang