BYURR!! SRRSSH!! JDERR!
Xiona menatap malas air hujan di depan nya. Xiona langsung mundur kebelakang sambil memegang payung biru nya.
"Tch, jika tau begini aku akan menyuruh Kak Gou menunggu ku piket tadi"ucap Xiona menyesal.
"Dan sialnya, baterai ponselku lowbat di saat seperti ini. Sial sekali aku hari ini"ucap Xiona.
Dia melihat daerah sekolah yang lumayan sepi karena sebagian besar muridnya sudah kembali ke habitat mereka masing masing, dan hanya menyisakan beberapa murid saja yang menunggu jemputan.
"Aish, aku benci udara dingin. Hatchu!"ucap Xiona lalu bersin. Gadis itu langsung menaikan tudung hoodie yang di pakainya dan memasukan tangan kedalam saku hoodienya.
Xiona langsung duduk santai di kursi tidak jauh dari parkiran sambil menatap jalanan depan sekolah yang dilalui banyak sekali kendaraan.
Matanya tidak sengaja menangkap dua objek orang yang sedang menunggu bis di halte.
"Bukan nya itu Shuyang dan Linma? Kenapa mereka belum kembali?"gumam Xiona lalu mengambil payung di sebelahnya lalu berlalu menerobos hujan menuju halte bis.
🥀🥀🥀
Linma menghelai nafas untuk ke sekian kalinya. Shuyang hanya menatap temannya itu sebentar lalu kembali menatap kearah jalanan.
"Hei, kenapa kita tidak menerobos hujan saja?"tanya Linma.
"Kau saja sana, aku tidak mau demam"ucap Shuyang.
"Kenapa bis nya juga lama sekali datangnya?!"rengek Linma membuat Shuyang kesal.
"Apa kau tidak bisa di–"
BYURRR!!
Sebuah mobil melaju dengan cepat sampai tidak sengaja menyiratkan air dari genangan di depan halte kearah Shuyang dan Linma.
"Eh, aneh? Kenapa tidak kena?"heran Linma lalu membuka matanya dan melihat sebuah payung biru melindungi nya.
"Kalian baik baik saja?"
Shuyang dan Linma langsung melihat Xiona dalam keadaan basah kuyup setelah melindungi mereka terkena air dari genangan.
"Hatchu!"
"Eh, Xiona!! Kau baik baik saja? Wajahmu memerah!!"tanya Linma khawatir.
"Aku baik baik saja"ucap Xiona sambil menutup payung nya.
"Shuyang, kau baik baik saja? Sebagian baju mu basah"tanya Xiona.
"Ah, iya. Aku baik baik saja, mungkin sebentar lagi juga akan kering"ucap Shuyang tersenyum.
"Syukurlah kalau begitu. Hatchu!"sahut Xiona.
"Kenapa kau tidak pulang bersama Jiankai tadi?"tanya Shuyang heran.
"Rumahku dan Jiankai berbeda arah, aku tidak ingin menyusahkan nya dengan menunggu ku selesai piket"balas Xiona.
"Kalian sendiri kenapa belum kembali?"tanya Xiona."Aku harus menunggu anak ini menjalani hukuman dari Pak Kun karena tidak mengerjakan tugasnya"ucap Shuyang menunjuk Linma yang tersenyum tanpa dosa di sebelahnya.
"Maafkan aku, habisnya kemarin aku terlalu asik membaca mangga sampai lupa mengerjakan tugas Matematika"sahut Linma kikuk sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Bis terakhir lewat 1 jam yang lalu, mau menunggu sampai Ibu Lia menikah lagi juga tidak akan ada bis yang lewat di jam segini"ucap Xiona.
"Pakai saja payung ku ini, aku akan menunggu jemputan dari kakak ku"ucap Xiona menyodorkan payungnya.
"Apa tidak apa apa?"tanya Shuyang tidak enak.
"Tentu saja, tidak apa apa. Cepat ambil, tangan ku sudah pegal"ucap Xiona.
Shuyang langsung mengambil payung di tangan Xiona.
"Terima kasih, aku akan mengembalikan nya nanti"ucap Shuyang dibalas anggukan dari Xiona."Hei, lalu bagaimana denganku?!"tanya Linma menunjuk dirinya sendiri.
"Kalian bisa berbagi, payung itu cukup lebar"balas Xiona menunjuk payung ditangan Linma.
"Baiklah!"sahut Linma dengan riang.
"Oh, iya. Tunggu sebentar!"ucap Xiona melepaskan tasnya dan mengambil sesuatu yang tidak di ketahui Shuyang dan Linma.
"Ini, aku hanya punya satu hoodie saja"ucap Xiona menyodorkan hoodie hitam kearah Shuyang dan Linma.
"Biar Shuyang saja yang memakainya, aku membawa jaket sendiri"ucap Linma.
"Baiklah"ucap Shuyang menerima hoodie ditangan Xiona. Ia langsung memakai hoodie Xiona walau sedikit kebesaran.
"Ini cukup. Terima kasih"ucap Shuyang dibalas anggukan Xiona.
"Cepat pulang, sudah pukul lima sore. Ayah dan ibu kalian mungkin sudah menunggu di rumah"ucap Xiona.
"Baiklah, sampai jumpa lagi Xiona"sahut Linma melambaikan tangan nya.
"Hm. Sampai jumpa juga, hati hati di jalan teman teman"ucap Xiona tersenyum kecil.
Kedua lelaki itu langsung berjalan menjauh dari halte meninggalkan Xiona sendirian.
"Yah, tak ada cara lain kecuali berlari menerobos hujan"ucap Xiona langsung berlari sambil menutupi kepalanya dengan tas miliknya.
.. .. .. ..
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠
ФанфикTiba tiba saja Shuyang mendapatkan sebuah sticky note dan beberapa hadiah kecil dari seseorang yang tidak diketahui nya, bahkan orang itu seakan tau apa saja yang terjadi pada Shuyang, membuat Shuyang menjadi penasaran dan berencana mencari identita...