40

61 18 0
                                    

"Xiona, kau baik baik saja?"tanya Athania khawatir.

"Hm, kau sendiri bagaimana?"tanya Xiona dari bilik kamar mandi.

"Aku baik baik saja, terima kasih sudah melindungi ku"ucap Athania.

"Ya, lain kali jika Gyuri mengganggu mu bilang saja padaku, aku akan membantu mu nanti"sahut Xiona.

"Iya, terima kasih"ucap Athania.

"Jangan berkata begitu, aku masih belum melakukan apa apa"sahut Xiona lalu keluar dari kamar mandi dengan balutan hoodie hitam dan rok cadangan di lokernya.

"Apa kau mengenal Gyuri sebelum nya? Padahal ini hari pertama mu sekolah, tapi sudah mendapat masalah karena gadis jelek itu"ucap Xiona membersihkan tangan nya di wastafel.

"A-aku tidak ingat, mungkin kami pernah bertemu sebelumnya"balas Athania gugup.

"Hm, begitu"ucap Xiona. Mulutnya saja yang berucap begitu, tapi dalam pikirannya dia tengah memikirkan sesuatu.

"Ayo, aku sudah selesai"ucap Xiona mengambil seragam nya yang kotor.

"Biar aku cuci kan untukmu sebagai rasa terima kasih ku"ucap Athania mengambil seragam kotor Xiona.

"Tidak perlu, aku melakukan itu karena kemauan ku sendiri"ucap Xiona ingin meraih seragam nya kembali.

"Tapi walau begitu tetap saja. Jadi biarkan aku yang mencuci nya, ya?"tanya Athania menatap Xiona dengan puppy eyes nya.

"Hah, baiklah terserah kau saja"pasrah Xiona membiarkan Athania melakukan apa saja pada seragam nya.

"Oke, kalau begitu ayo kita kembali"ucap Athania. Xiona hanya mengangguk dan mengikuti langkah gadis yang lebih pendek darinya itu.

"XIONA!!"

Xiona menoleh kebelakang dan melihat Jiankai, Linma dan Shuyang menghampiri nya.
"Athania, kau kembali saja ke kelas terlebih dahulu"ucap nya pada Athania yang diam di sampingnya.

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa"sahut Athania lalu berjalan meninggalkan Xiona.

"Ada apa?"tanya Xiona pada ketiga pemuda di dekatnya.

"Kau baik baik saja?"tanya Jiankai.

"Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja"balas Xiona.

"Kenapa kau sampai melindungi gadis yang baru kau kenal, sangat tidak menggambarkan dirimu saja"ucap Jiankai.

"Aku tidak ada maksud lain selain melindunginya, mengingat sifat Gyuri yang sangat menyebalkan itu membuatku kesal saat anak itu membuat masalah padaku dulu"ucap Xiona.

"Hm, apa ini karena kau menyukainya sebagai teman atau....."ucap Jiankai membuat Xiona menatap nya aneh.

"Jangan berpikiran aneh aneh, aku masih waras"ucap Xiona menatap datar Jiankai saat tahu arti dari perkataan teman nya itu.

"Ya kan, mungkin saja kau begitu karena lelah mengejar orang yang kau sukai itu"ucap Jiankai.

"Terserahlah"

"Oh iya, aku mendapatkan info dari kak Enshuo tadi. Katanya acara perkemahan sebelumnya di majukan dari tanggal 24 jadi tanggal 21"ucap Jiankai.

"Eh, kalau begitu seminggu lagi"ucap Linma dibalas anggukan dari Jiankai.

"Hah, padahal aku masih ingin bersantai santai"ucap Xiona malas.

"Kau ini, bergeraklah sedikit! Otot tubuh mu juga harus mendapatkan pemanasan, tapi jika kau hanya duduk diam di depan meja belajar atau berbaring di kasur saja seharian, bisa bisa tubuhmu kaku nantinya"jelas Shuyang pada Xiona.

"Aku tahu, tapi tetap saja waktu bersantai ku akan berkurang nantinya"ucap Xiona.

"Dasar pemalas"

"Aku tidak peduli"ucap Xiona.

"Oh, iya aku baru mengingat sesuatu"ucap Linma.

"Bukan nya jaket yang kau pakai sekarang adalah hoodie yang sebelumnya digunakan oleh Shuyang ya"ucap Linma membuat Jiankai dan Shuyang menatap hoodie yang melekat di tubuh Xiona.

"Memang benar, tapi ini bukan hoodie yang itu. Aku membeli hoodie ini dua waktu itu, dan yang aku pinjamkan pada Shuyang masih tersimpan di loker ku"ucap Xiona.

Linma mengangguk paham, matanya langsung menatap kearah kalung yang menyembul keluar dari hoodie Xiona.

"Xiona, kalung mu cantik"puji Linma. Shuyang juga langsung menatap kalung yang di pakai Xiona.

"Oh, kalung ini hadiah dari kakak ku saat aku umur 10 tahun"ucap Xiona memegang kalung nya.

"Kakakmu sangat tau apa yang bagus untuk adiknya, kalung itu terlihat sangat cocok dengan mu"ucap Shuyang.

"Kalian terlalu memuji"ucap Xiona menyibak poninya.

Linma dan Shuyang masih menatap intens Xiona, lalu tidak sengaja melihat tai lalat di bawah mata Xiona.

"Aku baru sadar kau memiliki tai lalat"ucap Shuyang tanpa sadar.

"Hm, mungkin karena tertutup rambut jadinya tidak terlihat"ucap Xiona.

"Memangnya kenapa?"tanya Xiona.

"Tidak, tidak ada"ucap Shuyang menggeleng.

"Hm, baiklah"

KRINGGGG!! KRINGGGG!

"Cepat sekali bel nya berbunyi"ucap Xiona.

"Ayo ke kelas"ucap Jiankai.

"Kami juga akan ke kelas, sampai jumpa lagi"ucap Shuyang.

Xiona mengangguk dan melambaikan tangan nya.

"Sampai jumpa Xiona, Jiankai!!"ucap Linma.

"Ya sampai jumpa kalian"balas Xiona dan Jiankai.

Shuyang dan Linma langsung berbalik dan berjalan kearah yang berlawanan dengan Jiankai dan Xiona.

"Hei, Shuyang kau memikirkan apa yang aku pikirkan kan?"tanya Linma.

"Ya, hoodie itu, kalung dan tai lalat yang di pakai orang itu, sama dengan ciri ciri yang ada pada Xiona"ucap Shuyang.

"Apa kita harus mengungkapkan nya sekarang?"tanya Linma.

Shuyang menggeleng kan kepalanya.
"Jangan sekarang, kita ikuti saja alur yang di buatnya dan kita ciduk nanti"ucap Shuyang.

"Baiklah"sahut Jiankai.

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang