37

59 17 0
                                    

Xiona berjalan bersama Mingrui menuju sekolah sebab Xinlong dan yang lain nya menuju kesekolah pagi pagi sekali karena ada sesuatu yang penting, kata Zihao.

Sebenarnya, Zeyu sudah bilang akan mengantarnya tapi karena tidak ingin kakak nya itu terlambat Mingrui dan Xiona menolaknya dengan alasan ingin mandiri dan berangkat ke sekolah sendiri.

Walau sempat mendapat tolakan dari Zeyu karena khawatir terjadi sesuatu pada adik adiknya, tapi dengan bujuk rayu dari Mingrui serta Xiona, dengan terpaksa Zeyu menyetujuinya.

Xiona berjalan di samping Mingrui sambil memakan sandwich yang Hanyu buatkan untuk nya tadi.

"Kak Gou, aku memiliki saran untuk mu"

Mingrui yang semula berjalan sambil melihat kearah jalanan langsung menoleh kearah Xiona yang sedang menatapnya dengan pipi mengembang karena sedang mengunyah sandwich dimulutmya.

"Apa itu?"tanya Mingrui.

Xiona langsung menelan kunyahan nya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Mingrui.

"Jadi semalam, aku iseng mencari tahu tempat kita berkemah nanti di internet, ternyata tempat itu cukup terkenal karena terdapat air terjun dan sungai yang cantik"jelas Xiona.

"Heh, aku kira kau semalam tidur sebab kamarmu sudah gelap saat aku dan kak Zeyu mengecek nya"ucap Mingrui.

"Tidak, aku yang asli sebenarnya berada di kamar mandi, sedangkan yang berbaring di kasur itu hanya guling"ucap Xiona.

"Lupakan, kembali ke pembahasan awal"sambungnya.

"Baiklah, jadi apa maksudnya?"tanya Mingrui bingung.

"Ck, kau ini memang bodoh ya kak, sampai tidak memahami perkataan ku"sahut Xiona kesal.

"Jadi, kenapa aku memberitahu mu itu. Kenapa kau tidak menyatakan perasaan mu pada kak Isabella di air terjun saat matahari terbenam atau saat langit penuh bintang? Mungkin itu akan menjadi momen yang tak terlupakan untuk Kak Isabella"jelas Xiona sambil memakan sandwich nya yang tinggal sedikit.

Gadis itu langsung menoleh kearah Mingrui di sebelahnya yang berdiri termenung seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Kau paham kan, apa yang ku maksud tadi?"tanya Xiona.

"Ya! Aku paham sekarang!"sahut Mingrui.

"Bagus, kalau begitu biar aku urus sisa nya nanti"ucap Xiona.

"Nana, kau baik sekali!! Huhu, aku mencintaimu Nana!"ucap Mingrui dalam mode alay nya.

"Jangan berkata seperti itu, orang lain bisa salah sangka mengira kita berpacaran"ucap Xiona mendorong kepala Mingrui yang berniat untuk memeluk nya.

"Baiklah, tapi huhu aku terharu kau begitu baik pada ku"sahut Mingrui mengusap ujung matanya seolah-olah sedang mengusap air mata bahagia.

"Ya ya ya, terserah kau saja. Tapi jika kak Zeyu tahu, aku tidak bisa menolong mu sebab dia juga bisa tahu jika aku sedang mendekati Shuyang"ucap Xiona.

"Tidak masalah, dengan kau yang menyembunyikan nya selama ini dan menolongku saja, aku sudah bersyukur. Jadi aku bisa mengurus sisa nya"sahut Mingrui.

"Hm, aku percaya padamu. Dan, setelah mendapatkan Kak Isabella jangan pernah menyakitinya atau aku akan memukulmu detik itu juga"ucap Xiona menatap tajam Mingrui.

"Itu tidak akan terjadi, jadi jangan khawatir!"ucap Mingrui bersemangat.

"Aku pegang ucapan mu"

"Ya!"

🥀🥀🥀

Xiona memasuki kelas nya dengan tatapan datar andalan nya.
"Selamat pagi"sapa nya.

"Pagi Xiona!!"balas teman teman yang lain.

Xiona mengangguk lalu duduk di bangku miliknya, bangku ujung paling belakang tepat di samping jendela.

Xiona langsung menatap kearah Jiankai yang duduk di bangku dihadapan nya.

"Apa?"tanya Xiona.

"Hehe, aku lihat buku matematika milik mu. Aku belum sempat mengerjakan nya semalam"ucap Jiankai.

Xiona langsung membuka tas ranselnya dan memberikan buku matematika nya.
"Nih, kembalikan secepatnya"ucap Xiona.

Jiankai langsung menerima nya dengan senang hati.
"Terima kasih!! Sayang Xiona banyak banyak"ucap Jiankai lalu berjalan kearah bangkunya.

"Bocah aneh"gumam Xiona lalu menidurkan dirinya diatas meja.

.. .. .. ..
TBC

𝘚𝘦𝘤𝘳𝘦𝘵 𝘈𝘥𝘮𝘪𝘳𝘦 ||𝐑𝐞𝐧 𝐒𝐡𝐮𝐲𝐚𝐧𝐠 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang