Tinggal dua hari lagi bagi si kembar untuk berada di New York City pulang duluan ke Indonesia.
Sebenarnya mereka belum mau pulang, tapi karena Daddy tersayang mereka yang rewel banget dan selalu bilang mau menyusul mereka serta juga bayi gemes jilid satu yang selalu menanyakan keberadaan mereka, akhirnya diputuskanlah mereka akan pulang duluan dua dalam dua hari lagi.
Selain itu, mereka juga kangen banget sama pacar masing-masing.
Long distance relationship bukan style pacaran beberapa dari mereka. Apalagi untuk Abby dan Elea. Bukannya tidak percaya sama pasangannya masing-masing, tapi mengingat betapa beratnya hubungan mereka membuat mereka berdua merasa kalau long distance relationship bukanlah style terbaik mereka dalam menjalin hubungan.
Kalau Bella lain lagi, bukannya Bella yang harus merasakan was-was, tapi Juanka lah yang merasa was-was. Padahal Bella dan Juanka itu merupakan satu tipe. Tidak akan menghiraukan orang lain yang mencoba masuk ke dalam hubungan mereka. Alias bucin bangeeet satu sama lain dan cuek banget sama calon-calon penyusup di luar sana.
Kalau Anna sih mau jauh ataupun dekat, dia tidak akan merasa khawatir. Walaupun beribu-ribu badai menghadang, dia bakal tetap percaya sama Yohan bisa mengatasinya sendiri tanpa harus turun dia tangan. Kalaupun Anna sampai harus turun tangan, Yohan juga tidak akan membiarkannya untuk berjuang sendirian.
Si kembar lagi berempat saja dari tadi, berdiam diri di kamarnya Abby dan Anna. Iya, cuma sewaktu ikut Eyang saja mereka berempat selalu tidur berdua-berdua. Biasanya selalu dapat jatah kamar satu-satu kalau pergi liburan sama Opanya.
Sofia tidak diterima oleh mereka berempat, jadinya Sofia dapat jatah tidur sendirian. Poor Sofia.
Posisi mereka tidak bisa di bilang beraturan juga. Walaupun ukuran kasurnya yang besar tapi tidak cukup untuk menampung empat gadis ini.
Abby duduk di pojok kasur sambil menyender ke headboardnya kasur sambil matanya tidak lepas dari televisi yang ada di dalam kamar, Elea tiduran di tengah-tengah Abby dan Bella yang lagi asik nonton film di handphone nya sambil kakinya dia taruh di perutnya Anna, dan Anna yang tiduran di pahanya Bella yang juga duduk di sebelah kirinya Elea, kalau Elea taruh kakinya di perutnya Anna, maka Anna taruh kakinya di atas kakinya Abby.
Bayangin sendiri deh gimana posisi mereka berempat.
Anna yang lagi asik menonton acara yang sama dengan Abby harus terusik karena Abby yang merasa kakinya pegal harus menahan kakinya Anna.
Plakk
“Na kakinya awas” kata Abby setelah dia memukul kakinya Anna, “Kaki gue kesemutan ini” ucap Anna
“Ya semutnya di usir dong By, gitu aja kok repot” sahut Elea yang bahkan matanya tidak berpaling dari handphone
“Matamu mau gue usir dari posisinya El?” tanya Abby ke Elea, “ini kaki gue keram” keluh Abby sambil menepuk-nepuk kakinya Anna
“Ih By! Posisi gue udah enak ini” rajuk Anna
“Iya tapi kaki gue ini keram Na. Lo berat”
“Sembarangan aja lo bilang gue berat!” sewot Anna, “Yohan aja ga pernah bilang gue berat”
“Wah lo udah sampai di gendong sama Yohan, Na?” tanya Elea sambil menatap ke arah Anna
“Kakinya geserin!” perintah Abby
Mau tidak mau akhirnya Anna menyingkirkan kakinya dari atas kakinya Abby. Baru saja mau melanjutkan menontonnya, lagi-lagi Anna harus di usik dengan salah satu kakaknya, Elea, yang sialnya dengan brutal menggoyang-goyangkan kakinya yang ada di atas perutnya Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] The Laurenzia's: Story Begin | END
Romance[Sequel Daddy of Laurenzia's Girls] Daily life keluarga Laurenzia setelah dua tahun Toby dan Jenna kembali menikah. Menyatukan dan memperbaiki kembali keluarga mereka yang pernah hancur berantakan. Dan juga kini keluarga kecil mereka telah bertambah...