Bianca: Sick Baby

403 41 0
                                    

Bayi gemes jilid dua milik Toby sekarang sedang di rawat di rumah sakit karena panas tinggi dan membuat si bayi gemas jilid dua ini rewel minta ampun.

Dan ternyata oh ternyata, Bianca kena gejala cacar air, makanya si bayi gemes jilid dua milik Toby ini rewel.

Jangan ditanya si bayi yang akan genap satu tahun bulan depan ini ketularan dari mana. Soalnya Toby dan juga Jenna juga tidak tahu.

"Kira-kira Bia ketularan dari mana ya Yang?" tanya Toby yang sedang menggendong Bia yang sedang rewel karena tangannya baru saja kena infus

"Aku juga ga tau" jawab Jenna, "tapi kan anak-anak akhir-akhir ini bukannya sering ikut ke kamu ke kantor Mas?" tanya Jenna balik

"Iya sih" jawab Toby, "tapi di kantor ga ada laporan yang izin karena sakit"

"Berarti kita kali ini kecolongan" ucap Jenna

"Anak-anak kapan ke sini Yang?" tanya Toby

"Nanti aja deh Mas kalau Bia udah dapat kamar" jawab Jenna, "kamarnya siapa yang ngurus Mas?"

"Ada Kenandra" jawab Toby, "dia lagi ngurus di administrasi"

"Masih lama?" tanya Jenna, "kasihan itu Bianya ketiduran kamu gendong"

"Eh ketiduran? Pantes aja udah ga kedengaran lagi suaranya"

"Di tidurin aja di kasur Mas, nanti kamu pegal gendong Bia terus"

"Biarin aja udah, nanti malah bangun lagi dia kalau di tidurin di kasur"

"Atau gantian aku aja yang gendong?" tawar Jenna

"Udah ga apa-apa" jawab Toby, "kamu duduk aja, biar sama aku aja dulu"

"Ya sudah, nanti kalau pegal bilang aja ya, biar kita gantian" ucap Jenna yang diangguki oleh Toby

Tak berselang lama, akhirnya Kenandra datang menghampiri Toby setelah mengurus administrasi untuk kamar inapnya Bianca.

"Pak" ucap Kun

"Oh Kenan" jawab Toby setelah melihat kedatangan Kenandra, karena dia sedari tadi berdiri menghadap ke arah ranjang rumah sakit

"Gimana Ken, udah dapat kamarnya?" tanya Jenna

"Udah Bu, di kamar VIP Azalea"

"Ga VVIP?" tanya Jenna

"Kosong Bu, di booking sama artis buat keluarganya"

"Satu keluarga sakit?"

"Istrinya si artis habis lahiran, jadi dia booking full kamar VVIP buat keluarganya istirahat" jawab Kun

"Ya udah ga apa-apa" jawab Toby, "kapan kita bisa masuk ke kamarnya?"

"Sekarang bisa Pak" jawab Kun, "mau di kasih tau dulu ke susternya?"

"Boleh" jawab Toby, "tolong ya Ken"

Kenandra mengangguk dan kemudian pergi meninggalkan sepasang suami istri tersebut yang kini tengah membereskan bawaan si bayi.

👶🏻

Si bayi kayaknya kalau sakit gini memang benar-benar jadi anaknya Daddy. Soalnya mereka sudah ada di kamar rawat inap pun, Bianca tidak mau jauh dari Daddynya.

Kalau Toby jauh sediki saja dari dia, si Bia bakalan langsung menangis kencang. Jadi membuat Toby mau tidak mau untuk tetap berada di sebelah Bia.

"Kakak-Kakaknya udah di kasih tau Yang?" tanya Toby

"Udah Mas, sebentar lagi mereka jalan ke sini"

"Yang bakal ikut nginap di sini siapa?"

"Titan aja kayaknya" jawab Jenna, "Titan mana mau ditinggal kalau udah liat kamu kan"

"Kalau gitu kamu pulang aja Yang, aku aja yang jagain Bia di sini"

"Ga deh, nanti kamu repot lagi Mas sendirian jaga Bia" tolak Jenna

"Ga apa-apa Sayang, dari pada kamu ikutan nginep di sini, lagian mau tidur dimana? Kasur cuma satu" ucap Toby

"Itu kan di sofa bisa" tunjuk Jenna, "lagian Bia juga maunya nyusu langsung ke aku" jawab Jenna, "udah ga apa-apa"

"Terus Titan gimana?"

"Muat masih sofa sebesar itu buat tidur berdua sama Titan"

"Ya udah deh" ucap Toby mengalah, "nanti kamu tidur di kasur aja, biar aku sama Titan yang di sofa"

Melihat Jenna yang sepertinya ingin protes, Toby buru-buru melanjutkan ucapannya, "kasih nen Bia nanti emangnya mau di sofa?" tanya Toby, "kan nyusuin Bianya di kasur juga, jadi sekalian aja kamu yang tidur di kasur"

"Ya udah deh terserah kamu" jawab Jenna

"Nana nanya, ada yang mau dibawain dari rumah ga Mas sebelum mereka ke sini?"

"Oh ada" jawab Toby, "tolong bilangin ke Nana tolong bawain ipad, laptop sama beberapa berkas aku yang aku tumpukin di meja kerja"

"Ada lagi? Baju untuk ke kantor nggak?"

"Ga usah deh" jawab Toby, "besok aku minta tolong Kenandra bawain berkas yang mesti aku kerjain ke sini aja"

"Ga ke kantor aja? Besok ada Titan malah diganggunya"

"Kan selama ini Titan sama Bia selalu ke kantor aku Yang" jawab Toby, "udah biasa aja"

"Ya udah"

👶🏻

Si kembar empat sudah datang ke ruangannya Bia dengan si buntut Tristan yang dibawa sama mereka.

Ruang kamar inap Bia yang tadinya sepi dan hening kini menjadi lebih berisik karena celotehan mereka. Ditambah Tristan yang juga tidak berhenti berceloteh karena dia ditinggal berlima bersama dengan Kakak-Kakaknya.

"Bang mayah ya ma Dy, Nda!" protes Titan yang kini sudah tiduran disamping Bia dengan satu kakinya ditaruh diatas satu kakinya yang lain

"Marah kenapa lagi sih cil?" tanya Bella

"Marah terus kamu tu" sahut Abby

"Bang mayah pokok na! Dy ama Nda inggayin Bang ma Akak!"

"Ya kan Daddy sama Bunda buru-buru Bang" jawab Toby, "Adiknya kan sakit"

"Adek cakit?" tanya Tristan yang kini menoleh ke Bia yang ada di sebelahnya

"Aaaaaaaaaaaa" pekik Bianca histeris setelah Tristan dengan rasa penuh penasarannya menekan tepat di jarum infus yang terpasang di tangannya Bia

"Hueeeeeeeeee" tangis Bia

"Abang" ucap Toby setelah mendengar tangisan dari Bia

"Hihihi" cekikik Tristan dengan menutupi mulutnya

"Sumpah, Titan jiplak lo banget" ucap Elea kepada Bella

"Ya nakalan begini mah Nana bukan gue" ucap Bella tak terima

"Heh! Yang badung tu lo" sahut Anna, "gue mah biasanya mengubah profesi jadi perawat kalau lo-lo pada sakit" ucapnya

"Abang, Adeknya kan lagi sakit, kok infusnya Adek malah dipencet sih?" tanya Jenna yang sekarang sedang menenangkan Bia yang masih menangis

"Hihihi Bang tan ndak au Nda" ucap Titan dengan muka polosnya (Abang kan ga tau Bunda)

"Ga tau gimana kalau kamu malah ketawa-ketawa setelah buat Adekmu nangis Bang?" tanya Toby

"Ih Dy! Bang tan ndak au!"

"Ada aja kamu jawabnya kalau di bilangin" ucap Toby gemas

"Hiks Nda nen" ucap Bia yang masih terisak

Oh ngomong-ngomong Bianca udah bisa ngomong sepatah dua kata sekarang.

"Dy?"

"Apa?"

"Abang mau mik" ucap Tristan

Toby masih belum beranjak dari tempatnya setelah mendengar permintaan dari anak bujang satu-satunya itu dan masih sibuk memperhatikan handphone yang ada digenggamannya.

"DY! Bang mau mik!" dan akhirnya berhasil membuat Tristan murka karena dicueki oleh Toby

👶🏻

[iii] The Laurenzia's: Story Begin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang