Lala: Zoo Date

547 67 0
                                    

Valentine sudah lewat dari beberapa hari yang lalu. Bahkan suasana valentine pun sudah tidak terasa lagi. Bella sih sebenarnya juga tidak menuntut untuk harus merayakan valentine berdua sama Juan si ketua basketnya. Selain tidak menuntut ya tidak mau saja gitu merayakannya.

Padahal Juan sudah tanya dan menawarkan ke Bella mau atau tidak merayakan valentine sama dia, tapi jawabannya Bella cukup menohok hati dan batinnya Juan, "emangnya harus nunggu di hari valentine dulu ya buat lo nunjukin ke gue kalau lo tu sayang dan cinta ke gue?"

Juan sudah pasti langsung kicep mendengar ucapan dari Bella dan juga baru sadar kalau Bella itu berbeda dari mantan-mantannya.

Juan sampai harus bertanya berkali-kali ke Bella kenapa tidak mau merayakan dan memberitahu kalau dulu mantannya Juan yang selalu meminta dan memaksa untuk merayakan valentine day.

Tau tidak apa jawabannya Bella? Dia bilang ke Juan gini, "sorry to say nih, gue bukan mantan lo yang suka hal-hal norak begini. Ada valentine day harus dirayakan, ada white day juga harus di rayakan, monthversary di rayakan juga. Enggak semua hal-hal kayak gitu harus di rayakan Ju. Maknanya bakal beda. Dan lagi juga lo mau rayain yang begitu biar apa? Mau nunjukin kalau lo sayang dan cinta ke gue? Terus kalau bukan di hari kasih sayang lo nggak akan tunjukin ke gue kalau lo sayang dan cinta ke gue gitu?"

"Hari-hari kayak gitu cuma ajang untuk eksistensi aja dan ajang pamer, 'oh gue ngerayain valentine day with my boyfriend', ya terus kenapa kalau bukan di hari valentine lo nggak bisa ngerayain apa yang kayak di rayain orang-orang di hari valentine?" lanjut Bella

"Nggak Juan, gue nggak butuh di rayain. Gue udah tau lo sayang dan cinta ke gue. Bahkan tanpa adanya valentine day pun hubungan kita sehari-hari udah kayak ngerayain valentine. Ngedate makan di tempat makan pinggir jalan ataupun di restoran mahal, nonton bioskop dengan jam midnight, deep talk selama kita telponan dan video call, bahkan lo juga kadang-kadang suka random beliin gue coklat, kue dan bunga. Apa bedanya hari-hari biasa kita dengan valentine day?"

"Nggak. Gue bukan perempuan yang kayak gitu"

Juan cukup tertegun sama jawabannya Bella. Ini seharusnya jadi valentine kedua mereka tapi selama itu juga tidak pernah ada yang menjadi valentine pertama mereka.

Juan sih tidak marah ke Bella dan tidak memaksa juga untuk harus ikut merayakan valentine. Ucapan terakhir Bella itu sudah benar sepenuhnya kok.

Tanpa adanya valentine day saja hari-hari biasa mereka sudah terasa seperti mereka berdua lagi merayakan valentine day.

Sedari awal love language mereka sudah jelas, quality time, receiving gift dan acts of service.

Dengan love language yang begitu saja sudah tidak heran lagi kalau hari-hari mereka bahkan lebih manis daripada valentine day.

Tapi bukan Juan namanya kalau dia kalah begitu saja dari Bella. Tepat beberapa hari berlalu dari valentine day, Juan mengajak Bella untuk ngedate. Ya seperti hari-hari biasanya kan? Ngedate.

Eh tidak kayak biasa-biasanya saja. Kali ini Juan mengajak Bella buat ngedate ke zoo.

Ngedate dengan tema cinta alam dan satwa liar begini tidak pernah dilakukan Juan ke Bella, jadi hari ini Juan mengajak Bella ke zoo, dengan membawa Titan juga pastinya. Soalnya Juan menjadikan Titan sebagai alasan dengan alibi ingin mengajak Titan ke zoo agar Titan tahu dengan satwa-satwa liar.

Bella sih percaya-percaya saja tanpa tahu maksud terselubungnya Juan.

Dan di sinilah mereka bertiga sekarang terdampar. Di depan kandangnya singa.

Titan sedari dia melihat singa sampai detik ini tidak mau diajak pindah ke tempat lain. Padahal sepenglihatan Juan, Bella sepertinya sudah merasa bosan melihat singa yang lagi pada tidur.

"Pindah yuk Bang, singanya lagi bobo" rayu Bella

"Ndak. Bang mau lihat singa" jawab si bayi

Oh omong-omong, Titan semakin hari ngomongnya semakin pintar. Sudah tidak sepatah dua kata lagi. Ngomong juga semakin jelas. Tidak tahu deh kenapa bisa tiba-tiba langsung lancar begitu ngomongnya, ya walaupun masih suka cadel dan salah ngomong. Maklumin saja, namanya juga bayi.

Oke balik lagi ke Bella yang masih merayu Titan supaya mau pindah dari kandang singa yang singanya aja masih tidur.

"Singanya bobo, Abang" ucap Bella

"Lihat yang lain mau Bang? Harimau, melihat harimau mau?" tawar Juan

"Halimau?"

"Iya harimau, tiger. Mau lihat?"

"Huum. Au iat halimau" jawab Titan

Oh ternyata tidak. Rupanya Titan kalau ngomong masih suka-suka dia.

"Yuk lihat harimau" ucap Bella girang setelah Juan berhasil merayu Titan supaya mau berpindah dari kandang singa

"Bang Ju?"

"Iya, kenapa Bang?" jawab Juan

Titan tidak ngomong apa-apa, cuma menjulurkan tangannya ke Juan sebagai kode meminta untuk digendong Juan. Padahal sedari tadi dia sudah digendong sama Bella.

"Udah, Titan sama Kak Bella aja" ucap Bella

"Ndak au. Tan au Bang Ju" jawab Titan sambil menggeleng

Bella sudah melihat ke Titan tajam, Bella itu tidak seperti Abby atau Anna yang bisa sabar menuruti maunya Titan. Apalagi kalau maunya itu harus berhubungan sama Juan, rasanya Bella tidak mau bersabar.

Cih kakak apaan tuh sih Bella.

"Ya udah sini sama Abang Ju" ucap Juan sambil mengambil alih Titan dari gendongannya Bella. Lebih baik dia cepat mengambil alih Titan daripada nanti Bella membuat Titan menangis. Kan lebih merepotkan

"Mau lihat harimau aja pindah minta gendong Bang Juan. Dari tadi ngeliatin singa bobo nggak ada tuh minta gendong sama Abangnya" omel Bella

"Hahaha ya udah sih. Kok kamu ngomel sih Kak Bella" ucap Juan sambil tangan satunya yang bebas menggandeng tangannya Bella

Kok mereka aku kamuan? Ya emang begitu mereka kalau ada salah satu bocil adiknya Bella di dekat mereka. Ngomongnya jadi aku kamuan begitu.

Awalnya geli sih tapi lama-lama jadi terbiasa juga.

"Huum kak Bel malah-malah" kicau Titan sambil tangannya mungilnya meraba-raba mukanya Juan

"Kakak nggak marah-marah ya" sangkal Bella

"Malah. Akak malah kan Bang?" tanya Juan

Juan mengangguk sambil senyum saja ke Titan sebagai jawaban. Kalau dia jawab iya bisa-bisa hari ngedate mereka sebagai pengganti merayakan valentine day yang di tolak mentah-mentah sama Bella tempo hari bisa berakhir begitu saja

Setelah Juan merenungi omongannya Bella tentang Bella yang tidak mau merayakan valentine day, Juan mulai merasa penolakan Bella tempo hari bukan hal yang buruk kalau gantinya dia bisa ngedate seharian bersama Bella dari pagi, walaupun harus membawa bocil kemana-mana.

Ya itung-itung belajar momong anak dari sekarang pikir Juan.

"Yang, valentine tahun depan kita bawa Bia sekalian ya? Ajak ke sini juga. Kan tahun depan si Bia udah seumuran Titan gini, udah enak di bawa kemana-mana" ucap Juan

"Valentine?"

Ups! Juan keceplosan

👶🏻

[iii] The Laurenzia's: Story Begin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang