Abigail: Saturday Night

349 36 0
                                    

Abby sedang menggalau, soalnya dia bakalan malam mingguan yang terakhir kalinya dengan Jeano sebelum akhirnya mereka LDRan.

Jeano pada akhirnya beneran kuliah di Aussie sedangkan Abby dan ketiga kembarannya memutuskan untuk mengambil tawaran dari Yuna untuk melanjutikan kuliah mereka di kampus miliknya keluarga Tante Rara.

Ya hitung-hitung ada orang dalam. Hehe.

"Berarti ini jadi malmingan terakhir kita kan?" ucap Abby setengah hati

"Ga terakhir juga Yang, nanti aku bakalan coba untuk sering-sering balik ke Indo" jawab Jeano

"Ya tetap aja terakhir Yang. Habis itu kita nanti malmingannya via video call atau zoom"

“Ya ga apa-apa” jawab Jeano enteng, “sesekali LDR-an via zoom siapa tau asik”

“Asik gundulmu” sewot Abby, “nanti kalau kamu kecantol sama bule di sana gimana?”

“Kok Yang kamu mikirnya malah kejauhan ke sana sih?” tanya Jeano

“Ya kita kan ga ada yang tau” jawab Abby, “apalagi ini LDR, ditambah di sana pasti banyak bule”

“Kamu ngeraguin dua tahun aku?” tanya Jeano

“Nggak ada yang ngeraguin kok” jawab Abby, “kan aku bilang kalau”

“Ya tetap aja kamu jatuhnya ngeraguin aku. Atau jangan-jangan kamu entar yang bakal kecantol sama teman kampus kamu?”


“Kok kamu jadinya nuduh aku?” tanya Abby

“Aku ga nuduh loh” jawab Jeano, “aku cuma balikin keraguan kamu ke aku aja” jawabnya, “gimana? Enak?”

“Oke-oke, aku minta maaf sudah ngeraguin kamu” ucap Abby

“Makanya jangan suka overthinking ke aku” ucap Jeano sembari membenarkan anak rambutnya Abby

“Ya kan wajar kalau aku overthinking” jawab Abby, “mana ini pertama kalinya kita LDR-an”

“Yang kamu overthinking kan itu belum tentu terjadi loh Sayang” jawab Jeano, “kita pernah beberapa kali LDRan kalau kamu lupa, apalagi terakhir kali kita LDRan waktu kamu liburan sama Eyang kamu, itu lumayan lama juga kita LDRan”

“Tapi kan--“

“Nggak ada tapi-tapian Yang” potong Jeano, “kita bisa LDRan, percaya deh sama aku”

“Kuncinya itu saling komunikasi dan saling ngejaga hati aja” ucap Jeano lagi, "bisa kan kita untuk terus komunikasi dan ngejaga hati apapun kondisinya nanti?” tanya Jeano


Abby yang ditanya menjawab dengan mengangguk lesu, “iya bisa”

“Kenapa kok lesu jawabnya?” tanya Jeano, “yang semangat dong”

“Gimana bisa semangat aku kalau malming selanjutnya ga sama kamu”

“Nggak apa-apa Sayang, sementara aja kok” jawab Jeano

“Sementara apanya kalau sampai lima tahun?” tanya Abby sinis, “lama itu!”

[iii] The Laurenzia's: Story Begin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang