Special Chapter: Duo Bontot

526 58 5
                                    

"ABANG!!"

"AMPUN DEK AMPUN"

"ENGGA! SINI TANGGUNG JAWAB!"

"SUMPAH DEK ABANG GAK SENGAJA" ucap Titan, "BUNDA TOLONGIN! AKU DIANIAYA BIAAAA"



"Indahnya Selasa pagi ku" ucap Toby sambil menghirup secangkir kopi buatan istri tercintanya

Sedangkan di sisi lain Jenna menghela nafas lelah, "welcome to the second round of life" ujarnya malas

Toby terkekeh geli mendengar keluhan dari Jenna, "sebelumnya kan bahkan lebih parah dari ini Sayang"

"Yang sebelumnya bisa di maklumkan karena ada empat orang yang berulah, kalau yang sekarang ini emang cuma satu orang tapi berasa keempat Kakaknya hidup di dalam jiwanya" jawab Jenna

"Gimana kalau si Bia kita titipin ke salah satu Kakaknya aja?" tanya Toby

Jenna langsung mendelik sinis ke arah suaminya, "titap titip titap titip, bukannya jadi kalem yang ada makin beringas yang ada"

"Ya siapa tau kalau dengan Kakaknya bisa--"

"DADDY!"

Toby menghela nafas panjang ketika ucapannya harus terpotong karena teriakan dari si bungsu, sambil tangannya memijat pelan pelipis dahinya Toby bergumam pelan, "kali ini apa lagi?"

"Kok ngeluh? Tadi katanya yang sebelumnya lebih parah dari ini" cibir Jenna

"Benar kata kamu, Bia memang titisan si kembar empat" jawab Toby, "malah lebih bar--"

"DADDY!!"

"Hah ya Tuhan panjangkan umur hamba" gumam Toby sambil mengelus dadanya, "IYA DADDY KESANA" teriak Toby sambil beranjak dari duduknya untuk menghampiri si princess yang sedari tadi sudah heboh teriak-teriak memanggil namanya

Jenna terkekeh pelan melihat suaminya yang baru saja menghampiri si duo bontot, "jadi kangen si kembar" gumam Jenna

👶🏻

Sedangkan di sisi lain lagi-lagi Toby harus menghela nafas lelah.

Gimana tidak kalau pandangan pertama yang dia lihat itu si duo bontot lagi saling mengunci satu sama lain. Dengan posisi Titan yang lebih mengenaskan.

"Ya Allah Bianca lepasin heh! Itu Abangnya kecekek" ucap Toby

"Uhuk uhuk" batuk Titan setelah Bia melepas kuncian dari lehernya

"Abang ga apa-apa?" tanya Toby sambil membantu Titan berdiri

"Engga apa-apa Dad uhuk cuma hampir mati aja" jawabnya

"Lebay banget pakai segala bilang hampir mati" cibir Bia

"Lebay lebay! Sini lu gua cekek!" balas Titan, sewot banget dia setelah mendengar cibiran dari adiknya

"Udah-udah, ribut terus" lerai Toby, "kamu juga Dek, jadi perempuan kok bringas banget" tegur Toby

"Kalau aku bringas terus Kak Bella apa Dad?" jawab Bia

"Kak Bella mah titisan reog dia" sahut Titan yang kemudian mendapatkan tos dari sang adik, tiba-tiba langsung akur kalau berhasil menistakan salah satu kakaknya

"Sampai di dengar Kak Bella di bantingnya kamu" ucap Toby

"Kan Kak Bella lagi ga ada, jadi aman" jawab Bia tak acuh

Toby menghela nafas lagi, dia jadi bingung sekaligus capek sendiri, ini kenapa si kembar empat terasa menyatu jadi satu.

"Terserah kamu deh" ucap Toby mengalah pada akhirnya, "sana turun sudah di tungguin Bunda dari tadi"

[iii] The Laurenzia's: Story Begin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang