Bunda and Mars

511 74 6
                                    

"Ya sudah kalau kamu nggak bisa kasih yang aku minta! Aku bisa minta ke Papa!"

Brakk

Toby mengusap mukanya kasar. Beberapa hari ini-- ah bukan, beberapa minggu ini sepertinya kesabarannya benar-benar sedang di uji.

Setelah dengan kejadian sikap mendungnya Anna dan juga Titan yang tantrum, sekarang Toby harus menghadapi Jenna yang sudah sedari dua hari lalu banyak minta ke dia. Dan puncaknya adalah tadi, ketika Jenna keluar dari ruang kerjanya dan pergi membanting pintu ruangan kerja di kantornya dengan begitu keras.

Bukan apa-apa sih, selagi Jenna meminta hal yang wajar dia pasti akan menuruti mau istrinya itu. Tapi kali ini keinginannya Jenna sedikit tidak masuk akal untuk akal sehatnya Toby.

Bagaimana tidak, dari dua hari yang lalu permintaan Jenna itu minta dibuatkan sebuah roket yang bisa dikendarai dan membawa Jenna ke Mars. Yang tentu dengan Toby tidak akan dikabulkan.

Selain dia tidak punya banyak uang untuk membuat roket, YA KALI ROKET? Bisa-bisa dia diringkus pasukan khusus keamanan kalau dia nekat membuat roket tanpa adanya izin. Kalau tiba-tiba dia diringkus dan ditanya alasannya cuma karena istrinya ingin ke Mars kan rasanya rada kurang masuk akal.

Sudah dua hari ini juga Toby mengalihkan keinginan Jenna yang err tidak masuk akal itu.

Lagi juga mikir gimana caranya untuk mengakali keinginannya Jenna, tiba-tiba teman sedari oroknya Toby masuk tanpa izin ke ruangannya.

"Ntu nyonya napa deh?"

Itu Johnny, yang semenjak tau kalau salah satu anaknya ada yang berpacaran dengan salah satu anaknya Toby dan membuat dua teman sedari orok itu bertemu lagi semakin sering membuat Johnny menghampiri Toby ke kantornya.

Toby yang masih memegang pangkal hidungnya menghela nafas panjang, "marah dia maunya ga gue turuti"

"Mau apa memangnya?" tanya Johnny yang sudah duduk santai di salah satu sofa single yang ada di ruangannya Toby

"Coba lo pikir John, masa dia minta dibuatin roket dan ngajak kita sekeluarga liburan bareng ke Mars? Apa yang mau di lihat dan dijelajahi dari Mars? Ngga bisa nafas yang ada kalau ke sana" jawab Toby

Johnny yang barusan mendengar penuturan sahabat dari oroknya itu jadinya juga ikutan frustasi. Seumur-umur dia mendengar keluh kesah teman-temannya yang istrinya lagi hamil tidak ada yang keinginan mengidamnya seabsurd Jenna.

Wait wait!

Kayaknya ada yang salah.

Ngidam? Hamil? Ngidam hamil ngidam ha--MIL?!

"By! Jenna ngisi lagi?!" tanya Johnny tiba-tiba dengan ekspresi terkejut

Toby yang masih duduk di kursi kerjanya itu mendongak dan menatap ke arah Johnny.


Satu

Dua

Tiga

"HA?! JENNA HAMIL?!"

"Dasar Toby kelebihan kantong hormon! Jangan bilang lo nggak tau kalau lo buat dia bunting lagi?!" caci Johnny

[iii] The Laurenzia's: Story Begin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang