Bunda and Tiger

400 55 0
                                    

"Aku pokoknya sebel sama kamu!"

Toby yang sedari tadi masih sibuk fokus di depan laptopnya menghela nafas panjang sebelum beralih untuk melihat Jenna yang lagi merajuk di balik selimut.

"Kali ini apa lagi Sayang?" tanya Toby yang masih terus untuk mencoba bersabar

"Pikir sendiri kenapa aku sebel sama kamu!"

Toby diam, menghela nafas panjang lagi dan kemudian memilih untuk mendiamkan Jenna.

Sepertinya kalau ada predikat suami dan ayah tersabar di muka bumi ini, Toby sudah dipastikan akan menjadi pemenangnya sih.

Bagaimana tidak, tahu sendiri kan bagaimama kelakuan istri dan anak-anaknya Toby.

Toby mendiamkan Jenna bukan berarti Jenna tiba-tiba langsung tenang gitu saja. Tidak. Sekarang malah Jenna semakin menjadi.

Ibu anak banyak itu sudah tidak menutupi muka dan tubuhnya lagi. Sekarang dia lagi melihat ke arah Toby dengan tatapan super tajam yang seolah-olah dari matanya akan keluar cahaya merah yang mampu menembus tubuhnya Toby.

Toby sadar tidak dia lagi di lihati sama istrinya? Ya tentu sadar dong. Tapi dia tetap pura-pura tidak tau saja dan mencoba untuk fokus sama kerjaannya.

"Oke" ucap Jenna setelah capek sendiri dicueki sama Toby, "aku tau sekarang. Kerjaan kamu lebih penting dari aku" lanjut Jenna

Toby tetap diam tidak mencoba untuk menanggapi omongan istrinya itu.

"Oke kalau kamu tetap pilih diemin aku, aku juga bisa ngediemin kamu!" ancam Jenna

Toby cuma melirik Jenna sambil berdehem pelan, masih tidak mau untuk menanggapi ancaman istrinya. Dan memilih untuk kembali fokus lagi ke laptop yang ada di depannya.

"Oke terserah! Aku bisa minta ke Papa!" ucap Jenna akhirnya dan kemudian mulai beranjak dari kasur

Toby yang melihat Jenna mulai beranjak menuju pintu kamarnya kemudian mulai bersuara setelah memilih untuk mendiamkan Jenna beberapa saat, "mau kemana?" tanya Toby

Jenna diam sebentar dan menolehkan tubuhnya untuk melihat Toby, "malam ini kamu tidur sendiri" jawab Jenna ketus dan kemudian melanjutkan jalannya untuk keluar dari kamar mereka

👶🏻

Ternyata omongan Jenna semalam bukan sekedar ancaman. Buktinya pagi ini Jenna benar-benar mendiamkan Toby.

Yang di diamkan pagi ini memang cuma benar-benar Toby. Sikap Jenna ke si kembar dan dua bontot masih baik-baik saja. Seperti Jenna pada umumnya.

Toby mencoba bersikap seperti biasanya walau sebenarnya dia resah gundah gulana bukan main.

Tapi tidak lama dari si kembar berangkat sekolah, Toby sudah tidak sanggup lagi dengan aksi mogok bicaranya Jenna. Alhasil Toby menghampiri Jenna dulu ke playroomnya si bontot sebelum berangkat kerja.

"Daddy/Dy!" seru Titan dan Bia bersamaan

Toby yang sudah rapi dengan setelan kantornya tidak peduli kalau nanti bajunya bakal kusut, dia menghampiri dua bontotnya itu, "Bunda mana?" tanya Toby

"Nda buat mimik ntuk Abang ma Bia" jawab Titan

"Mik!" sahut Bia sambil merangkak dan menghampiri Toby

"Di tinggal berduaan aja ya ni Adek sama Abang di sini?" tanya Toby lagi ketika dia udah duduk di hadapan Titan yang lagi asik bermain dengan mobil-mobilan hadiah dari Abby untuk kado ulang tahunnya Titan kemarin

"Bang main ma Bia, Dad" jawab Titan

"Abang lancar ngomongnya tepat umur dua tahun banget ya" gemas Toby

Lagi asik-asiknya main sama dua bontot, Jenna udah balik lagi ke playroomnya si bontot sambil membawa dua botol susu berbeda ukuran untuk kedua anak bontotnya.

"Nda!" seru Bia ketika melihat Jenna masuk

Toby langsung menoleh ke arah Jenna, tidak mencoba untuk menegur Jenna duluan. Memang sengaja banget dia.

"Kenapa masih di sini?" tanya Jenna ketus ke Toby

"Ya emang nggak boleh kalau aku masih di sini?" tanya Toby balik

"Sana ke kantor" usir Jenna, "pacaran aja sama kerjaan kamu" sewot Jenna

Toby tidak menanggapi ucapannya Jenna, dia sekarang malah lagi asik sendiri bermain dengan kedua anak bontotnya.

"Geser" ujar Jenna

Toby mendongak dan melihat ke arah Jenna yang sekarang sudah berdiri di samping kirinya, "apa?"

"Geser" ujar Jenna lagi, "aku mau kasih susunya Titan sama Bia" lanjut Jenna

Toby menggeser duduknya untuk memberikan tempat untuk Jenna duduk dan membiarkan Jenna sibuk mengurus kedua bontotnya.

Setelah dirasa kedua bontotnya sudah cukup tenang dan bisa menyusu sendiri, Toby kemudian menoleh ke arah Jenna, "Bunda" ucap Toby

Jangan berharap Toby bakal tegur Jenna dengan panggilan sayang seperti biasanya. Soalnya kalau di depan anak-anaknya Toby emang terbiasa untuk memanggil Jenna dengan sebutannya anak-anak.

Jenna menoleh melihat Toby dan cuma mengangkat sebelah alisnya sebagai bentuk pengganti suara Jenna hanya untuk menjawab kalimat "apa?"

"Mau ngobrol berdua ga?" tanya Toby sambil merapikan anakan rambutnya Jenna

"Ya ini kan lagi ngobrol" jawab Jenna

"Maksudnya ngobrol berdua aja, nggak di depan anak-anak"

"Mereka belum tidur, jadi nggak bisa ditinggal" jawab Jenna

Toby mengangguk dan tidak mau memaksakan juga, "kamu kenapa?" tanya Toby

"Nggak kenapa-kenapa tuh" jawab Jenna

"Nggak kenapa-kenapa apanya kalau dari semalem ngediemin aku?" tanya Toby lagi, "kalau kamu mau sesuatu atau ngerasa ada yang salah, jelasin dong ke aku, jangan gini, aku kan ga ngerti" sambung Toby

Jenna diam sebentar setelah mendengar ucapannya Toby sambil merenungi tingkah lakunya dari tadi malam.

"Maaf" ucap Jenna

"Untuk apa minta maaf?"

"Ya aku minta maaf karena dari tadi malam kelakuan aku annoying banget" jelas Jenna

Toby mengangguk membenarkan ucapannya Jenna, "iya, kamu memang annoying banget tadi malem" sahut Toby

"Ck" decak Jenna, "tapi kamu dari kemarin juga annoying banget" ucap Jannie

"Aku kenapa?"

"Kamu pelit. Aku sebel" ucap Jenna

"Ya iyalah aku pelit, Yang" jawab Toby, "kamu mintanya harimau ya mana mau aku kasih, kalau kamu minta tas atau baju dari chanel mungkin iya bakal aku kasih" sambung Toby

"Kan kita bisa pelihara anak harimau, mereka pasti jinak" rungut Jenna

"Yang, ga usah pelihara harimau deh. Keempat anak gadis kamu aja udah kayak harimau gitu kelakuannya"

"Harimau ya harimau, anak aku ya anak aku, anakku kok di samain dengan harimau?!" protes Jenna

"Loh kamu nggak tau kalau anak kamu tuh titisan siluman harimau?" tanya Toby dramatis, "makanya kalau ngamuk udah kayak maung lepas"

"Anakku anak baik-baik ya Mas! Enak aja bilang anakku titisan harimau!" Sewot Jenna

"Kamunya aja yang ga tau kalau selama ini kamu udah punya anak harimau" ucap Toby, "enggak cuma satu, ada empat malah" sambungnya terus dia beralih dari natap Jenna lalu menatap kedua anak bontotnya, "terus sekarang udah nambah lagi dua bayi anak harimau" lanjutnya, "masih mau nambah peliharaan anak harimau?" tanya Toby

👶🏻

[iii] The Laurenzia's: Story Begin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang