Anna lagi galau gundah gulana sebabnya ayang bebnya si Yohanda Shidqi Arkadina lagi sakit. Padahal baru beberapa hari yang lalu si ayang beb ikut sholat berjamaah di rumahnya.
Jangan ditanya sakit apa, soalnya Yohan terpapar virus corona yang sudah dua tahun ini tidak musnah-musnah.
Anna ingin banget bisa menjaga dan merawat ayang bebnya, tapi tidak bisa.
Pertama kali Anna dikabari oleh Mamanya Yohan via telepon, Anna tidak bisa untuk menahan air matanya dan setelah telpon dari Mamanya Yohan terputus, di situlah Anna langsung menangis. Mana tadi Anna lagi di kantin sama kedua sahabat baiknya Sisi dan Shasha yang mana membuat kedua sahabatnya itu panik karena Anna tiba-tiba menangis.
Mana menangisnya heboh banget lagi, dramatis banget.
Karena tangisnya Anna tidak berhenti, jadinya dengan Sisi dan Shasha di bawa keluar dari kantin. Masa bodo dengan makanan mereka yang belum habis di makan. Soalnya malu juga mereka dilihati oleh siswa-siswi yang ada di kantin cuma gara-gara Anna tiba-tiba menangis bombay.
Setelah berhasil membawa Anna ke taman belakang di dekat kantin, barulah Sisi dan Shasha bisa untuk menenangkan Anna.
Seriusan deh, Sisi dan Shasha itu clueless banget kenapa tiba-tiba Anna menangis.
"Na, lo kenapa?" tanya Shasha lembut sedangkan Sisi lagi memeluk Anna supaya bisa lebih tenang
"Lo kenapa? Siapa tadi yang nelpon?" timpal Sisi
"Hiks hiks hueee" Anna yang ditanya bukannya berhenti menangis malah tangisannya semakin menjadi
"He lo kenapa?!" tanya Shasha panik
"Lo kenapa Na? Gue panggilin kembaran lo ke sini ya?" tanya Sisi
"Hiks Y-yohan hiks" cicit Anna
"Yohan?"
"Iya Yohan kenapa?" tanya Sisi
"Hiks Sisi, Yohan kena virus corona hueeeee" jawab Anna
"Ha?! Kok bisa?!" tanya Shasha kaget, "duduk dulu sini. Bentar gue beli minum dulu" ucap Shasha dan kemudian pergi ninggalin Anna bersama Sisi
"Udah dong jangan nangis" ucap Sisi sambil menghapus air matanya Anna
"Hiks habisnya baru beberapa hari yang lalu gue ketemu hiks dia" jawab Anna, "m-mana seminggu lagi kami anniversary yang pertama hiks"
"Nih air minum. Minum dulu" ucap Shasha yang sudah datang lagi sambil menyodorkan air mineral botol ke arah Anna yang diambil alih sama Sisi
"Dia kenapa?" tanya Shasha
"Yohan kena virus corona" jawab Sisi sambil menyodorkan minum ke Anna
"Ha? Gimana bisa?" tanya Shasha lagi
"Nggak tau juga kok bisa" jawab Sisi
"Lo dikabarin sama siapa Na?" tanya Shasha setelah dirasa Anna mulai sedikit tenang dari sebelumnya
"Mama" jawab Anna masih dengan sedikit sesegukan, "yang telepon tadi Mama dan ngabarin Yohan dirawat karena kena virus" lanjut Anna yang lagi-lagi membuat matanya berkaca-kaca
"Udah-udah jangan nangis" bujuk Shasha, "yang pentingkan Yohan cepat dapat perawatan" sambung Shasha, "lo juga harus tenang ya? Jangan panik dan malah jadi ikutan sakit" sambung Shasha
"T-tapi gue nggak bisa ngejagain dan ngerawat Yohan, Sha" ucap Anna sambil menangis lagi
"Cup cup cup, nggak apa-apa, sekarang engga apa-apa elo belum bisa ngerawat Yohan, nggak apa-apa. Jangan nangis ya?" ucap Sisi cepat sambil menghapus air matanya Anna
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] The Laurenzia's: Story Begin | END
Любовные романы[Sequel Daddy of Laurenzia's Girls] Daily life keluarga Laurenzia setelah dua tahun Toby dan Jenna kembali menikah. Menyatukan dan memperbaiki kembali keluarga mereka yang pernah hancur berantakan. Dan juga kini keluarga kecil mereka telah bertambah...