"Kalau katanya Gary Allan tuh gini Yang, you can be the moon and still be jealous of the stars" ucap Juan
Bella yang mendengar penuturan dari Juan cuma melihat dengan sinis dari atas sampai bawah. Memperhatikan setiap detail yang melekat pada pacarnya itu, kali saja ada sesuatu hal yang membuat Juan berbeda dari biasanya.
"Kenapa sih ngeliatin gue dari atas sampai bawah gitu?" tanya Juan
"Ga tau lah ah. Gue kesel sama lo!"
"Perasaan kesal terus, sebel terus, marah terus kalau ke gue. Ga pernah bilang lo seneng sama gue" sewot Juan
"Makanya dipikir kenapa gue bisa sampai kesel sama lo" sinis Bella
"Ya lo pikir juga lah. Lo kira gue dukun yang bisa nebak lo kesel kenapa ke gue?" jawab Juan tidak kalah sinis
"Juan babi. Dah lah putus aja lah kita"
"Lagi puasa mulutnya kasar banget. Minta di cium banget kayaknya" ucap Juan gregetan sendiri akhirnya
"Karena ini bulan puasa harusnya lo tobat" sinis Bella
"Dah ah Yang, lo tuh kenapa?" tanya Juan, "coba sini kita omongin baik-baik dulu. Kalau ga bisa baru kita baku hantam"
"Dih dah gila lo"
"Apa sih? Itu mulut dari tadi salty banget"
"Tau ah males gue sama lo"
"Ya udah gue juga males sama lo kalau gitu"
"Oke fix lo udah ga sayang lagi sama gue!"
"Ini bocah didiemin makin ngelunjak bener absurdnya" ucap Juan yang mulai merasa capek meladeni Bella
"Apa sih? Sok asik banget" sinis Bella
"Jujur deh ke gue, lo tuh kenapa?" tanya Juan
"Ga kenapa-kenapa"
"Lo tu apa-apa" jawab Juan
"Nggak"
"Iya"
"Nggak!"
"Nggak apanya kalau lo mode random gini?" tanya Juan, "I know you so well Bella"
"Cih sok I know you so well apanya kalau dari tadi nanyain gue kenapa" cibir Bella
"Gue tuh tau ya kalau lo lagi cemburu ga jelas. Tapi gue nunggu lo yang ngomong langsung kalau lo lagi cemburu"
"Sok tau banget" sinis Bella
"Sini deh Yang" ucap Juan sambil menepuk kedua pahanya, "duduk sini"
"Ogah"
"Ke sini sendiri atau gue seret lo buat duduk di sini?" tanya Juan dengan intonasi suaranya yang datar, jauh berbeda dengan intonasi suara Juan yang tadi
"Juan babi" ucap Bella yang terpaksa -tidak terpaksa juga sih sebenarnya- menghampiri Juan
"Duduk" ucap Juan dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] The Laurenzia's: Story Begin | END
Romance[Sequel Daddy of Laurenzia's Girls] Daily life keluarga Laurenzia setelah dua tahun Toby dan Jenna kembali menikah. Menyatukan dan memperbaiki kembali keluarga mereka yang pernah hancur berantakan. Dan juga kini keluarga kecil mereka telah bertambah...