RAVE: Second opinion

7.4K 1.9K 291
                                    

RAVE: Second opinion
--

Aku berhasil.

Aku mendapatkan pekerjaan ini.

Aku punya kesempatan untuk bersama Red. Eh, astaga! Aku harus fokus, yang terpenting adalah menyelesaikan pekerjaan ini.

Yes! Akhirnya aku mendapatkan jenis pekerjaan yang Hiza harapkan. Jenis pekerjaan yang membuatku tidak hanya tertahan di ruang kerja, menangani panggilan video dan menganalisa permasalahan tanaman dari layar laptop. Aku senang bisa mendapatkan pekerjaan ini, dan tentu saja lega bisa berbicara tanpa gagap berlebihan di hadapan Red Pasque.

"Lavender rose adalah spesies mawar yang langka."

Red adalah satu dari sedikit orang yang bisa langsung mengerti bahwa namaku diambil dari satu spesies bunga mawar yang langka. Dia juga satu dari sedikit orang yang tidak menanyakan keganjilan nama panggilanku. Tapi mungkin dia mengerti hal semacam itu karena keluarganya juga menyukai penamaan yang berkaitan dengan bunga.

Bunga dan warna, aku membaca sedikit profil bisnis Pascal Pasque, ayah Red, dan di sana termuat nama-nama anaknya; Purple Lavender, Red Alexander, dan Emerald Oleander. Hanya Red yang tidak menggunakan nama bunga sebagai nama tengah, mungkin karena Red anak lelaki.

Meski aturan itu tidak berlaku di keluargaku, Hikan Zakura adalah jenis bunga sakura yang jadi ikon di pulau Ryukyu, Jepang. Itu tempat bulan madu orang tuaku dan karena ibu suka sekali dengan bunga sakuranya, sudah langsung mengklaim untuk penamaan anak pertama. Ibu bilang Hiza memang hadiah bulan madu mereka. Tapi setelah dipikir-pikir, aku belum pernah bertanya pada Hiza apa dia menyukai nama yang diberikan orang tua kami.

Sama sepertiku, Hiza juga lebih sering mengenalkan diri dengan nama panggilan dibanding nama panjang. Hiza Dihyan lebih dikenal dibanding Hikan Zakura Dihyan.

Brother
Bagaimana presentasinya?

Chat itu masuk ke ponsel ketika aku hendak memeriksa jam, segera aku membalasnya.

Rave Dihyan
Aku mendapatkan pekerjaannya

Brother
Good, akhir pekan ini pulang, kita makan malam di Sunda's

Sunda's adalah restoran favorit orang tua kami di Bandung dan biasanya ke sana untuk perayaan tertentu. Ulang tahun ayah atau ibu, ulang tahun pernikahan mereka, atau ada hal hebat yang harus dirayakan seperti saat Hiza menjadi kapten dan memenangkan pertandingan sepak bola di gelaran Pekan Olahraga Nasional.

Rave Dihyan
Acara apa?

Brother
Bawa salinan kontraknya ketika pulang nanti.

Rave Dihyan
Red bilang kontraknya akan diberikan setelah aku mengirimkan pengajuan anggaran

Brother
Kamu presentasi tanpa mengajukan rencana anggaran?

Oh, sial, balasan Hiza membuatku sadar ada satu hal yang salah. Dan dia menelepon.

"Ha... Hallo," jawabku lirih.

"Kamu presentasi tanpa mengajukan rencana anggaran?" Hiza mengulang pertanyaan yang dikirimkannya lewat chat.

"Aku harus memeriksa rumah kacanya dulu, melihat perbaikan apa saja yang dibutuhkan."

"Rave, mereka bukan jenis klien yang perhitungan! Seharusnya kamu memanfaatkan kesempatan ini dan hitung saja berdasarkan layanan terbaik yang bisa Plant & Flow berikan."

"Ta... tapi, bagaimana nanti jika anggarannya terlalu—"

"Seharusnya aku yang pergi untuk presentasi itu!" sela Hiza sebelum kemudian terdengar helaan napas panjang. "Rave, seriously... kamu belum bisa disebut mendapatkan pekerjaan itu sampai ada kontrak kerja sama yang ditanda-tangani! Kamu cemas jika anggarannya terlalu mahal? Coba pikirkan bagaimana jika mereka punya second option yang melakukan presentasi lebih baik darimu, yang mengirimkan berkas lengkap, include rencana anggaran yang enggak kamu sertakan?"

LAVENDER ROSE (PUBLISHED by Karos Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang