RED: Calm

7.6K 1.9K 432
                                    

RED: Calm
--

Rahasia kecil macam apa?

Purp menolak menjawabnya dan Rave dengan sengaja menghindari pembahasan itu. Aku tidak pernah terlalu penasaran dengan lingkungan pertemanan Purp tetapi rasanya mencurigakan, bagaimana dia bisa mengenal Rave?

"We're lavender gank, we have a connection."

Begitu jawaban Purp dan tentu saja, sulit dipercaya. Memangnya dia pikir aku bodoh? Well, memang jika dibandingkan dengannya, aku tidak cukup pintar. Sial.

Satu minggu berlalu sejak acara makan siang yang membuatku penasaran itu, baik Purp atau Rave menghindar setiap kali ada kesempatan bertemu dan aku menanyakannya. Rave selalu konsisten mengalihkan ke pembahasan seputar rumah kaca, progres pekerjaan yang sejauh ini berjalan lancar. Halaman belakang Pasque House mulai terlihat rapi, design taman juga tampak menunjukkan wujudnya. Minggu depan adalah jadwal untuk memulai proses persiapan lahan pembibitan.

Aku tahu sedikit tentang proses itu, Pasque Seeding Centre adalah anak perusahaan Pasque Techno di Majalengka, perusahaan pembibitan dan setiap tahun tidak kurang menghasilkan dua juta kilogram benih untuk diekspor. Semula kami hanya memenuhi ekspor untuk proyek rekanan di Tiongkok, namun sekarang sudah merambah ke negara lain termasuk beberapa bagian Eropa dan Afrika. Secara hitungan di atas kertas memang Pasque Seeding Centre tidak sesukses Pasque Techno, namun perusahaan itu menjadi tempat bagi petani lokal di sekitar menggantungkan kehidupan... karenanya, Papa dan Mama berusaha mengembangkan hingga sejauh ini.

"Red, Saga mencoba menghubungimu sejak tadi..."

Aku menoleh dan mendapati Rey berjalan mendekat, mengulurkan ponselku yang sebelumnya tergeletak di ruang tengah. "Thanks," kataku ketika menerimanya dan memeriksa beberapa chat yang Saga kirimkan.

"Kalian masih sering berolah raga bersama?" tanya Rey sambil duduk di sampingku.

"Satu hal positif yang bisa para adik lakukan ketika kakak mereka sibuk pada satu sama lain," jawabku sebelum terkekeh karena Rey menyikut lenganku.

Hubungan dalam keluargaku sebenarnya merupakan imbas dari circle pertemanan orang tua yang kelewat erat. Sewaktu bekerja di Pasque Techno, Mama punya geng sekretaris, berisi lima orang dari lima divisi berbeda. Tidak lama setelah pernikahan Papa dan Mama, anggota sekretaris yang lain juga menikah, itu yang membuat anak-anaknya juga terlahir sebaya, kami juga dekat pada satu sama lain.

Aku dan Saga terutama, kami sudah sejak lama menyadari bahwa cepat atau lambat hubungan pertemanan akan menjadi persaudaraan, kedekatan Purp dan Rey memang kelewat erat, mereka juga sibuk pada urusan satu sama lain ... karena itu aku kerap bercanda bahwa sebagai adik-adik mereka, kami lebih banyak mencari kesenangan sendiri. Kurang dari tiga bulan lagi Saga akan bertunangan, sehingga jadwal olah raga bersama yang kami buat kerap harus digeser untuk menyesuaikan.

"Rasanya agak sebal menyadari kamu dan Laz adalah orang pertama yang tahu tentang pacar rahasia Saga, tapi setelah aku pikir-pikir memang apa boleh buat, menangani Purple Pasque menghabiskan energiku," ucap Rey dengan cengiran senang.

"Dan dalam waktu dekat kamu akan menanganinya secara penuh, congratulation."

"It's exciting to be honest, aku bahkan enggak sabar menantikannya memasak di dapur."

Aku agak bergidig mendengarnya, terakhir kali mendengar cerita Mama, Purp membantu memasak adonan puding dan dia mendidihkan potongan buah. "Pastikan alarm kebakaran berfungsi, Rey."

Rey tertawa, "Purp sudah membuat tekad, setelah berhasil menduplikat Papa di kantor, dia akan berhasil juga menduplikat Mama di rumah."

"Amazing," sebutku membuat tawa Rey semakin nyaring.

LAVENDER ROSE (PUBLISHED by Karos Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang