Chapter 4

19.5K 499 10
                                    

"Cobaanmu sungguh berat Tuhan, namun aku tak akan merasa lelah untuk bisa melewatinya. Aku yakin suatu saat nanti akan ada kebahagiaan yang menanti di luar sana"

Setelah membuat story Instagram Zania melanjutkan tidurnya karena besok Senin ia akan bangun pagi untuk membuatkan sarapan dan kemudian berangkat ke sekolah untuk mengikuti upacara bendera.

~VZ~

Senin adalah hari di mana banyak yang tidak di sukai oleh semua murid meskipun hari Senin di lakukan upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan. Karena lamanya proses upacara banyak sebagian para murid memilih pura-pura sakit dan tidur di UKS bahkan banyak sebagian yang bersembunyi di lingkungan sekolah yang tidak di ketahui oleh guru.

Setelah selesai upacara para murid langsung memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti proses pembelajaran.

"Selamat pagi" sapa Bu Sri memasuki ruang kelas Varel di sertai senyum andalan nya. Bu Sri adalah guru mata pelajaran matematika, meskipun namanya sedikit jadul tapi kecantikannya membuang banyak murid laki-laki malah salah fokus dan sering menggodanya.

"Pagi juga Bu" balas seluruh anggota kelas.

"Pagi ibu cantik"  teriak salah seorang murid laki-laki, membuat seisi kelas langsung melirik kearahnya.

"Huuu" seisi kelas meneriaki siswa yang di ketahui bernama Agus  sekaligus teman dekat Varel.

Bu Sri hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah siswanya.

"Lo bisa ga sih diem sehari aja!" Celetuk seorang siswi.

"Apa sih sayang? Mau apa?" Balas Agus balik menimpali.

"Idih najis!"

"Diam-diam!" Bu Sri memukul meja yang ada di depannya.

"Agus ngomong sekali lagi, kamu saya hukum!"  Kesal Bu Sri.

"Ga apa-apa asalkan bareng ibu Agus ikhlas lahir batin hehe" balas Agus sambil cengengesan.

Plak!

Tangan Noval memukul kepala Agus menggunakan buku yang ia gulung membuatnya mengaduh kesakitan. "Diem ga Lo!"

Sekali lagi Bu Sri memukul meja di depannya hingga membuat semua seisi kelas kembali fokus.

"Hari ini kita ulangan ya" ucap Bu Sri yang mengeluarkan kertas dari tas besar nya.

"Ha?! Ulangan?" Kaget semua murid.

"Ko mendadak Bu? Kan kami ga ada ngafal" tanya Andri selaku ketua kelas.

"Iya Bu, kenapa ibu ga bilang dari Minggu kemaren, biar kami ada persiapan gitu" ujar Anisa.

"Jangan ya Bu, kami belum siap" ucap Danis.

"Jangan dong Bu" pinta semua murid.

Bu Sri hanya menggelengkan kepalanya heran dengan semua murid.

"Minggu depan aja Bu" pinta Agus.

"Gapapa Bu, ayo ulangan" timpal Varel dengan semangat.

VARELZA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang