Zania kaget melihat Varel yang tiba-tiba muncul di jendela kamarnya.
"Lo ngapain?!" Tanya Zania kaget dengan sosok Varel yang tiba-tiba ada di jendela kamarnya.
"Gue denger dan lihat semua yang Tante Lo lakuin sama Lo" ucap Varel.
Zania tertunduk malu, sembari menutupi luka yang terlihat di tubuhnya.
"Lo jangan bilang siapa-siapa ya, takut masalah nya tambah parah" pinta Zania pada Varel.
"Luka di tubuh Lo sakit ga?" Tanya Varel.
"Ya sakit lah, tapi gue udah biasa kok dapet pukulan seperti ini" balas Zania lalu tersenyum getir.
"Lo ga mau kerumah sakit?" Tanya Varel.
"Enggak, ga usah. Mendingan Lo pulang deh, takutnya nanti ketahuan" ucap Zania.
"Ga deh, gue lapor polisi aja ya" balas Varel meminta persetujuan dari Zania.
"Jangan! Yang ada masalahnya tambah rumit" bantah Zania mencoba melarang Varel.
"Dari pada Lo di perlakukan seperti itu terus? Emang Lo mau?" Tanya Varel.
"Gue ga apa-apa ko, dan gue juga udah terbiasa dapet luka kek gini, kalo Lo lapor polisi yang ada gue di usir, Gue mau tinggal di mana? Gue ga punya keluarga lain selain Tante Rina" jawab Zania mencoba menjelaskan pada Varel.
"Lo bisa ikut gue" balas Varel.
"Ga bisa semudah itu Rel, emangnya gue siapa elo?, Keluarga bukan, pacar bukan, temen? Emangnya kita temenan? Bukannya gue ini babu Lo selama seratus hari?" Ucap Zania.
Varel langsung terdiam mencermati perkataan yang di lontarkan Zania.
"Yaudah gue ga maksa, kalo gitu gue cabut dulu, sampe ketemu di sekolah" balas Varel kemudian pergi meninggalkan Zania.
~VZ~
"Varel! Dari mana aja kamu?!" Teriak Keyzi.
"Sejak kapan papa peduli sama hidup Varel?" Tanya Varel dengan mata yang sendu.
"Kamu tu ya" geram Keyzi sembari mengepalkan kedua tangannya.
"Plak!" Sebuah tamparan mendarat di pipi Varel.
"Kamu lihat Bagas!, Dia selalu nurut sama papa, sama mama. Dia ga pernah kecewain papa!" Ucap Keyzi.
"Bagas aja terus, dikit-dikit Bagas! Apa-apa Bagas! Semuanya Bagas!" pekik Varel dengan nada suara yang meninggi.
"Kamu dasar anak tidak tau diri!" Ucap Keyzi lalu melayangkan tangannya untuk menampar Varel.
"Apa? Papa mau tampar? Tampar aja!" Pekik Varel.
"Udah pa" ucap Lina berusaha menghentikan Keyzi.
"Ga usah cari muka Lo jalang !" Ucap Varel pada Lina.
"Varel jaga omongan Lo!" Bentak Bagas lalu memukul Varel.
"Lo nantangin gue?" Tanya Varel sinis
"Bugh!" Seketika Bagas langsung sempoyongan akibat pukulan Varel, sudut bibir Bagas mengeluarkan darah segar.
"Bagas!" Teriak Lina.
"Lama-lama Varel pusing di keluarga ini" ucap Varel kemudian pergi ke ke kamarnya. Lalu keluar dengan membawa beberapa barangnya.
"Mau kemana kamu Varel!" Tanya Keyzi.
"Mau cuci otak supaya ga kotor!" Ucap Varel kemudian pergi
"Yaudah pergi sana, jangan pernah balik lagi ke sini!" Usir Keyzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARELZA (END)✔️
Teen Fiction21+ 🔞⚠️ free gif 😌 (semua cerita lengkap) "Hei kamu! Jangan bunuh diri! Aku tau pasti kamu lagi banyak masalah, tuhan akan marah jika kamu sampai nekat lakuin hal ini" teriak Varel. Zania menoleh ke arah samping menatap anak laki-laki yang seumura...