Chapter 36

32.5K 455 17
                                    

Setelah dari hotel Varel dan Zania pulang kerumah Zania.

"Assalamu'alaikum" ucap Zania sembari memasuki rumah yang sangat megah dan mustahil orang akan mendengarnya karena ruangannya terlalu jauh, kecuali beberapa pengawal yang ada di sana bisa saja mendengarnya.

Varel dan Zania masuk menuju ruang tengah untuk mencari mama dan papanya.

"Mama" ucap Zania menghampiri Nia yang sedang asik menonton televisi.

"Eh anak mama udah pulang" Nia langsung memeluk Zania dengan erat.

Sementara Varel langsung mencium punggung tangan Nia.

"Gimana perasaan kalian setelah menikah?" Tanya Nia.

"Ga tau ma campur aduk" jawab Zania singkat.

"Ya begitu deh ma" balas Varel.

"Papa mana ma?" Tanya Zania sembari melirik seisi ruangan.

"Kenapa? Kangen ya?" Tanya Rendi yang datang dari arah kamar lalu menghampiri Zania.

"Papa" Zania memeluk erat Rendi begitu juga Rendi membalas pelukan hangat.

"Kalian ga mau liburan kemana gitu?" Tanya Rendi.

"Ga tau pa belum kepikiran" jawab Varel.

"Mumpung kalian masih libur sekolah, mending jalan-jalan" ucap Nia.

"Iya juga sih, Zania pengen ke Singapura deh" balas Zania.

"Kenapa ga pergi jauh aja? Ke Belanda, Paris,Mesir ,Jerman, Korea, Jepang, ke mana gitu" ucap Rendi.

"Mau yang Deket aja dulu pa" jawab Zania.

"Kalo  begitu biar papa urus tiket pesawatnya" balas Rendi.

"Ya nggak sekarang juga pa, Zania mau istirahat dulu"  ucap Zania.

"Yasudah kabarin aja kapan kalian mau jalan" balas Rendi.

Mereka mengobrol sejenak setelah beberapa saat Varel dan Zania memutuskan untuk pergi ke kamar untuk istirahat. Zania langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya.

"Aaa enak banget" Zania menggulingkan tubuhnya.

Varel ikut berbaring di samping Zania.

"Za, aku masih ga nyangka kalo hubungan Kita sampai sejauh ini" gumam Varel.

"Aku juga" jawab Zania.

"Kita kan udah nikah kamu mau tinggal dimana?" Tanya Varel.

"Di sini aja dulu, aku masih pengen sama papa dan mama" balas Zania.

"Yasudah, aku mau pulang bentar kerumah papa jemput pakaian dan barang lainnya, kamu mau ikut?" Tanya Varel.

"Mau banget, ayo kesana" jawab Zania dengan semangat.

Akhirnya setelah beberapa menit mereka pergi kerumah Varel, yang tak jauh berbeda dengan rumah Zania.

"Varel membawa Zania masuk ke kamar Varel yang bernuansa hitam dan abu-abu. Kamar Varel begitu mewah dan besar.

"Kamu boleh lihat-lihat" ujar Varel.

Zania melihat seisi ruangan kamar Varel, sementara Varel mengemas pakaiannya ke dalam koper. Tiba-tiba Zania tak sengaja melihat sebuah gambar yang tertempel di dekat meja belajar, di sana di lukis sebuah gambar gadis kecil yang sedang berdiri di atas pagar jembatan dan anak laki-laki kecil yang memandang nya dari samping jembatan.

"Ini terlihat tidak asing" gumam Zania.

"Itu dulu waktu aku umur sembilan tahun ada gadis kecil yang ingin melakukan bunuh diri karena kehidupannya yang sulit, aku coba menghentikannya dan berhasil ia langsung pulang tanpa berpamitan, dan sekarang aku ga tau kemana" ucap Varel menjelaskan.

VARELZA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang