Chapter 19

10.2K 386 27
                                    

Sepulang sekolah Varel dan Zania tak langsung pulang mereka pergi ke toko buku terlebih dahulu.
Zania ingin mencari buku tambahan untuk olimpiade.

"Habis cari buku mau langsung pulang apa mau makan bentar?" Tanya Varel.

"Hmm makan dulu deh, gue laper" jawab Zania.

"Hmm boleh" ucap Varel.

Setelah selesai dari toko buku mereka mencari makan di tempat terdekat.

"Mau makan apa?" Tanya Varel pada Zania.

"Makan bakso yuk, gue punya tempat langganan rasanya enak banget" ajak Zania.

"Boleh yok" Varel menuruti permintaan Zania.

Setelah sampai, mereka memesan 2 porsi bakso dan tak lupa teh es. Sembari menyatapi bakso mereka juga berbagi cerita.

"Oiya panggilannya jangan Lo gue dong" ucap Varel.

"Terus? Aku kamu?" Tanya Zania.

"Iya biar lebih sopan" ucap Varel.

"Hmm oke"

Setelah selesai Varel mengantar Zania pulang kerumah.

"Dari mana aja Lo? Habis pacaran?" Tanya Kenia yang duduk di sofa seolah sedang menunggunya.

Zania tak menjawab ia kemudian pergi menuju dapur.

"Woii!" Teriak Kenia.

"Apa?" Balas Zania cuek.

Kenia melihat Zania membawa paperbag langsung di mobil oleh Kenia.

"Kenia itu punya gue" ucap Zania.

"Buku?" Tanya Kenia heran.

"Balikin!" Kesal Zania.

"Enak aja" Kenia langsung menuju dapur mengambil korek kemudian membawa bukunya ke halaman belakang dan membakarnya.

"Lo gila?!" Teriak Zania.

Zania kesal melihat tingkah Kenia yang selalu mengusik dirinya. Zania yang emosi langsung menjambak rambut Kenia keras.

"Lepas njing!" Teriak Kenia.

Kenia langsung membalas dengan menarik rambut Zania.
Alhasil mereka saling menjambak rambut satu sama lain.

"Stop!" Suara Rina menghentikan perkelahian mereka.

"Ma, Zania udah berani ngelawan aku ma" ucap Kenia menghampiri Rina.

"Kamu selalu cari masalah, jangan jadi beban kamu! Udah numpang malah ga tau diri" ucap Rina.

"Aku ga cari masalah Tante, anak Tante aja yang keterlaluan" balas Zania Membantah semua ucapan Rina.

"Udah berani ngewalan kamu ya" Rina dengan kesal menampar pipi Zania dengan keras.
Sementara Zania hanya bisa meringis kesakitan kemudian pergi ke kamar mengurung dirinya.

Tuk...tuk...tuk

Zania langsung membuka jendela dan benar dugaannya ternyata itu adalah Varel.

"Lo ngapain disini? Eh kamu" tanya Zania dengan nada suara pelan.

"Aku mau mastiin kamu baik-baik aja" balas Varel.

"Aku baik kok" ucap Zania disertai senyum kecil.

"Beneran?" Tanya Varel khawatir.

"Iya, berati tadi kamu lihat semuanya dari awal?" Tanya Zania.

"Hm" Varel mengangguk pelan.

"Hmm yaudah, kamu pulang sana nanti ketahuan" pinta Zania.

VARELZA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang