Chapter 12

12.6K 429 14
                                    

Varel melajukan motornya di jalan yang penuh dengan padatnya kendaraan, kemudian Varel berhenti di lampu merah. Dan tidak sengaja Zania melihat Mobil Tantenya.

"Rel, gawat" ucap Zania panik.

"Kenapa?" Tanya Varel yang juga ikutan panik.

"Di belakang kita Ada Tante gue sama Kenia" ucap Zania.

Kemudian Varel melihat kearah spionnya.

"Lo bisa lebih ngebut ga? Biar gue sampe di rumah lebih dulu" pinta Zania.

"Bisa, tapi Lo pegangannya yang erat ya" ucap Varel.

Kemudian Zania mencengkam erat jaket Varel di pinggang.

"Nanti Lo jatuh kelo pegangannya di situ" ucap Varel kemudian Varel meraih tangan Zania untuk memeluknya.

Zania langsung terdiam atas perlakuan Varel.
Dag...Dig...Dug...
Perasaan Zania makin tak karuan di buat oleh Varel.

Beberapa saat kemudian Varel dan Zania sampai di depan rumah.

"Rel Thanks ya, gue ga bisa ajak lo kerumah karena keadaannya lagi genting, sorry ya gue masuk kerumah dulu bye" ucap Zania kemudian Bergegas masuk kerumah.

"Iyaa" teriak Varel.

Kemudian Varel melajukan motornya dan bergegas pergi.

Zania kemudian mengganti bajunya dengan baju sehari-harinya di rumah, dan berpura-pura untuk membersihkan rumah. Zania menyapu halaman belakang rumah meskipun sudah terlihat bersih.

"Zania anak beban sini kamu!" Teriak Rina memanggilnya.

"Iya Tante"  jawab Zania kemudian bergegas menghampiri tantenya.

"Kamu lihat, belanjaannya banyak banget kan?" Ujar Rina dengan sombong.

"Oiya lihat deh baju yang gue beli bagus kan?" Ta ya Kenia sembari mengeluarkan baju dari paperbag.

"Bagus" jawab Zania singkat.

"Mau tau uangnya dari mana?" Tanya Rina.

"Ya dari orang tua Lo hahahaha" jawab Kenia kemudian tertawa.

"Kalian jahat, itukan bukan hak kalian!" Ucap Zania dengan suara agak meninggi.

"Uang yang di kirimkan orang tua kamu, itu adalah sebagai gantinya kamu numpang hidup sama saya!, Kalo ga mau ya sana pergi dari rumah saya! Biar jadi gembel kamu!" Bentak Rina.

Zania hanya terdiam di bentak dan di maki oleh Rina.

"Kenapa diam? Lo ga sanggupkan hidup di jalanan? Makanya nurut dong!" Bentak Kenia.

"Yaudah, sana kedapur masak, buat makan malam" ucap Rina.

Zania hanya mengangguk pelan kemudian pergi menuju dapur.

Zania mencoba menghubungi mamanya.

Zania :
Halo ma|

Nia :
|uang sudah mama kirimkan nanti mama telpon lagi, sekarang mama sibuk kerja.

Kemudian sambungan telepon di putuskan sepihak oleh mamanya, selalu saja begitu setiap ia ingin mengobrol sama mamanya.

"Ga ada harapan lagi, Sepertinya Zania harus mandiri, Kalau begini terus Zania yang tersiksa, kapan mau maju kalo Zania terus-terusan diam seperti ini" batin Zania, ia berusaha menyemangati dirinya sendiri.

~VZ~

"Mas, apa ga sebaiknya kamu cari Varel?" Tanya Lina mama tiri Varel.

VARELZA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang