Chapter 9

13.8K 509 15
                                    


Jangan lupa vote dan komentarnya ya :v

~VZ~

Varel dan teman geng nya sampai di sekolah dengan penampilan yang acak-acakan, meski terlihat kusut dan suram mereka tetap ganteng dan mempesona Di mata kaum hawa yang melihatnya.

"Wahhhh, ka Varell fix punya gue"

"Please semuanya ganteng" ༎ຶ‿༎ຶ

"Ihh kak Noval manis banget deh"

"Gue Mleyot, helppp"ಥ‿ಥ

"Good morning Varel"

"Hai ganteng"

"Cara dapetin hati mereka gimana?"(༎ຶ ෴ ༎ຶ)

"Kak, nih coklat buat kakak" ucap salahsatu siswi sembari menyodorkan 2 batang coklat.

"Sorry ga perlu, gue punya pabrik coklat" balas Varel kemudian tersenyum miring. Sementara siswi itu langsung terdiam mematung dengan perasaan sedih yang tak bisa diartikan.

"Sejak kapan lu punya pabrik coklat anjir?" Tanya Agus.

"Lo mau coklat? Biar gue bawa satu truck, atau 2 truck?" Tanya Varel.

"Ga gitu juga bangsat, Ngapain Lo tolak coklat dari dia anjir, kasian anak orang" ketus Angga pada Varel.

"Tau nih anak" ketus Noval.

"Yaudah coklatnya buat gue aja gimana? Boleh?" Tanya Angga dengan senyum manisnya membuat siapapun tertegun melihatnya.

"Bo..boleh banget kak" jawab siswi itu dengan girang.

"Oke, nama lo siapa?" Tanya Angga dengan lemah lembut.

"Na..nama ku sa..Salwa kak" jawabnya dengan gugup.

Sementara itu Varel hanya melihat Angga dengan tatapan jijik.

Cukup banyak murid yang melihat kejadian itu sehingga ada yang merekam.

"Oke, Salwa makasih ya untuk coklatnya nanti kita makan kok" balas Angga sembari tersenyum.

"Oke kak" jawab Salwa dengan girang.

"Yaudah yuk cabut" ajak Varel pada temannya.

Mereka pergi dari keramaian melewati beberapa siswa dan siswi sembari menatap mereka penuh kagum.

"Aaa seneng banget di notice sama mereka, gue mo nangis, helpp" ucap Salwa pada temannya.

"Ihh gue pengen juga anjir" balas temannya.

~VZ~

Mereka Sampai di kelas lalu menaruh tas mereka di meja kemudian menaruh kepala mereka di atas tas, untuk tidur. Varel mencoba memejamkan matanya namun seketika sosok Zania terlintas di pikirannya.

"Apaan si Rel" batin Varel lalu menampar pipinya sendiri.

"Lu kenapa Rel?" Tanya Angga heran melihat Varel menampar dirinya sendiri.

"Lu sakit?" Tanya Noval kemudian menempelkan telapak tangannya pada dahi Varel.

"Enggak" balas singkat lalu pergi dari ruangan kelas meninggalkan sahabatnya.

"Rel mau kemana?" Teriak Agus.

"Boker" balas Varel lalu menghilang dari hadapan sahabatnya.

VARELZA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang