Chapter 22

9.5K 396 3
                                    

"kamu kenapa natap aku gitu banget?" Tanya Zania.

"Emangnya ga boleh natap pacar sendiri?" Goda Varel menatap lekat wajah Zania.

"Yaudah aku mau tidur aja, kamu temenin aku ya jangan kemana-mana" ucap Zania.

"Iya sayang" balas Varel sembari mengusap lembut kepala Zania sehingga membuat Zania salting.

"Eh itu pipinya kenapa blushing gitu?" Goda Varel.

"Tau ah" balas Zania lalu menutupi wajahnya menggunakan selimut.

"Ngintip dong" ujar Varel membuka sedikit selimut.

"Jangan" cegah Zania.

"Kenapa?" Tanya Varel.

"Aku malu" balas Zania.

"Yaudah enggak kamu tidur ya" ucap Varel tersenyum.

Beberapa menit setelah itu Zania tertidur pulas.
Varel keluar ruangan untuk menemui dokter untuk mengecek kondisinya.

"Jadi gimana keadaan saya dok?" Tanya Varel.

"Kamu harus segera mendapatkan donor Hati, waktu kamu untuk bertahan hidup tidak lama lagi, meminum obat-obatan hanya akan meredakan sakit mu sebentar"  ucap Dokter.

"Saya ga tau harus cari pendonor hati Di mana dok, apa dokter bisa bantu saya? Saya akan bayar berapa pun itu" Tanya Varel.

"Saya akan bantu tanyakan pada kenalan saya, untuk saat ini saya akan menuliskan resep obat yang bisa meredakan sakitnya" ucap dokter.

"Baik terimakasih banyak dok" balas Varel.

Setelah menemui dokter Varel pergi menuju ruangan obat-obat untuk menebus beberapa obatnya. Setelah selesai Varel Kemabli menuju ruangan Zania di rawat.

"Bruk!"

Varel menabrak seseorang hingga obatnya terjatuh kemudian mengambilnya kembali.

"Papa" gumam Varel.

Sementara Keyzi hanya memberi tatapan datar.
Keyzi sempat melirik obat yang ada di tangan Varel.

"Papa ngapain di sini?" Tanya Varel.

"Bukan urusan kamu" Keyzi membalasnya cuek.

"Yaudah pa, Varel pergi dulu" pamit Varel kemudian perlahan pergi menjauh dari hadapan Keyzi.

Keyzi menatap punggung Varel pergi dengan obat-obatan yang ada di tangannya.
Varel kembali keruangan Zania, sementara Zania masih tertidur.

"Rel, tadi kita ketemu papa Lo di ruangan dokter?" Ucap Agus yang memasuki ruangan.

"Kalian lihat ga ruangan apa?" Tanya Varel.

"Enggak si lupa" jawab Agus

"Udah lah biarin aja, gue tadi juga ketemu" balas Varel.

"Dia ga ngomong apa-apa sama Lo?" Tanya Angga.

"Ga, gue udah tanya katanya bukan urusan gue, jadi yaudah gue pergi" balas Varel.

"Kok bisa Lo ketemu? Lo dari mana?" Tanya Noval.

"Habis Nebus obat gue" jawab Varel singkat.

"Dokter  bilang apa?" Tanya Angga.

"Gue harus cepet dapetin donor, kalo enggak ya hidup gue ga bakal lama" balas Varel.

"Elo sakit apa Rel?" Tanya Alika.

"Separah itu sampe harus Pake donor?" Tanya Maira.

"Gue sakit liver, tapi kalian jangan bilang-bilang sama Zania, nanti dia tambah khawatir" ucap Varel.

VARELZA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang