⇛chapter 17《佐野》

1K 133 2
                                    




~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~






Takdir?

Apakah takdir yang telah mempertemukan sepasang ayah anak ini.

Setelah sekian lamanya berpisah. Sang ayah tak kuat menahan air matanya, yang terus ingin menetes.

Di bawahnya, sang bayi hanya diam memiringkan kepalanya. Ia bingung, siapa pria di depannya ini.

Kenapa pria itu mengenalnya.

" Cumimacen. "

Sang bayi berucap dengan suara cadelnya, dan tubuh yang menunduk, lalu kembali menegakkan nya.

" Tidak apa apa. "

Bukan sang ayah yang menjawabnya, tetapi seorang pria yang berada di belakang pria Sano itu.

Manik Ruby sang bayi beralih menatap manik ungu seorang pria, yang tengah tersenyum lembut.

Ia terus mendongak, menatap keempat pria yang memiliki ukuran, lebih tinggi darinya.

" Hiro! "

Suara panggilan membuat sang bayi menoleh. Begitu pula keempat pria itu, walau bukan mereka yang di panggil.

Seorang pria bermarga Haitani mendekati sang bayi, lalu memeluknya erat.

Berkali-kali ia mengecup puncak kepala sang bayi. Perasaan khawatir menyelimutinya beberapa waktu yang lalu, ketika tak melihat kehadiran sang bayi.

Berbagai tatapan tajam nan iri dari keempat pria yang berada di belakang Shinjiro, berpusat kepada pemuda Haitani itu.

" Kau kemana aja?? " Tanya pemuda itu dengan khawatir.

Sungguh jantungnya terasa akan lepas, ketika Shinjiro tak lagi di gandeng olehnya.

" Balon. " Jawab Shinjiro jujur.

Bayi itu memang melihat sebuah balon berbentuk Doraemon. Karakter kartun favoritnya.

Pemuda Haitani itu tak tau harus berekspresi seperti apa saat ini. Tetapi tawa kecil keluar dari bibirnya. Membuat Shinjiro tersenyum.

" Tadi Shilo lihat ada balon gambal dolaemon, jadi Shilo kejal deh. Lan Nii, juga dali tadi pokus cama cewek. "

Ran tersenyum ketir, lalu menggendong bayi itu.
" Gomenne. "

Satu kecupan mendarat di dahi Shinjiro, dan pelakunya adalah Haitani Ran.

Ingin ia segera membawa Shinjiro pergi. Tetapi sebuah tangan memegang bahunya, membuat langkahnya terhenti.

Shinjiro menatap Ran dengan tatapan bingung, tetapi Ran hanya tersenyum lalu mengecup pipi kanan Shinjiro dengan lembut.

Ia berbalik, menatap ketiga pria yang menatapnya tajam. Kecuali pria Sano, yang memusatkan tatapan sendunya kepada Shinjiro.

" Ada apa? "

Tanya pemuda Haitani itu dengan senyuman yang di paksakan.

Rencananya untuk segera pergi. Gagal total.

" Kembalikan Shinjiro. "

Wakasa berucap dengan penuh penekanan, tatapan tajam nan dingin ia tunjukkan untuk Ran.

Ran hanya diam, tak membalas.

Wakasa, Takeomi dan Benkei tekah di penuhi oleh amarah, ketika tak mendapat balasan apapun.

Merasa akan adanya hal buruk terjadi, Ran langsung menurunkan Shinjiro dari gendongannya.

Ia berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang bayi.

Manik ungunya menatap lembut, manik Ruby bercahaya milik Shinjiro.

" Hiro, di sini sebentar ya. Ran Nii masih ada urusan. Dan, tutup kedua mata mu pakai tangan. " Ucapnya dengan lembut.

Shinjiro hanya mengangguk lalu menutup kedua matanya menggunakan tangan. Ia hanya diam, seperti apa yang diinstruksikan oleh Ran.

Pemuda Haitani itu kembali berdiri.

Baru saja ia ingin berbalik, sebuah pukulan keras mendarat di pipi kanannya. Ujung bibir miliknya robek, mengeluarkan darah.

Lengannya menyeka darah itu, laku menatap tajam sang pelaku, yang ternyata adalah Wakasa.

Ingin rasanya ran membalas pukulan itu, tetapi ia masih mengingat. Bahwa Shinjiro berada di belakangnya, dengan jarak yang tak terlalu jauh.

" Apa maksud mu? " Tanyanya dengan suara rendah.

Ran tau tentang masa lalu Shinjiro.
Meski mengetahui tentang hal itu, tetap saja, ia tak ingin mengembalikan Shinjiro.

Pemuda Haitani itu sungguh bersyukur, ia dapat bersama Shinjiro.

Kepala yang awalnya menunduk, perlahan terangkat.

Manik ungunya menatap tajam dan dingin keempat pria itu.

" Andai tidak ada dia, aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan masa depan Hiro "











TBC .. .. .. ..

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa untuk vote guys!!
Jaga kesehatan kalian semua!!

Salam dari_Zen⚡

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang