⇛chapter 5《佐野》

1.4K 178 0
                                    





~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~




Kini kakek Sano, Mikey, dan Emma tengah berada di depan kediaman, dengan Shinichiro yang sedang menggendong Shinjiro di hadapan mereka.

Hari ini pria Sano itu berencana untuk kembali, setelah berada di kediaman Sano selama empat hari.

" Jaa, ittekimasu. " Ucap Shinichiro, lalu masuk kedalam taksi.

" Itterasshai. "

Taksi melenggang pergi, meninggalkan ketiga Sano itu yang masih diam.

" Hah, aku akan merindukan mereka. " Gumam kakek Sano, lalu masuk kedalam Kediaman nya.

Sementara Emma dan Mikey masih diam, menatap arah dimana taksi itu pergi.

" Padahal mereka baru sebentar disini. " Gumam Emma, lalu masuk kedalam Kediaman, diikuti Mikey.

Setelah perjalanan yang tak terlalu panjang, akhirnya sepasang ayah anak itu telah sampai di bengkel sang ayah.

Manik hitam Shinichiro menemukan seorang pemuda bersurai putih yang tengah menunggunya di depan bengkel.

Senyuman hangat terlukis di paras tampannya, ia tau siapa pemuda itu.

Langsung saja ia turun, lalu menurunkan barang barangnya, dibantu oleh sang supir taksi.

Shinichiro membawa tas miliknya, dengan tangan kanan yang masih menggendong sang putra yang tengah tidur.

Setelah memindahkan barang barangnya, Shinichiro langsung berterima kasih kepada supir taksi itu karena telah membantunya.

Sang supir taksi itu hanya mengangguk, lalu menjalankan mobilnya menjauh.

Shinichiro beralih kepada pemuda yang sedari tadi tengah menatapnya.

" Kau menungguku Izana? " Tanyanya kepada pemuda bersurai putih itu

Pemuda itu mengangguk, lalu berdiri dari duduknya.

Manik ungu itu menatap bayi yang berada di gendongan pria Sano itu.

" Bayi itu anakmu? " Tanyanya.

Shinichiro mengangguk, laku mendudukkan dirinya, di susul oleh Izana.

" Sano Shinjiro namanya, imut bukan? " Ucapnya, memandang wajah lelap sang putra.

Izana mengangguk setuju, jujur saja pertama kali ia melihat Shinjiro, ia seperti melihat Shinichiro versi bayi, dan imut.

" Kawai. " Gumamnya.

Jari telunjuknya menoel noel pipi tembam bayi itu.

Senyuman hangat terbit di bibir pemuda itu.

Aku harus menjaganya.

Itulah kalimat yang kini berada di benaknya.

Shinjiro menggeliat, ketika merasakan ada sesuatu yang dingin, menyentuh pipinya.

Perlahan kedua kelopak matanya terbuka, menampilkan manik ruby cerah miliknya.

Manik Ruby itu menatap kedua lelaki, yang kini tengah menatapnya.

" Ah, dia terbangun. " Ucap Shinichiro.

Lalu mencium lembut kedua pipi putranya itu.

Shinjiro tersenyum imut, hal itu membuat Izana membeku.

Ah, ia dihipnotis oleh Manik ruby dan keimutan Shinjiro.

" Shinichiro, bolehkah aku menggendong nya? " Tanya Izana.

Manik ungunya masih setia menatap Manik Ruby indah, milik sang bayi Sano.

Shinichiro menatap pemuda di sebelahnya, lalu mengangguk.

Izana memposisikan tangannya, untuk menggendong Shinjiro.

Dengan perlahan Shinichiro memindahkan Shinjiro keatas gendongan Izana.

Manik Ruby dan manik ungu itu saling bertemu.

Shinjiro tersenyum kepada Izana.

Membuat pemuda Kurokawa itu ikut tersenyum melihatnya.

Pemuda itu mengecup dahi sang bayi dengan lembut.

Shinichiro tersenyum lembut, melihat pemandangan di depannya.

Kedua mata pria itu membulat sempurna, ketika baru saja mengingat sesuatu.

" Izana, aku masih ada pekerjaan, tolong jaga Shiro, ya. " Ucapnya, lalu mengelus pelan surai putih pemuda Kurokawa itu.

Izana mengangguk.

Shinichiro mengecup dahi, kedua pipi, dan hidung anaknya, lalu melenggang pergi.

" Shiro Chan Kawai. "






TBC .. .. ..

Gomen, update nya terlambat.

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang