⇒chapter 4 《佐野》

1.4K 191 3
                                    




~ Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading~


Keesokan paginya, seluruh penghuni Kediaman Sano, tengah sarapan di meja makan.

Dan tidak lupa Shinichiro yang tengah sarapan, dengan Shinjiro yang berada di gendongan nya.

Bayi laki-laki itu tengah meminum susunya, dengan tenang.

Tangan kanan Shinichiro memegang botol susu milik Shinjiro, sementara tangan kirinya menggendong sang anak.

Sementara kedua tangan sibuk, Shinichiro makan dengan sekali kali, di suapi oleh adik perempuannya.

Manik hitam pria itu, menatap sang putra yang masih menikmati susunya.

" Susunya sudah habis toh. " Gumamnya, merasakan keringanan saat memegang botol susu itu.

Akhirnya Shinichiro meletakkan botol itu, dan mengubah posisi gendongannya, lalu mengelus punggung sang putra agar bersendawa setelah meminum asi.

" Shiro chin sudah minum susunya? " Tanya Mikey ketika melihat botol susu milik ponakannya itu kosong.

Sang kakak hanya mengangguk.

Tak lama kemudian, akhirnya mereka semua selesai sarapan. Dan beralih, kepada kegiatan masing-masing.

Shinichiro tengah bermain bersama sang putra, sang kakek mengajar Dojo, dan Mikey yang tengah bersama temannya. Sementara Emma tengah mengerjakan pr sekolah nya.

Cup cup cup

Sang pria mengecup pipi sang anak berulang ulang kali. Hal itu membuat bayi Sano itu tersenyum.

" Hm, Shiro wangi. " Gumam Shinichiro, mencium pipi sang putra.

Jari telunjuknya mengunyel pipi tembam Shinjiro.

" Pipi Shiro kayak bakpao. " Ucapnya, lalu menggigit lembut pipi tembam itu.

Shinichiro menggendong Shinjiro, lalu membawanya menuju Dojo.

Pria itu berdiri di ambang pintu Dojo, mengamati anak anak yang tengah berlatih bela diri.

Sama seperti sang ayah, kini Shinjiro juga tengah menatap anak anak itu.

Sang kakek yang tak sengaja melihat kehadiran cucu dan cicitnya, langsung berjalan menghampiri keduannya.

" Kau sedang senggang, Shin? " Tanya sang kakek, dan hanya di balas anggukan oleh pria itu.

" Berlatihlah. " Ucap sang kakek, membuat pria itu diam membeku.

" Tidak, aku menjaga Shiro aja. " Ucapnya.

Sang kakek mengambil Shinjiro dari gendongan Shinichiro.

" Biar kakek yang jaga Shiro. " Ucapnya, lalu membawa cicitnya itu pergi.

Shinichiro yang melihat itu, langsung menjadi lesu.

Ia menyesal datang berkunjung, ke Dojo sang kakek.

Dan, berakhirlah ia yang di latih oleh kakeknya, dengan keras.

Sementara Shinjiro tengah berbaring di atas kereta bayinya, dengan Mikey yang menjaganya.

Pemuda itu tak henti-hentinya memainkan pipi chubby sang ponakan.

" Pingin kak gigit.  " Gumamnya.

Sang teman yang berada di sebelahnya, langsung memukul pelan kepala pemuda itu.

Sang korban meringis kesakitan, lalu menatap tajam temannya itu.

" Apa apaan kau Baji. "

Sang pelaku hanya diam, dan kembali menonton Shinichiro yang tengah berlatih.

Mikey yang merasa diabaikan, langsung melayangkan tinjunya. Tetapi dengan cepat, Baji menghentikan nya.

" Berhentilah mengganggu nya, kau membuatnya merasa tak nyaman. " Ucapnya.

Mendengar ucapan Baji, Mikey langsung menjadi murung.

Sementara Shinjiro kini tengah menonton sang ayah berlatih, dengan sebuah mainan yang berada di tangannya.

Baji yang berada di sebelah kereta Shinjiro, menoleh kearah bayi Sano itu.

Manik hitamnya menatap manik ruby sang bayi.

Kedua pipinya memerah, karena melihat keimutan Shinjiro.

Pantas saja Mikey ingin menggigit pipi Shinjiro yang sangat tembam.

Tangan kanannya terulur ingin mencubit pipi tembam Shinjiro, tetapi langsung di hentikan oleh Mikey, dengan cara menepis tangannya.

" Jangan menyentuh Shiro ku. "





















TBC.. .. .. ..

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang