⇛chapter 12《佐野》

1.1K 143 1
                                    





~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~








Di dalam apartemen nya, Izana tengah sibuk mengurus Shinjiro, dibantu oleh Kakucho.

Pemuda Kurokawa itu bersyukur keponakannya sama sekali tidak rewel selama saat bersamanya.

Lengan kanannya terangkat, menyeka keringat yang turun dari pelipisnya. Memperhatikan Shinjiro yang tengah bermain, setelah dimandikan olehnya.

" Aku akan mandi, Kakucho kau menjaga Shiro. " Ucapnya. Kakucho yang tengah bermain dengan Shinjiro mengangguk.

Pemuda itu sangat senang bermain dengan Shinjiro. Tawa bayi Sano itu, bagaikan melodi indah baginya.

Senyuman sang bayi membuat hati nya terasa hangat, tenang. Kini ia telah menemukan sosok yang harus ia lindungi, selain Izana.

" Ayo, waktunya minum susu. " Kakucho mengangkat Shinjiro, menggendongnya hanya dengan satu tangan.

Ia berjalan menuju dapur, lalu mengambil sebotol susu bayi formula hangat yang telah di siapkan oleh Izana.

" Pelan pelan minumnya. " Ucapnya, menatap Shinjiro yang terus meneguk susu, sampai botol menjadi kosong.

Semenjak tinggal bersama Izana, Shinjiro selalu meminum banyak susu. Yang biasanya hanya tiga botol sehari, kini bisa menjadi enam botol dalam sehari.

" Gak kerasa kamu sudah dua bulan ya, sama kita. " Ucapnya, memandang paras imut sang bayi.

" Berarti sekarang umur mu empat bulan. " Lanjutnya.

Tak lama kemudian Izana telah menyelesaikan mandinya, lalu menghampiri Kakucho dan Shinjiro yang berada di ruang tengah.

" Sekarang gantian kau Kakucho. " Ucapnya, mengambil Shinjiro dari gendongan Kakucho.

Pemuda itu mengangguk lalu berjalan menuju kamar mandi, tetapi sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk mencium pipi tembam Shinjiro.

Izana duduk di atas sofa, dengan Shinjiro di pangkuannya. Ia menyetel salah satu animasi anak anak yang di sukai oleh Shinjiro, belakangan ini.

Shinjiro menepuk kedua tangan mungilnya, kedua pipi tembam nya bergerak keatas bawah, membuat Izana tak tahan untuk menciumnya.

" Kamu kok tambah gendut. " Ucapnya, seraya menatap sang bayi yang masih fokus menonton.

Seakan mengerti apa yang di ucapkan oleh pamannya, bayi Sano itu memukul lengan Izana yang melingkari perutnya.

Bukannya kesakitan, Izana malah tertawa melihat wajah cemberut sang bayi.

Kedua sudut sang bayi tertarik kebawah, dan kedua mata yang mulai berkaca-kaca. Menandakan dirinya akan menangis.

Tetapi sebelum hal itu terjadi, Izana segera menggendongnya, membawa sang bayi kedalam dekapannya.

" Gomen gomen. " Ucap Izana, tangan kanannya menepuk pantat bulat sang bayi dengan pelan.

Pemuda Kurokawa itu sedikit melonggarkan dekapannya, membuat ia dapat melihat wajah imut Shinjiro.

Kedua mata bulatnya berkaca kaca, hidung mungil, dan kedua pipi yang memerah.

Manik ruby dan ungu itu saling menatap. " Shiro nggak gendut kok, cuma sedikit berisi. " Ucapnya.

Ia beranjak dari duduknya, membawa sang ponakan menuju balkon, seraya menimangnya.

" Langitnya lagi cerah, Shiro mau keluar nggak? " Tanyanya.

Sang bayi terdiam, lalu mengangguk. Walau ia tak mengerti apa yang diucapkan oleh sang paman.

Izana tertawa kecil, lalu mencium berkali-kali pipi gembul Shinjiro, membuat bayi itu tertawa.

" Ternyata kalian disini. " Suara Kakucho membuat Izana berbalik.

Keduanya melihat Kakucho yang tengah berjalan mendekat. " Jadi pergi? " Tanyanya.

Izana mengangguk. " Aku akan mengganti baju Shiro dulu. " Ucapnya, berjalan menuju kamar.

Sementara Kakucho menyiapkan sebotol susu untuk Shinjiro nanti.

Tak butuh waktu lama, Izana dan Shinjiro telah siap dengan pakaian rapi.

Kini Kakucho benar benar menahan diri, agar tidak menculik bayi Sano itu.

Baju kelinci yang dipakai oleh Shinjiro, membuat bayi itu terlihat sangat imut.

" Kawai. " Gumamnya, ia dapat merasakan darah menetes dari kedua lubang hidungnya.

Dengan cepat Kakucho menghapus darah itu. Izana menatap Kakucho aneh, Sementara Shinjiro fokus dengan sebotol susu yang berada di tangan Kakucho.

 Izana menatap Kakucho aneh, Sementara Shinjiro fokus dengan sebotol susu yang berada di tangan Kakucho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju yang di pakai Shinjiro

" Ayo jalan. "

Kakucho mengangguk, lalu mengikuti Izana dan Shinjiro dari belakang, dengan membawa sebotol susu, dan Kamera yang menggantung di lehernya.

Bayi Sano itu terlihat sangat senang ketika berada di luar. Melihat Shinjiro bahagia, Izana pun ikut bahagia, begitu juga Kakucho.

Tak butuh lama, Ketiganya sampai di sebuah taman yang tak terlalu ramai.

Shinjiro tertawa, ketika Izana mengangkatnya tinggi. Dari belakang Izana, Kakucho tersenyum kecil, melihat kebahagiaan keduanya.

Ia mengangkat kamera yang ia bawa, lalu memotret momen itu.
Mengabadikan nya di dalam foto.

" Aku ingin kebahagiaan ini terus abadi. "










TBC.. .. .. ..

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa untuk vote guys!!
Jaga kesehatan kalian semua!!

Salam dari Zen ⚡

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang