⇛chapter 14《佐野》

1.1K 134 1
                                    




~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~













Suasana ruang rawat Shinichiro ramai dengan perbincangan antara Shinichiro dan teman-temannya.
Kecuali Takeomi.

Mikey dan Emma berada di ruangan sang kakak, sekali kali ikut menimpali pembicaraan mereka.

Sampai sebuah pertanyaan yang keluar dari mulut Shinichiro, membuat mereka semua membeku.

Termasuk kakek Sano yang baru saja datang.

" Dimana Shiro? Aku ingin menemuinya. "

Di sisi lain Izana tengah bermain dengan Shinjiro yang baru saja mandi.

Bayi Sano itu terlihat sangat senang saat bermain dengan sang paman. Bibir kecilnya selalu membentuk senyuman, membuat sang paman ikut tersenyum.

" Kamu sekarang cerewet ya. " Ucap Izana, menggelitik tubuh Shinjiro, membuat bayi itu tertawa lepas.

Izana menggelitik tubuh Shinjiro dalam waktu yang cukup lama. Manik ruby bayi Sano itu mulai berkaca-kaca, membuat sang paman menghentikan aksinya.

" Cup cup cup, jangan nangis dong. " Ucapnya, menggendong sang ponakan kalau membawanya menuju balkon apartemen.

Ia menimang Shinjiro dengan perlahan.

" Bintangnya indah kan? " Gumam Izana. Shinjiro menoleh kearah yang di tatap oleh Izana.

Shinjiro mulai mengoceh menggunakan bahasa bayinya, sementara Izana hanya mengangguk.

Tak butuh waktu lama, Shinjiro mulai tertidur di gendongan Izana yang hangat dan nyaman.

Izana masih setia memandangi langit yang di penuhi oleh Bintang, seraya duduk dan Shinjiro di gendongan nya.

Senyuman yang awalnya ia tunjukkan, kini telah menghilang.

Kabar tentang sadarnya Shinichiro dari koma, telah di dengan olehnya.

Khawatir.

Itulah yang kini ia rasakan. Rasa tak ingin berpisah dari Shinjiro sangatlah kuat.

Kini ia harus memutuskan, tentang masa depan keponakannya ini. Tetap bersama, atau berpisah.

Manik ungunya memandang sendu langit malam. " Aku akan membawanya. "

Tatapannya beralih kepada Shinjiro yang telah tertidur dengan nyenyak. Senyuman hangat terbit di bibirnya.

Ia beranjak dari duduknya, lalu berjalan menuju kamar, untuk membaringkan Shinjiro.

" Good night Shiro. " Kecupan singkat mendarat di dahi sang bayi yang menggeliat mencari posisi nyaman untuk tidur.

Izana berjalan keluar kamar, mengambil ponsel miliknya. Lalu menelfon Kakucho, untuk datang ke apartemennya.

Ingatan pertama kalinya ia merawat Shinjiro, kembali berputar di dalam benaknya.

Bagaimana tenangnya Shinjiro ketika bersamanya. Senyuman dan tawa imut yang selalu membuatnya candu. Manik ruby bercahaya yang membuatnya terhipnotis.

Tak lama kemudian suara bel milik apartemennya terdengar, membuat pemuda itu tersadarkan dari lamunannya.

Langsung saja ia membuka pintu apartemen, yang terdapat Kakucho di depannya.

" Masuklah. " Kakucho mengangguk, lalu masuk kedalam apartemen Izana. Tak lupa ia menutup kembali pintu apartemen Izana.

Kini kedua pemuda itu tegas berada di ruang tengah, dengan suasana hening menyelimuti keduanya.

" Aku akan pindah ku Yokohama. "

Penuturan tiba-tiba Izana, membuat Kakucho terkejut. Kedua mata pemuda itu membulat sempurna. Menatap Izana yang tengah meneguk sekaleng minuman.

" Mendadak? "

Izana hanya diam, lalu mengangguk. Ia tak ingin berpisah dengan Shinjiro. Ia ingin terus bersama Shinjiro, bermain, tertawa, bahagia, bersama bayi gembul itu.

" Besok aku akan berangkat. Malam ini aku akan bersiap siap. "

" Bantu aku Kakucho. "

Pemuda Kurokawa itu melenggang pergi menuju kamar, diikuti oleh Kakucho.

Sebelum mengemasi barang-barang, Izana memindahkan Shinjiro di kamar khusus milik bayi itu.

" Aku akan ikut. "

" Kau yakin? Akan berpisah dengan orang tua angkat mu? " Tanya Izana tanpa menghentikan kegiatannya.

" Ya. "

Jawaban Kakucho yang terdengar tegas, hanya bisa di angguki oleh Izana.

Beberapa waktu kemudian. Keduanya telah selesai mengemasi barang-barang. Izana dan Kakucho kembali duduk di ruang tengah.

" Aku akan membubarkan black dragon generasi 8. "

Kakucho tak terkejut dengan penuturan Izana itu. Ia telah menduga akan hal itu.

" Aku akan selalu mengikuti mu Izana. "









TBC .. .. .. ..

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa untuk vote guys!!
Jaga kesehatan kalian semua!!

Salam dari_Zen ⚡

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang