Haruchiyo berjalan dengan Shinjiro yang tertidur di gendongannya. Satu tangan ia gunakan untuk menggendong Shinjiro, dan satu tangan ia gunakan untuk menarik koper.
Di luar stasiun, sudah terdapat dua orang yang berdiri di samping mobil, menunggu kehadiran mereka.
Tap tap tap
Suara langkah kaki mengalihkan perhatian kedua orang itu.
" Biar aku yang menggendong Hiro. " ucap Ran lalu mengambil anak laki-laki itu dan menggendongnya.
Ran dan Rindou masuk terlebih dahulu, disusul oleh Haruchiyo yang telah meletakkan kopernya di bagasi. Pemuda bersurai pink itu duduk disamping Rindou yang akan menyetir mobil, sementara Ran duduk dikursi penumpang dengan Shinjiro yang masih berada digendongannya.
Haruchiyo melepas masker yang menutupi wajahnya. " Bagaimana keadaan disini? " tanyanya kepada Haitani bersaudara.
" Era tiga dewa telah dimulai. Rokuhara tandai, dipimpin oleh Terano South, Brahman dipimpim oleh Kawaragi Senju, dan terakhir.... Kanto Manji, aku tak perlu menyebutkan pemimpinnya bukan? " jawab Rindou dengan atensi yang masih berfokus pada jalan.
" Hm. "
Ran yang tadinya diam akhirnya membuka suara. " Rokuhara Tandai, mengajak kami untuk bergabung dengan mereka. "
" Kalian terima? "
" Tentu tidak. "
Rindou menggeleng pelan. " Jika kami menerima ajakan mereka, maka kami tidak akan berada disini sekarang. " Jelasnya.
Haruchiyo hanya mengangguk, kemudian ia mengingat sesuatu yang perlu disampaikan kepada Haitani bersaudara. " Dia menghubungiku beberapa saat lalu. " ucapnya membuat Rindou dan Ran bingung.
" Dia? "
" Ya, Dia. "
Setelah beberapa saat baru Rindou dan Ran conect. " Apa katanya? " tanya Ran.
Haruchiyo menghela nafas pelan. " Sudah waktunya....... "
Walau hanya dua kata, tetapi mereka paham apa yang diucapkan oleh Haruchiyo.
Dan selanjutnya, tak ada lagi percakapan mereka. Hingga mobil bernuansa abu-abu itu memasuki parkiran gedung apartemen yang cukup besar dan mewah. Dengan cekatan Rindou memakirkan mobilnya dengan sangat rapi, lalu pemuda itu melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil terlebih dahulu setelah mematikan mesin mobil.
" Rin, tolong bukakan pintunya. " ucap Ran yang kedua tangannya sibuk menggendong Shinjiro. Rindou pun mengangguk dan membukakan pintu sang kakak.
Haruchiyo mengambil kopernya terlebih dahulu, lalu menyusul Haitani bersaudara yang telah berjalan terlebih dulu. Dikenakannya lagi masker hitam miliknya, sebelum memasuki Apartemen.
Sanzu Haruchiyo sekarang
" Kita ke lobby terlebih dahulu. " ucap Ran mengingat ada hal yang mau ia ambil disana.
Rindou dan Haruchiyo hanya menuruti dan mereka menaiki lift untuk sampai di lobby apartemen.
Sesampainya di lobby apartemen, ketampanan pemuda-pemuda itu menarik perhatian seluruh perempuan yang mereka lewati.
' Ada apa dengan wajah bodoh mereka semua. ' batin Haruchiyo, yang memilih untuk mengabaikannya.
Setelah mengambil barangnya, Ran segera kembali ke lift dengan Rindou di belakangnya. Mereka menyadari suatu hal, dan sulung Haitani itu mengeratkan gendongannya pada Shinjiro.
" kau lama sekali. " kesal Rindou kepada Haruchiyo yang tadi tengah mengamati keadaan.
Haruchiyo terdiam. " Aku tidak memintamu untuk menunggu ku. " ucapnya datar, lalu memberikan koper yang dibawanya kepada Rindou.
Rindou menatap tajam Haruchiyo lalu masuk kedalam lift bersama Ran yang telah masuk terlebih dahulu. " Nomer apart Hiro 263 lantai 10, dan pin-nya 220623. " ucapnya bungsu Haitani itu dengan suara sangat kecil.
Haruchiyo mengangguk. Pintu lift tertutup, dengan Haruchiyo yang masih berdiri diam di depannya.
Pemuda itu melirik kearah lima orang berseragam putih yang berdiri tak jauh darinya.
Kelima orang itu berjalan mendekati Haruchiyo.
Membuat tatapan pemuda itu menjadi dingin.
" Apa yang di lakukan Kanto Manji disini? " tanyanya dengan suara dingin.
Seorang pemuda bersurai hitam, yang menjadi petinggi kanto manji berjalan maju.
" Ara, tak kusangka akan bertemu dengan Sanzu Haruchiyo disini. Sudah dua tahun kau menghilang, secara tiba-tiba. Dan kembali dengan tampilan berbeda. " ucap pemuda itu.Haruchiyo menatapnya datar nan dingin pemuda itu. " Apa mau mu? Kokonoi Hajime. "
Hajime tersenyum miring.
" Bergabunglah dengan Kanto Manji. Bukankah kau bilang akan setia dengan Mikey? Dan kau menganggapnya sebagai rajamu " ucap Hajime.
Mendengar hal itu, Haruchiyo tertawa kencang. Untung saja saat itu, keadaan di sekitarnya sedang sepi.
" Omong kosong macam apa itu? Aku tak pernah ingin Setia kepada Mikey. Dan aku tak pernah menganggapnya sebagai rajaku. Dengar kan aku, jangan berharap bahwa aku akan menerima ajakan mu untuk masuk kedalam geng itu. " ucap Haruchiyo.
Lalu masuk kedalam lift. Perlahan pintu lift tertutup, meninggalkan Hajime dan keempat anak buahnya.
Hajime menatap datar nan dingin pintu lift yang telah tertutup.
" Aku akan membunuh mu, Sanzu Haruchiyo. Karena kau telah berani mengkhianati Mikey. "
Haitani Ran sekarang
Haitani Rindou sekarang
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Father And Son ( Sano Shinichiro )
Fanfiction( Sano Shinichiro ) Tokrev -HIATUS+REVISI- Father and Son Writer: Author Rei & Zen S1: End_26 November 2021-16 May 2022_ S2: _22 June 2022-.................._ Tokyo Revengers ©️ Ken Wakui