⇛chapter 7《佐野》

1.3K 166 7
                                    




~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~

Shinichiro berjalan menuju arah suara dengan perlahan.

Pria itu menyalakan lampu, untuk menerangi suasana yang gelap. Ia menatap kearah suara.

Yang ternyata penyebabnya adalah seorang kucing.

Pria itu hanya bisa bersabar, lalu mematikan lampu, dan kembali menuju kamarnya.

Ia menutup pintu kamar, dan kembali berbaring di samping sang anak yang masih tertidur.

Tak lama kemudian, ia kembali kedalam alam mimpi dengan tenang.

Pagi harinya, Shinichiro bangun dan langsung bersiap siap lalu memasak sarapan.

Pria Sano itu memasak dengan sang bayi, yang berada di kereta bayinya.

Shinjiro dengan tenang bermain dengan mainannya.

Hal itu membuat Shinichiro sedikit merasa lega.

Ia berjalan mendekati sang anak dengan sebuh dot susu, berisi susu hangat yang baru saja ia panaskan.

Sang bayi menerima dot itu dengan senang, lalu meminumnya dengan perlahan.

Sang ayah kembali melanjutkan memasaknya.

" Hah, untung Shiro anteng. " Gumamnya.

Saat ingin mengambil sendok, ia di kejutkan dengan dering ponsel.

Langsung saja ia mengambil ponsel yang berada di meja, lalu menjawab telfon itu.

" Moshi Moshi. "

" Oy Shin, kau berada di bengkel? "

" Oh Takeomi kah, yang aku ada di bengkel. Ada apa? "

" Aku akan berkunjung hari ini. "

Setelah mengucapkan hal itu, Takeomi langsung memutuskan telfon.

Dalam hati, Shinichiro mengumpati temannya itu.

" Sabar, sabar, orang sabar di sayang Shiro kok ya. " Gumamnya, lalu lanjut memasak.

Tak lama kemudian, sarapan telah jadi.

Dengan tenang Shinichiro menikmati sarapannya.

Dan kedua matanya yang terus menatap Shinjiro, yang tengah bermain.

" Kau mengabaikan ku. " Ucapnya.

Shinjiro menatap ayahnya itu, kepalanya menggeleng geleng.

Seakan mengatakan tidak.

Shinichiro tertawa kecil, laku mengambil sang anak dari kereta bayinya.

Ia menikmati sarapan dengan menggendong sang bayi.

" Hari ini paman Takeomi mau Berkunjung. " Ucapnya kepada Shinjiro.

Sang anak hanya bisa diam, menatap sang ayah dengan polos.

" Kayaknya habis ini bakalan ada mainan baru buat Shiro. " Ucapnya tersenyum lebar.

Melihat sang ayah tersenyum, sayang bayi ikut tersenyum.

" Papa mau makan dulu ya. "

Shinichiro kembali melanjutkan sarapannya, dengan Shinjiro yang berada di pangkuannya.

Siang harinya, Takeomi datang berkunjung dengan membawa banyak paper bag yang berisi baju baju, sepatu, mainan, dan aksesoris untuk Shinjiro.

Shinichiro yang melihat itu hanya bisa bersabar, sungguh banyak sekali paper bag yang di bawa oleh temannya itu.

" Mana Shiro? Aku ingin menemuinya. " Tanya Takeomi.

" Kamar. "

Langsung saja pria itu pergi menuju kamar, meninggalkan Shinichiro yang mengurus paperbag paperbag itu.

Pria Sano itu membawa semua paperbag itu sekaligus, menuju ruangan tempat penyimpanan milik anaknya.

" Nanti aja di beresinnya. " Gumamnya lalu berjalan menuju kamar.

Manik hitamnya menatap Takeomi yang tengah bermain dengan Shinjiro.

Pria Akashi itu bermain bersama bayi Sano itu dengan semangat.

" Warna mata Shiro mirip adikku bukan? " Tanya Takeomi yang menyadari keberadaan Shinichiro.

Shinichiro hanya mengangguk, lalu duduk di pinggir kasur.

" Ya, warna mata Shiro mirip ibunya. Akashi Erina. Istriku, sekaligus adik kembar mu. "







TBC .. .. .. .. ..

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang