⇛chapter 24《佐野》

738 97 5
                                    













Semenjak kejadian sebelumnya, Izana tak lagi mempercayakan Shinjiro kepada siapapun. Hanya ia , Kakucho, dan Haitani bersaudara yang dapat mengasuh Shinjiro.

Di malam hari Izana mengadakan rapat geng yang sebelumnya di tunda karena adanya masalah. para anggota Tenjiku mengikuti rapat, kecuali Ran yang menawarkan diri untuk menjaga Shinjiro di apartemen.

" Lan-nii ndak mau, setelobeli ? " Shinjiro bertanya, dengan tangan kanan yang memegang sebuah strawberry dan mengarahkannya keraah Ran.

" Nggak terimakasih..... Buat Hiro aja. " Ucapnya lembut. Shinjiro pun hanya mengangguk, lalu kembali menikmati buah strawberry nya.

Ran merasa gemas dengan kedua pipi tembam Shinjiro yang bergoyang mengikuti pergerakan mulut.
" Uhm, gemes banget Hiro. " Ia mencium lama pipi kanan Shinjiro.

Bayi itu hanya tertawa kecil, merasakan geli karena ciuman Ran.
" Geyi geyi. "

Ran menghentikan aktivitasnya, lalu kembali menonton animasi yang di tonton oleh Shinjiro. Hanya sekawanan bis yang memiliki warna berbeda beda. Tayo.

Shinjiro kembali memasukkan sepotong strawberry kedalam mulut mungilnya. " Enyak! " Pekiknya membuat Ran tertawa.

Manik ungu Ran melirik jam dinding yang telah menunjuk pukul tujuh malam. Ia melihat mangkuk Shinjiro yang berisi strawberry, kini telah kosong.

" Cuci tangan dulu, habis itu ganti baju, lalu tidur. Oke. " Ucapnya. Shinjiro mengangguk dengan senyuman imutnya.

Ran menggendong Shinjiro, membawanya menuju wastafel untuk mencuci tangan, lalu masuk kedalam kamar untuk mengganti baju yang telah di penuhi oleh noda strawberry.

" Good night my sunshine. "

||||||||||

Pintu apartemen terbuka, memperlihatkan Izana, Kakucho dan Rindou yang terlihat lelah.

Mereka baru saja menyelesaikan rapat geng, tentang dua anggota baru yang akan bergabung dengan mereka dalam waktu dekat.

" Ternyata sudah jam sebelas. " Rindou melemparkan tubuhnya keatas sofa. Tubuhnya terasa sangat pegal.

Begitu pula Kakucho mendudukkannya dirinya di atas sofa.
Sementara Izana langsung berjalan ke kamar untuk memeriksa Shinjiro.

Dengan perlahan ia membuka pintu kamar. Manik ungunya menemukan Shinjiro yang tengah tertidur di pelukan hangat Ran.

Tak ingin mengganggu tidur Shinjiro, ia memilih untuk keluar menutup kembali pintu kamar.

" Mereka sudah tertidur. " Kakucho mengangguk, kedua kelopak matanya tertutup perlahan. Sementara Rindou telah tertidur terlebih dahulu.

Izana merenung, memikirkan kembali keputusan yang ia buat saat rapat tadi. Berharap bahwa keputusannya tak salah, dan tak menghasilkan bencana untuknya.

" Firasat buruk ini benar-benar mengganggu ku. " Gumamnya, seraya memukul dadanya.

Tak lama Kemudian ia terlelap, begitu pula Kakucho dan Rindou. Berharap hal baik akan menyambutnya di esok hari.


||||||||||


R

an dan Rindou pulang terlebih dahulu, di pagi-pagi buta. Keduanya memiliki urusan yang harus di selesaikan.

Sementara Kakucho pulang di siang hari setelah membantu Izana.

Kini tersisa Izana dan Shinjiro yang sedang bermain. Sedari tadi Izana hanya diam dengan senyuman yang tak luntur.

Menatap Shinjiro yang tengah bermain, sambil mengoceh panjang lebar.

Izana terus memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya. Setelah ia merebut kembali apa yang seharusnya ia miliki dan menghancurkan seseorang yang merebut hal itu darinya.

Memikirkan bagaimana jika dirinya menyaksikan sendiri pertumbuhan Shinjiro. Melihat Shinjiro yang telah tumbuh menjadi seorang pemuda tampan, dan menjadi seorang pria yang sukses.

Ia selalu ingin Shinjiro melakukan apa yang diinginkan oleh bayi itu sendiri, bukan keinginan orang lain, maupun dirinya. Izana.

Membayangkannya hal baik kedepannya saja sudah membuatnya merinding, karena kebahagiaan.

Dirinya merasa telah menjadi seorang ayah.

" Ica-nii! Shilo mau cetelobeli. " Ucap Shinjiro, dengan kepala mendongak menatap Izana.

Izana tersenyum kecil, lalu menggendong Shinjiro.
" Ha'i ha'i, apapun untuk pangeran Shiro. "

Ya, apa pun untuk Shinjiro.

Nyawa, harta, kasih sayang, martabat, kekuasaan.

Seluruhnya akan Izana berikat untuk Shinjiro. Bahkan ia rela mengotori tangannya untuk membunuh orang yang telah menyakiti Shinjiro.

Tak memedulikan jika ia akan masuk kedalam neraka nantinya.












TBC. . .

Double update?

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang