⇛chapter 2《佐野》

2K 204 1
                                    





~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~



Siang hari ini, Shinichiro berencana untuk mengunjungi kediaman Sano, bersama sang putra.

Kini pria berstatus Single parents itu, sedang menyiapkan keperluan sang putra, untuk di kediaman Sano.

Kedua tangannya melipat baju baju milik Shinjiro, dan beberapa keperluan lainnya.

Ia hanya membawa satu tas, yang berisi keperluan Shinjiro.

" Semuanya sudah siap. " Gumamnya.

Menik hitamnya beralih kepada sang putra, yang tengah tertidur di atas kasur bayinya.

Senyuman lembut terukir di bibirnya.

Dengan perlahan, pria itu melangkah mendekati sang putra.

" Ayo pergi ke rumah kakek, paman sama bibi. " Ucapnya, lalu menggendong sang putra dengan perlahan.

Shinjiro menggeliat, diatas gendongan Shinichiro.

Bayi Sano itu membuka kedua matanya, memperlihatkan manik ruby yang bercahaya.

" Anak papa sudah bangun, ayo pergi. " Ucapnya.

Tangan kanannya mengambil tas yang telah disiapkan nya tadi, sementara tangan kirinya digunakan untuk menggendong Shinjiro.

Setelah siap semua, Shinichiro berjalan keluar dari kamarnya, tak lupa menutup pintu kamar.

Sebelum pergi, Shinichiro mengambil empat kantong ASI milik Shinjiro.

Langsung saja pria itu pergi menuju kediaman Sano, menggunakan taksi.

Di dalam taksi, Shinichiro terus bermain bersama Shinjiro.

Time skip

Setelah menempuh jarak yang tak terlalu jauh, Shinichiro dan Shinjiro telah sampai di depan kediaman Sano.

Shinichiro langsung membawa sang putra masuk kedalam Kediaman Sano.

" Tadaima. " Ucapnya, membuat kedua adiknya dan sang kakek langsung menghampiri nya.

Sapa pria itu dengar, suara langkah kaki menuju kearahnya.

Manik hitamnya, menemukan sang adik, tengah berdiri tidak jauh darinya.

" Yo, Manjirou, Emma Chan. " Sapanya.

Tanpa mengucapkan apapun, Emma langsung berlari memeluk anak sulung Sano itu.

Untung saja Shinichiro dapat menjaga keseimbangan tubuhnya, agar tak terjatuh.

Pria itu tertawa kecil, lalu mengelus surai pirang sang adik.

Berbeda dengan Emma, Manjirou atau biasa di panggil Mikey, malah menatap gumpalan selimut yang berada di gendongan sang kakak.

Anak laki-laki itu menampilkan senyumannya, lalu berlari mendekati kakaknya itu.

" Apa Shiro Chin, sedang tidur? " Tanyanya.

Manik Shinichiro beralih menatap adik laki-lakinya itu.

Pria itu hanya menggeleng.

Emma melepaskan pelukannya, maniknya beralih menatap gumpalan selimut di gendongan sang kakak.

" Lihat, Emma mau lihat Shiro. " Ucapnya.

Shinichiro tertawa kecil, lalu mengangguk.

" Biarkan mereka masuk dulu, Emma Manjirou. " Titah sang kakek yang berada di belakang Mikey.

Keduanya hanya mengangguk, lalu mempersilahkan Shinichiro masuk.

Pria itu duduk di sofa ruang keluarga, dengan kedua tangan yang masih menggendong sang putra.

Melihat sang kakak yang telah duduk, langsung saja Emma dan Mikey menemui kakak sulung itu.

Manik keduanya menatap manik ruby Shinjiro.

Jari telunjuk Mikey mengelus lembut pipi tembam Shinjiro.
Bayi laki-laki itu tersenyum lembut, membuat sang paman ikut tersenyum.

" Imut. " Gumam Mikey.

Sementara Emma menggenggam lembut, tangan mungil Shinjiro yang sangat imut.

" Kami merindukan Shiro. " Ucapnya.

Mikey mengangguk setuju dengan ucapan Emma.

Tak lama kemudian, sang kakek datang dengan kasur kecil bayi milik Shinjiro, yang sempat di belinya dulu.

" Tidurkan Shiro di sini. " Ucap sang kakek, menaruh kasur bayi itu di sebelah Shinichiro.

Shinichiro meletakkan Shinjiro di atas kasur itu.

Sang kakek merasa senang, akhirnya bisa bertemu dengan Shinjiro.

Walau mereka pernah bertemu, saat Shinjiro pertama kali di bawa pulang.

Tangan kanan Kakek Sano, terulur mengelus kepala Shinjiro dengan lembut.

" Shiro tambah ganteng. " Ucapnya.

Sementara Shinichiro yang mendengar itu hanya tersenyum.

Pria itu beranjak dari duduknya,dan berjalan menuju dapur.

Ia membuka pintu kulkas, dan ditaruh lah tiga kantong asi milik Shinjiro, di dalam kulkas.

Sementara satu kantongnya, ia taruh di dalam botol dot, untuk diminum oleh sang putra.

Shinichiro kembali menuju ruang keluarga.

Manik hitamnya menatap sang putra, yang sedang bermain bersama kedua adiknya.

Ia kembali duduk di sofa sebelah anaknya, dengan sang kakek yang berada di depannya.

Sepasang Kakek cucu itu sedang berbincang bincang

" Kau akan terus mengurus Shinjiro sendirian, Shin? " Tanya sang Kakek.

" Ya, aku akan mengurus sendirian. " Jawab Shinichiro.

Sang kakek menghela nafas panjang. " Kau tidak berniat nikah lagi? "

Pertanyaan sang kakek membuat Shinichiro terdiam.

" Tidak, aku tidak akan menikah lagi. " Jawabnya, manik hitamnya beralih kepada sang putra yang sedang bermain bersama kedua adiknya.

" Aku akan setia kepada Erina, seumur hidupku. Dan aku akan membesarkan anak kami sendirian. "






















Hai! Dengan Zen disini.

Bagaimana kabar kalian semua? Sehat?

Akhirnya, Zen update juga.

Aslinya mau update besok, tapi karena besok ada urusan, jadi di update sekarang deh.

Sekian dulu dari Zen jangan lupa untuk vote dan comment ya guys.

Salam dari Zen ⚡

Father And Son ( Sano Shinichiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang