You got MILF? [All x Jeonghan]

2.3K 112 26
                                    

All/Yoon Jeonghan, Jeongharem

Crack, Romance/AU/GS/PG-15

.

.

-<>-||-< You got MILF? >-||-<>-

.

.

.

Teman-teman Jihoon selalu suka setiap mereka harus kerja kelompok di rumah Jihoon.

Alasannya... apalagi kalau bukan karena Jeonghan, ibu dari Jihoon. Memang, pesona Jeonghan itu bisa memikat banyak pria segala usia, tak terkecuali teman sekelas Jihoon. Meski sudah berusia 36 tahun, wajah dan tubuh perempuan itu masih sangat terawat. Gadis-gadis lain di kompleks mereka mah kalah!

Sehari-hari Jeonghan hanya menjaga warung makan kecil-kecilan yang dirintisnya sejak pindah ke kompleks itu. Kadang ada juga tetangga yang pesan untuk catering berbagai hajatan. Dan biasanya selalu ada bapak-bapak kompleks yang numpang ngobrol di warung sambil mencuri-curi pandang -- terutama kalau tidak ada Jihoon.

"HEH! NGELIATIN APAAN!!" Tanya Jihoon kesal.

Ia baru saja memukul bagian belakang kepala dua teman sekelasnya, Junhui dan Wonwoo, setelah memergoki mereka menatap mesum pada ibunya. Mereka bertiga duduk di meja warung paling pojok, disuguhi es teh dan gorengan. Tadi secara tidak sengaja mereka melihat Jeonghan yang sedang menungging untuk memunguti sesuatu yang jatuh.

"E-nggak kok... itu barusan ada..." Jawab Wonwoo takut-takut.

Biarpun ukurannya mini tapi Jihoon terkenal galak dan kuat, jadi jarang ada yang berani macam-macam padanya.

"Ada apa!?" Jihoon kali ini mendelik curiga.

"Bukan apa-apa..." Junhui langsung menggeleng kencang, nyalinya menciut.

Baru sekali itu mereka bertandang ke rumah Jihoon. Siapa sangka gosip kalau ibu Jihoon secantik malaikat itu benar adanya (Wonwoo sempat melongo Ketika Jeonghan pertama kali menyambutnya di rumahnya). Akhirnya mereka tahu kenapa teman sekelas yang lain berebut ingin satu kelompok dengan Jihoon.

Kedua remaja itu berusaha menahan debaran hati mereka yang tidak karuan setiap Jeonghan menyapa dan mengisi kembali es teh mereka. Jihoon memicingkan mata, kesal. Begitu tugas kelompoknya selesai, Wonwoo dan Junhui pamit dan pulang secepat kilat -- tapi tetap melirik pada Jeonghan juga.

"My Jihoon~ jangan galak-galak dong, sayang. Nanti temannya kabur semua!" Ucap Jeonghan sambil mengusap kepala putra semata wayangnya itu.

"Biarin aja! Toh bentar lagi lulus! Kami gak akan bertemu lagi! Ini aja cuma karena ada tugas kelompok!"

Jeonghan hanya mengiyakan, sudah kebal dengan watak anaknya itu.

"Yaudah, ibu mau ke warung biasa dulu ya."

Baru saja ia membayar belanjaannya di warung sembako Seokmin di perempatan, sang pemilik warung muncul dari halaman rumahnya. Hanya memakai sarung dan singlet putih. Biasanya Seokmin mempercayakan warungnya pada karyawannya; tapi kalau yang datang Jeonghan, ia tidak pernah absen menyapa perempuan cantik itu.

"Selamat sore, Dek Hanie~" Sapanya kelewat manis dengan senyum kudanya.

Nggak tau aja kalau istrinya sudah melotot dari jendela di belakangnya.

"Mau dibantuin bawanya? Kayaknya berat tuh..."

Seokmin menawarkan sambil tetap menenteng ayam jago kesayangannya di samping -- tidak peduli kalau dia tadi hampir keserimpet sarungnya sendiri. Jeonghan menolak halus. Seokmin terlihat agak kecewa, tapi Jeonghan lebih takut kalau nanti disamperin istrinya. Bisa berabe urusannya!

A Book of (Un)happy TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang