A Book of (Un)happy Tales

Irresistible, You [Coupshan]

Choi Seungcheol/Yoon Jeonghan

Romance/College AU/NC-17

.

.

-<>-||-< Irresistible, You >-||-<>-

.

.

.

"Yaudah, kita putus!"

"As you wish!"

Jeonghan dan Seungcheol pun saling membelakangi. Amarah keduanya terpancar jelas di wajah masing-masing. Tak lama, Seungcheol mengambil dompet dan jaketnya dan meninggalkan indekos pacarnya, eh, mantan pacarnya itu.

Tanpa sepatah kata pun, tanpa ucapan perpisahan.

Jeonghan mendengus ketika ia mendengar bunyi pintu agak dibanting. Ia lalu berbaring di kasurnya dan melanjutkan gim di ponselnya untuk memperbaiki mood-nya yang rusak.

Dalam circle pertemanan mereka, dirinya dan Seungcheol memang terkenal sebagai pasangan yang selalu on-off. Jadi... biasanya mereka butuh setidaknya satu hari untuk menenangkan diri, berpikir jernih, sebelum akhirnya balikan lagi.

Rekor terlama mereka putus hanya tiga hari!

Entah sampai kapan mereka akan begini, padahal perasaannya pada Seungcheol sangat tulus. Ini sudah tahun ketiga mereka pacaran. Tapi selalu saja ada alasan untuk mereka putus!

Kali ini, ia bertekad tidak akan minta maaf duluan.

-<>-||-<>-||-<>-

Istirahat siang hari itu ada yang berbeda di kantin fakultas sastra, atau yang biasa disingkat 'kansas'.

"Loh, tumben Seungcheol nggak nyamperin lo? Biasanya jam segini udah nempel kayak anak koala!" Tanya Minghao.

Mendengar itu, Jeonghan hanya tersenyum pahit.

"Gue sama Cheol udah putus.. kemaren.." Jawabnya agak bete, lalu menarik kursi di seberang sahabatnya itu.

Minghao membelalak, sementara Seungkwan yang duduk di sebelah Minghao tidak berhenti mengunyah.

"Lagi? Ini udah yang keberapa kali sih, Han!?" Ucap Minghao tak percaya.

"Halah, biarin aja. Bentar lagi juga balikan!" Timpal Seungkwan sebelum menenggak jus jeruknya.

Kedua sahabat Jeonghan tentu saja sudah hapal dengan kebiasaan pasangan satu itu. Malah mungkin terlalu terbiasa untuk Seungkwan.

"Yeah, maybe.." Kata Jeonghan pelan, mengedikkan bahunya.

"Baru sehari kan? Tunggu besok atau lusa, deh." Seloroh Seungkwan, membuat Minghao tertawa.

"Tapi beneran deh.. Kenapa lagi sih kalian? Gue aja capek dengernya.." Minghao menggeleng terheran-heran.

Jeonghan hanya menghela napas gusar, "Pokoknya Cheol tuh selalu bikin gue kesel!"

"Tapi cinta, kan?" Ledek Seungkwan.

"Gue udah bodo amat!" Jeonghan mencebik.

"Serius nih? Palingan nanti Seungcheol jadian sama yang lain, lo nangis-nangis ke kita!" Tantang Seungkwan dengan sebuah cengiran.

Di meja belakang geng itu, Wonwoo mencuri dengar dengan seksama sambil tetap memakan bekalnya.