Wen Junhui/Yoon Jeonghan, implied Jeon Wonwoo/Yoon Jeonghan
Adultery, Romance, Revenge/AU, M-preg/PG-15
Inspired by a Conan Gray's song of the same name
.
.
-<>-||-< Checkmate >-||-<>-
.
.
.
Retakan di Permukaan yang Indah
Penthouse mewah yang dulu menjadi mahkota impian Junhui dan Jeonghan kini terasa seperti sangkar berlapis emas, megah namun dingin dan hampa.
Setiap sudutnya, yang pernah dihiasi tawa dan bisikan cinta, kini diselimuti keheningan yang menyesakkan, seolah-olah semua kehangatan telah menguap, meninggalkan jejak kekosongan. Gorden sutra yang dulu tersibak oleh angin kini terasa berat dan tak bergerak, membiarkan cahaya masuk hanya untuk menyoroti debu-debu pengkhianatan yang tak kasat mata.
Junhui, seorang dewa di panggung hiburan, dengan senyum yang bisa memikat jutaan pasang mata dan aura bintang yang tak terbantahkan, serta Jeonghan, pria carrier dan cinta pertamanya di SMA, yang dikenal karena keanggunan dan kecerdasannya, adalah pasangan yang sempurna di mata dunia. Mereka adalah lambang kesuksesan dan romansa, sebuah dongeng modern yang diidamkan banyak orang.
Namun, di balik tirai kemegahan itu, benang-benang pernikahan mereka mulai lapuk, menipis, nyaris putus oleh tekanan yang tak terlihat, seperti retakan halus yang membelah kristal. Kedatangan Wonyoung, aktris pendatang baru dengan kecantikan yang memabukkan dan ambisi yang setajam pisau -- yang rela mengorbankan apa pun demi ketenaran -- adalah goresan pertama yang dalam pada kanvas kebahagiaan mereka.
Sebuah goresan yang tak bisa lagi ditutupi, sebuah luka yang akan terus menganga.
Wonyoung, yang ironisnya sudah dianggap sebagai sepupu oleh Jeonghan, datang dengan membawa pesona yang tak terhindarkan. Ia tahu, Junhui terikat janji suci pernikahan, cincin di jari Junhui adalah bukti tak terbantahkan. Namun, godaan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan -- kemewahan yang tak terbatas, sorotan gemerlap panggung, dan yang paling penting, kendali atas sosok Junhui -- terlalu kuat untuk ditolak.
Sebuah obsesi gelap mulai menguasai dirinya, membakar hati dan pikirannya dengan api keserakahan. Publik dengan cepat terpikat oleh interaksi Junhui dan Wonyoung di layar kaca, setiap kedipan mata dan sentuhan ringan di depan kamera. Mereka haus akan drama di balik layar, berharap hubungan Junhui dan Wonyoung berkembang tanpa peduli pada kehancuran yang ditimbulkannya pada keluarga lain, pada hati yang terluka.
Junhui sendiri, dengan kepiawaian aktingnya yang memukau, menyangkal setiap desas-desus itu di depan umum, menari di atas kebohongan yang ia ciptakan, meyakinkan semua orang, termasuk Jeonghan, bahwa semuanya baik-baik saja, bahwa ia setia pada Jeonghan. Untungnya, Jeonghan bukanlah penonton yang bodoh. Di balik senyum tipisnya yang seringkali menutupi kesedihan, ada mata yang mengamati setiap gerak-gerik, pikiran yang merancang strategi rumit, dan hati yang perlahan membeku, mengeras menjadi es.
Setiap detik pengkhianatan makin memadamkan sisa-sisa cinta yang ada. Terkadang, ia harus berbohong pada keluarganya, dan bahkan ayah Wonyoung, yang meneleponnya karena mencemaskan dirinya. Setiap malam, setelah Junhui tertidur pulas di sampingnya, Jeonghan akan menatap langit-langit, kepingan-kepingan bukti perlahan menyatu dalam benaknya, membentuk gambaran pengkhianatan yang utuh.
"Kau tidak akan pernah bisa mempermainkan Yoon Jeonghan..." Bisiknya pada dirinya sendiri, sebuah sumpah yang diukir dengan kepedihan yang menusuk.
Sebuah janji balas dendam yang akan mengubah hidup Junhui menjadi neraka yang tak berujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Book of (Un)happy Tales
FanfictionBerisi kumpulan drabble/oneshot dengan tokoh utama Yoon Jeonghan dan berbagai pairing-nya. Cerita dapat memiliki happy ending atau sad ending. AU or Headcanon/Various Themes/PG-13 to NC-17 [COMPLETED]
