The Hard Way [Jihan]

1.1K 44 5
                                    

Hong Jisoo/Yoon Jeonghan, implied Choi Seungcheol/Kim Mingyu

Semi-crack, Romance/AU/NC-17

.

.

-<>-||-< The Hard Way >-||-<>-

.

.

.

"CHOI SEUNGCHEOL BANGUUUN!!!"

"AAAAAARGH!!! SUDAH BERAPA KALI KUBILANG, KETUK PINTU DULU!!!"

Jeonghan langsung menghindari lemparan bantal dari Seungcheol dengan gesit. Bantal malang itu mengenai pintu dan tergeletak di lantai. Mereka sudah terbiasa ribut seperti ini, jadi penghuni rumah yang lain tidak kaget lagi. Omong-omong, Jeonghan tidak tinggal di share house itu. Tapi karena ia terlalu sering mampir untuk mengunjungi sepupunya, Seungcheol, penghuni di sana jadi akrab juga dengannya dan memperlakukannya seperti sesama penghuni. Seungcheol memungut celana boksernya dari lantai dan buru-buru memakainya.

"Dan sudah berapa kali kubilang, kunci pintumu!" Balas Jeonghan tanpa merasa bersalah, berkacak pinggang.

Ketika ia melihat gundukan besar di kasur, di sebelah Seungcheol, dengan senyum jahil ia duduk di ujung kasur dan menarik selimut yang menutupi sosok besar itu. Tidak ada yang bisa selamat dari Yoon Jeonghan, bahkan jika mereka bersembunyi di dalam lemari sekali pun. Tingkah sepupunya itu membuat Seungcheol hanya bisa memutar bola matanya dan berdecak.

"Well, well, well... lihat siapa ini? Kim Mingyu, hoobae kita?" Tanya Jeonghan setelah selimut itu tersibak dan memperlihatkan Mingyu yang sedang meringkuk.

"H-Halo, Jeonghan-sunbaenim..." Sapa Mingyu gugup, menambah kesan konyol situasi mereka.

"Dia menginap dari semalam karena aku membantunya mengerjakan tugas." Seungcheol beralasan.

"Membantu mengerjakan tugas, huh?" Kata Jeonghan, menaikkan sebelah alisnya.

Tentu saja ia tidak percaya.

"Kalian sadar bahwa kalian berdua tidak memakai baju sehelai pun, kan?" Sambungnya.

"Hei, aku pakai bokserku!" Sanggah Seungcheol.

"Ya, setelah aku memergoki kalian!" Timpal Jeonghan.

Percakapan itu berakhir dengan Mingyu yang berjalan mengendap-endap untuk mengambil pakaiannya yang tercecer -- sambil menutupi bagian privatnya -- dan pamit pulang dengan wajah kikuk. Jeonghan melambai padanya, full senyum, dan Seungcheol memberi gesture tangan seperti telepon.

"Didn't know he was a bottom," Gumam Jeonghan sembari mengusap dagunya, "dan kupikir seleramu adalah yang lucu seperti... Soonyoung."

Seungcheol baru saja selesai memakai bajunya dan membuka pintu kamarnya.

"Him, too. But any hole is a goal, Jeonghan." Jawabnya sambil menyeringai.

Mereka berdua kemudian memakan sarapan yang dibawakan Jeonghan, titipan dari ibunya, di dapur. Selama sarapan itu, mata Jeonghan tak bisa berhenti melihat ke sekelilingnya, seolah mengharapkan seseorang atau sesuatu. Seungcheol yang tahu tujuan sepupunya itu hanya memukul bahunya pelan.

"Dia sedang pulang ke rumah orang tuanya. Katanya nanti malam baru akan kembali."

Sambil mengaduk-aduk makanannya, pemuda Yoon itu tampak agak murung karena informasi dari Seungcheol barusan. Sebenarnya, ada alasan lain Jeonghan jadi lebih sering mampir ke share house Seungcheol. Yakni untuk sekadar melihat atau bertemu salah satu penghuni di sana. Hong Joshua namanya. Pria manis itu menjadi dambaan hati Jeonghan belakangan ini setelah mereka tak sengaja berpapasan sebulan yang lalu.

A Book of (Un)happy TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang