Hong Jisoo/Yoon Jeonghan, Kim Mingyu/Yoon Jeonghan, Hong Jisoo/Im Nayeon
Angst, Comfort/College AU, Supernatural/NC-17
.
.
-<>-||-<Awakening >-||-<>-
.
.
.
Jika ada manusia yang pantas disebut hipokrit di dunia ini, itu adalah Hong Joshua.
"Aah aah Shua..."
Joshua melihatnya bergerak mengikuti dorongan pinggulnya, kemudian pada bagian di mana mereka menyatu di antara kakinya yang terbuka lebar. Penis besarnya keluar masuk dengan cepat di dalam lubang merah merekah itu. Rasanya sangat nikmat... Hangat, licin, sempit, apalagi ketika pria cantik itu menjerit setiap Joshua menumbuk titik terdalamnya -- Joshua bisa gila dibuatnya.
"Hanie... Uughh, kau sangat sempit, sayang..."
Geraman rendahnya keluar begitu saja, mengalir, menyatu dengan desahan yang kelewat sensual dari pria yang ia panggil 'Hanie' barusan. Penisnya menjadi makin keras, gerakannya makin liar dan cepat. Derit kasurnya menambah susana panas di kamar itu. Tangannya bergerilya di sepanjang tubuh langsing Hanie yang terdorong naik-turun di bawah kungkungannya.
"Nnhh! Shuaaahh!! Keluarkan di dalam!!"
Hanie meremas sprei kasur Joshua dan melengkungkan punggungnya saat Joshua akhirnya mencapai pelepasannya di dalam tubuhnya. Joshua menggigit pundak Hanie untuk menahan teriakannya. Ia terus memenuhi perut Hanie dengan semburan hangatnya, bahkan sampai mengalir kembali keluar karena terlalu banyak.
Belum puas, Hanie mengubah posisi mereka. Ia dengan cepat memegang kejantanan Joshua dan mengurutnya. Joshua melenguh pelan -- tidak butuh waktu lama baginya untuk kembali tegang. Hanie menyeringai sembari jempolnya bermain-main di ujung penis Joshua yang masih berlumuran sperma kentalnya.
"Aku masih belum puas dengan penis kekarmu, Shua. Masuki aku lagi, penuhi aku lagi..." Pinta Hanie dengan ekspresi imut namun menggoda di saat bersamaan.
Joshua mengangguk, lagipula bagaimana mungkin ia bisa menolak jika kejantanannya sudah mulai masuk ke dalam tubuh Hanie? Mereka pun melanjutkan bercinta hingga beberapa jam setelahnya, hingga Joshua tertidur. Seperti sebelum-sebelumnya, sosok 'Hanie' ini akan menghilang ketika ia membuka matanya di pagi hari, seakan-akan dia tak pernah ada di sana.
Ini adalah malam ke-10 hal ini berlangsung.
Enam bulan yang lalu
"Aku menyukaimu, Shua, dan bukan sebagai sahabat..."
Sudah sekitar sepuluh menit keheningan menjeda percakapan antara Joshua dan Jeonghan setelah pernyataan cinta itu. Joshua memandang wajah gelisah Jeonghan. Tersirat sedikit harapan di sana. Namun ia tak mengerti, apa yang Jeonghan harapkan dari situasi ini? Bukankah jawabannya sudah jelas?
"Hanie, kurasa kau salah mengartikan persahabatan kita. Aku tidak seperti itu. Aku tidak menyangka kalau kau ternyata..." Johsua tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.
Hari itu, Yoon Jeonghan atau Hanie menyatakan perasaannya pada Joshua -- bahwa ia selama ini memendam cintanya pada sahabat sejak kecilnya itu. Rupanya belasan tahun hidup berdekatan telah memupuk rasa selain persahabatan. Rasa yang bagi sebagian orang terlarang. Meskipun akhirnya bertepuk sebelah tangan.
"Kau tahu kan aku selalu taat beribadah, tidak mungkin aku membalas perasaanmu itu. Dan satu lagi... Kau sebaiknya menemui dokter. Ini adalah penyakit, Hanie. Seiring berjalannya waktu, aku yakin kau akan melupakan perasaanmu itu... Kau akan sadar kalau apa yang kau rasakan itu bukan cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Book of (Un)happy Tales
FanfictionBerisi kumpulan drabble/oneshot dengan tokoh utama Yoon Jeonghan dan berbagai pairing-nya. Cerita dapat memiliki happy ending atau sad ending. AU or Headcanon/Various Themes/PG-13 to NC-17 [COMPLETED]
